Udah lama gak updet, gimana ada yang masih setia nunggu cerita ini?
Siapa aja nih yang selalu nunggu notif updetan dari aku? Ada ga?
Mau bilang makasih buat kalian yang udah berkenan baca karya aku. Mau minta maaf juga kalau ceritanya masih amburadul, maklumin ya author masih belajar nulis.
Jangan lupa tekan bintang dulu sebelum baca dan komen setelah baca, simpel kan wkwk.
Semakin banyak yang vote sama komen aku bakal usahain cepet updet❤
Happy Reading🤪
Kita adalah tawa yang sama-sama menyembunyikan lara.
....Keadaan rumah Manda memang lebih ramai dari biasanya dikarenakan besok adalah hari spesial untuk kakak Manda. Kedua orang tua Akbar pun turut andil. Mereka membantu menyiapkan keperluan yang dibutuhkan untuk acara lamaran besok. Manda dan Dinda sebenarnya sedikit merasa tidak enak karena sudah merepotkan keluarga Akbar. Ayah Akbar yang seharusnya masih bertugas diluar kota kini sudah pulang dan membantu mengurus persiapan.
Tidak hanya itu, Fica pun yang tadinya berniat ingin belajar dirumah Manda kini juga ikut sibuk bersih-bersih. Tidak ada yang menyuruhnya, itu kemauan dari Fica sendiri. Akbarpun sedari tadi juga sibuk wara-wiri disuruh oleh mama-nya. Manda senang, ternyata ada banyak orang yang mau membantu dia dan kakaknya.
Setelah mengantar Manda pulang sampai rumah, Liam langsung berpamitan katanya ada keperluan mendadak dan meminta maaf tidak bisa membantu. Manda memaklumi dan tidak mempermasalahkan itu.
"Manda, sini sayang," panggil bunda Akbar. Manda yang sedang membersihkan meja bersama Fica pun mendekat kearah wanita paruh baya yang baru saja memanggilnya.
"Ada apa, bun?"
"Ini hampir aja kelupaan, kamu tolong ya ambil baju khusus besok yang udah bunda pesen di butiknya temen bunda." Manda mengangguk patuh.
"Iya, Manda ajak Fica aja sekalian."
"Ajak Ova aja, sayang. Soalnya bajunya lumayan banyak, lagipula temen kamu kayaknya masih sibuk beres-beres."
"Yaudah, Manda ajak Ova aja, Bun." Manda bergegas menghampiri Akbar yang tengah mengganti gorden.
"Ova, bunda nyuruh kita ambil baju." seru Manda dari belakang.
Akbar menoleh, "Bentar nanggung, Nda. Kamu tunggu dimobil dulu aja. Ga nyampe lima menit kok,"
"Yaudah." Manda berjalan keluar rumah, menunggu Akbar didalam mobil.
....
Usai mengambil baju pesanan, Manda mengajak Akbar mampir keseorang abang-abang penjual seblak yang tak jauh dari butik tersebut. Akbar meletakkan beberapa tas besar kedalam bagasi mobil belakang. Manda yang tak sabaran sudah menarik ujung baju Akbar layaknya anak kecil. Akbar tersenyum simpul saat Manda menggeret dirinya dengan tidak sabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy (TAMAT)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Ini kisah Amanda dan Liam. Dua orang yang berbeda dalam semua hal. Amanda, termasuk dalam kategori murid baru. Tapi sudah banyak yang tidak heran dengan sifat Manda yang tempramental. Terlebih Liam, visualisasi cowok gan...