COLD BOY -1

16.1K 485 34
                                    

Hawanya kalo ketemu sama lo itu, kayak mau ketemu sama setan. Panas terus yang gue rasa. -Amanda Shalshabila

HAPPY READING

"Huh, hampir aja gue telat," dengan perasaan lega seorang gadis mengusap keringatnya. Ia kemudian kembali berlari menyusuri lorong sekolah menuju kelasnya, belum sampai dikelas ternyata kesialannya menghampiri. Dari arah berlawanan ia tak menyadari bahwa seorang laki-laki tengah berjalan, dan hasilnya,

Gedebukkk..... Suara gesekan antara pantat dengan lantai.

"Aw, pake jatoh lagi. Dah tau lagi buru-buru, gak bisa ditunda dulu apa?" sewot gadis itu dengan kesal. Ia mencoba melirik siapa yang ia tabrak tadi.

"Sini cepetan bantuin gue," suruh gadis itu, akan tetapi cowok itu hanya diam dengan raut wajah seolah tak peduli.

"Eh, lo denger gak sih gue bilang apa?" kesal gadis itu dengan perasaan tak karuan. Ia takut terlambat masuk ke kelas. Ia tak mau jika dicap jelek karena baru 2 minggu bersekolah disini.

"Bodo" satu kata itu yang keluar dari mulut cowok tadi. Cowok itu segera berjalan meninggalkan gadis itu yang masih terduduk dilantai

"Aishh...mati lo," maki gadis itu sambil berusaha berdiri.

....

Tok, tok, tok.

Tak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan seorang guru yang bernama bu Susi.

"Amanda Shalshabila, darimana kamu?" Tanya bu Susi.

"Saya dari toilet bu. Boleh saya masuk?" Ucap gadis yang bernama Amanda itu.

"Untuk kali ini saya ijinkan. Tapi, jangan ulangi lagi," jawab bu Susi.

"Terimakasih, Bu," kata Amanda. Ia segera memasuki kelasnya. Ia mendudukan pantatnya dikursi sebelah Fica.

"Dari mana aja lo, jam segini baru datang?" Tanya Fica.

"Tadi ada kendala," jawab Amanda. Fica tipe orang yang kepo pun mau bertanya lagi. Tapi Amanda sudah lebih dulu mengetahui apa yang akan dikatakan Fica segera angkat bicara.

"Nanti gue ceritain," pasrah Amanda. Fica hanya nyengir. Mereka kembali fokus pada pelajaran.

Kringgg....

Bunyi bel yang terdengar sangat nyaring. Semua guru segera mengakhiri pelajaran. Murid-murid terlihat berbahagia mendengar suara benda tersebut.

"Mana janji lo?" sambar Fica.

"Iya. Jadi tadi tuh--" Jawab Amanda panjang lebar. Fica sangat terkejut dengan apa yang Manda sampaikan.

"Whattt?? Jadi lo nabrak Kak Liam?" Teriak Fica dengan suara cemprengnya. Manda dengan otomatis membekap mulut Fica.

"Gue nggak tau nama dia, bego," kata Manda.

"What the hell?!... Ooemjii Manda. Lo tnggal diplanet mana?" kata Fica dengan alaynya.

"Alay lo. Ya dibumi lah, masa dipluto," jawab Manda.

"Lo serius gak tau Kak Liam. Liam Pradit Hanggara gak tau?" tanya Fica lagi. Mandapun gregetan sendiri. Ia tak mengenal yang namanya Liam. Apakah itu sebuah masalah? Tidak kan.

"Iya Fica sinting. Emang kenapa? Masalah? Bilang kalo iya," kesal Manda.

"Gue gak sinting Manda oon. Lo kudet amat dah, asal lo tau ya, Kak Liam itu most wantednya sekolah kita dodol. Dia juga siswa penting disini," ucap Fica sambil menyentil kening Manda.

"Bodo amat yee. Udah,ah gak usah bahas Liam bego. Kita kekantin aja" ucap Manda.

"Kak Liam gak bego kayak elo," sarkas Fica. Yang langsung mensejajarkan langkahnya dengan Manda.

"Bodo amat," jawab Manda.

"Tapi lo gak diapa-apainkan sama kak Liam?" Tanya Fica lagi. Manda sudah sangat bosan dengan penuturan Fica.

"Enggak Ficampret" ujar Manda kesal.

"Gak usah ditambahin dong. Nyantai mbak," Kata Fica.

....

Kantin masih terlihat begitu ramai. Fica dan Manda berusaha mencari bangku kosong. Mata Manda mendapati bangku kosong. Ia segera menarik Fica menuju bangku itu

Fica segera memesan makanan. Sedangakan Manda menunggui bangku tersebut agar tak direbut orang.

"Minggir lo," suara bass berhasil mengagetkan Manda. Manda menoleh kearah sumber suara tersebut. Matanya berubah menjadi kilatan marah.

"Siapa lo? Punya hak apa ngusir gue dari sini?" jawab Manda dengan lantang.

"Mendingan kamu pindah deh, sebelum singa jantan ngamuk," kata Akbar teman Liam. Liam langsung menatap tajam Akbar.

"Maaf ya kak, tapi SAYA NGGAK MAU!" jawab Manda.

"Pindah aja apa susahnya sih" seru Vendra teman Liam juga. Manda hanya melirik nya.

Semua mata yang berada dikantin mulai menyaksikan pertengkaran yang kelihatannya seru. Bagaimana bisa seorang Liam yang selalu dipuja kaum hawa bisa direndahkan oleh seorang adek kelasnya. Murid yang tergolong baru juga.

Fica yang mendengar suara riuh segera menghampiri bangku itu. Nah, sudah ketebak pasti Liam marah karena bangkunya ditempatin orang. Awalnya Fica sudah memberi tahu Manda bahwa jangan di bangku itu, tapi bukan Amanda Shalshabila namanya jika tidak keras kepala.

"Man udah deh, kita pindah aja. Daripada kamu diapa-apain sama Kak Liam deh" bisik Fica pada Manda.

"Nggak Fica. Kita udah lebih dulu nempatin bangku ini. Ya siapa cepat dia dapat yakan?" tanya Manda pada yang lain. Teman-temannya hanya diam. Mereka kasihan pada nasib Manda setelah ini. Dia baru saja membangunkan singa yang tidur.

"Pergi sekarang!" bentak Liam. Manda merasa takut dengan aura yang Liam keluarkan saat ini. Tapi ia masih berusaha tenang.

"Ok, hari ini!" jawab Manda dengan tatapan tajam. Fica menghembuskan nafas lega. Setidaknya Manda tidak membuat singa itu semakin ngamuk. Fica langsung menyeret Manda pergi dari tempat itu.

_________________________________________

Thank you guys yang udah mau baca. Segitu dulu ya,

Gimana? Masih kurang menarik ya? Maaf ya akan aku usahain deh biar dapet feelnya. Masih amatiran penulisnya, hehe

Masih ditunggu kritik sama sarannya guys. Mau next or no?

Jangan lupa vote and comment :)


Cold Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang