Tekan vote dulu sebelum baca, lanjut komen setelah itu🥰
Happy Reading.
....
Pagi yang cerah, Manda mengawali hari dengan senyum indah terukir manis diwajahnya. Hari ini, ia masih masuk sekolah seperti biasanya meski sempat terbesit diotaknya untuk membolos. Sekolah benar-benar ramai. Semuanya berlalu lalang membawa alat kebersihan dari rumah, karena jadwal untuk hari ini adalah lomba kebersihan kelas.
Di dalam tas gadis itu terdapat kemonceng yang ia bawa dari rumah. Manda adalah salah satu jenis cewek yang tak mau ribet. Maka dari itu ia membawa alat yang sekiranya tidak merepotkan, belum tahu saja ia jika banyak lainnya hanya membawa kain lap.
Manda hampir melupakan sesosok yang berjalan disampingnya itu. Di sebelah kanannya terdapat Liam dengan gaya stay coolnya. Cowok itu mengenakan jaket kulit warna hitam mengkilap, terlihat sangat pas ditubuhnya. Keduanya berjalan acuh pada sekitar. Tak memperdulikan bisik-bisik yang masih saja mendera pendengaran Manda.
"Kamu bawa alat apa?" tanya Manda pada Liam.
"Nggak bawa," jawabnya santai.
"Gimana sih, kan tadi malem udah aku ingetin buat bawa alat kebersihan," omel gadis itu layaknya seorang ibu pada anaknya.
"Udah banyak yang bawa, sayang." Manda yang tadi hendak ngomel lagi menjadi salah tingkah ketika dipanggil sayang oleh Liam.
"Terus kamu mau ngapain?"
"Duduk jadi bos sambil liatin mereka yang kerja," ujar Liam dengan nada jenaka.
"Dih, enak banget. Kerja ya, jangan cuma nganggur apalagi kelayapan sama curut dua itu."
"Hmm. Iyaa,"
Obrolan mereka terhenti ketika sampai di depan ruang kelas XI MIPA 1, Manda segera mengusir pacarnya itu karena masih sedikit malu jika bersama Liam. Bukan karena apa-apa, hanya Manda tidak tahan saja bila nanti di kelas ia terus digoda oleh teman-temannya.
"Udah sana ke kelas. Ingat, jangan kelayapan apalagi tebar pesona!"
"Iya, sayaaaang. Kamu jangan capek-capek." ujar Liam membuat Manda bergidik. Sejak kapan cowok dingin itu berubah jadi bucin? Terlihat menggelikan.
....
Hubungan antara Liam dan Akbar sudah lebih baik dari sebelumnya. Akbar sudah bercerita pada Liam tentang masa kecilnya dulu dengan Manda. Sejak saat itu hubungan keduanya sudah bisa dikatakan membaik. Namun Akbar tetap memperingatkan pada sahabatnya itu agar tidak pernah menyakiti Manda, seujung kukupun. Sebab jika itu terjadi maka ia yang akan merebut Manda darinya.
"Tarik sisss?"
"Semongkoooooo...."
Vendra melemparkan tas mungilnya tepat mendarat diatas meja. Cowok itu rupanya sedang kesal, terlihat dari air mukanya. Ia berjalan menghampiri kedua sahabatnya, Liam dan Akbar. Tak menghiraukan beberapa teman sekelasnya yang tengah menertawakan dirinya.
"Itu muka apa kedondong? Asem banget," celetuk Akbar, membuat Liam yang sedang memegang layar miring pun ikut menoleh.
"Kalian mau tau nggak?"
"Nggak," jawab Liam dan Akbar bebarengan.
"Serius, gue mau curhat," Vendra berujar melas menggantikan raut wajah tadi yang sempat kesal.
"Bodo amat," cetus Akbar.
"Lihat saya, apa saya terlihat peduli?" ucap Liam dengan gaya Chef Juna, salah satu juri Master Chef Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy (TAMAT)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Ini kisah Amanda dan Liam. Dua orang yang berbeda dalam semua hal. Amanda, termasuk dalam kategori murid baru. Tapi sudah banyak yang tidak heran dengan sifat Manda yang tempramental. Terlebih Liam, visualisasi cowok gan...