I'M BACK!!!
Setelah gak updet lama akhirnya bisa updet lagi huhu. Maapin aku yaaaa😅
____
Hari ini hari pertama Manda dan seluruh teman satu sekolahnya melaksanakan penilaian tengah semester. Pagi ini juga Manda berangkat berdua bersama Liam. Cowok itu mengendarai motor dengan kecepatan sedang. Mereka tiba disekolah pukul tujuh kurang sepuluh menit.
Sekolah masih terlihat tidak seramai biasanya, sebab jika ada ujian bel masuk akan berbunyi pada pukul tujuh lebih seperempat. Manda melepas helm lalu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Liam berdecak gemas memerhatikan tingkah Manda. Liam menggenggam tangan Manda dan mengajaknya pergi kekelas.
Disepanjang koridor Manda merasa risih saat ada beberapa siswa maupun siswi yang menatap mereka secara intens. Bahkan ada juga beberapa dari mereka yang menatap Manda dengan tidak suka.
Mereka berdua sudah sampai didepan ruang kelas, mata Liam sedikit mengedar menjelajahi isi ruangan. Sudah lumayan banyak yang berada didalam kelas, berbeda dengan kelas-kelas yang tadi mereka lewati. Saat Manda akan beranjak masuk, tangan kiri Liam mencekal lengan Manda lalu tangan kanannya terulur menyelipkan sedikit rambut Manda ke belakang telinga agar tidak menutupi pandangan gadisnya.
"Apaansih," Manda tersentak dengan perlakuan dari Liam yang tiba-tiba.
"Biar nggak nutupin jalan," jawabnya. Hal itu menimbulkan getaran-getaran yang semakin menjalar didalam jantung Manda.
"Ohh—"
"Baper ya?" goda Liam yang membuat Manda semakin tersipu.
"Nggak lah." Elaknya.
"Masa? Kok jantungnya dugem gitu?"
"Tauah rese. Dah sana pergi, hus hus."
......
Didalam kelas suasana sangat hening dikarenakan yang mengawasi ujian diruang kelas 11 IPA 1 adalah salah satu guru terkiller. Bisa dipastikan jika ada pergerakan sedikit saja pasti mata elang guru itu langsung menajam. Beberapa anak terlihat seperti curi-curi pandang kedepan untuk memastikan waktu tepat untuk sekedar bertanya pada teman sampingnya atau membuka catatan kecil yang sudah mereka siapkan dari rumah.
Waktu masih tersisa setengah jam, salah satu siswi bernama Tiara maju kedepan membawa soal beserta jawabannya. Semua langsung mendongakkan kepala mengikuti arah Tiara melangkah. Ada yang berdecak kagum dan ada pula yang memanfaatkan momen untuk membuka contekkan.
"Kamu sudah selesai?" tanya sang pengawas sambil membuka kacamata jadulnya. Tiara mengangguk lalu melangkah keluar.
Tak lama kemudian Dimas si anak yang terkenal nakal tiba-tiba maju kedepan. Pak guru pengawas itu langsung berdiri. "Kamu juga udah selesai?"
Dimas menggeleng, " Bukan. Saya kebelet pipis pak, udah gabisa ditahan."
Semuanya menahan tawa sebab Dimas menahan kencing sambil sedikit melompat-lompat. Pengawas itupun akhirnya mengizinkan Dimas ketoilet.
Dan seluruh penghuni ruangan itu tertawa ngakak saat cowok itu keluar kelas dengan berlari terbirit-birit sambil memegangi anunya.
"Diam. Dan selesaikan soal kalian!" titah pak Edo.
Semuanya terdiam tak terkecuali Manda yang tadi juga ikut tertawa. Matanya menangkap bayangan fica yang tengah memanggilnya tapi dengan berbisik.
"Apa?" tanya Manda tanpa bersuara.
Fica memberikan kode melalui jari tangannya sambil sesekali menatap awas kearah pengawas killer tersebut.
Lalu manda melihat jawabannya sekilas dan memberitahukan kepada Fica. Tidak hanya sekali, Fica terus bertanya meminta jawaban Manda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy (TAMAT)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Ini kisah Amanda dan Liam. Dua orang yang berbeda dalam semua hal. Amanda, termasuk dalam kategori murid baru. Tapi sudah banyak yang tidak heran dengan sifat Manda yang tempramental. Terlebih Liam, visualisasi cowok gan...