COLD BOY-50

925 79 38
                                    

SPAM KOMEN YA, GUYS!
ALANGKAH LEBIH BAIK BILA VOTE TERLEBIH DAHULU👈

========.

BRUUUK!

Bola basket dengan kecepatan tinggi menghantam bagian belakang kepala Manda. Manda tak tahu jika bola basket tengah mengintai kearahnya itu langsung jatuh tersungkur bersama dengan rapor yang berhampuran dilantai.

"Manda!" pekik Chelsea.

Semua yang berada di lapangan berlarian menghampiri kedua gadis itu. Mereka mengelelilingi Manda seolah ingin tahu dengan keadaan gadis tersebut.

"Kamu nggak papa?"

"Lo nggak papa?"

Ujar Liam dan Akbar hampir bersamaan. Manda meringis mengusap kepalanya yang berdenyut hebat.

"Lo kalau nggak bisa main, nggak usah main." Liam menarik kerah baju Bergi, teman sekelasnya. Cowok itu berujar marah.

"Gue nggak sengaja," balas Bergi sedikit ketakutan melihat tatapan tajam dari Liam.

Liam menggertakkan rahangnya. Matanya menggelap melihat pacarnya tengah merintih kesakitan.

"Stop it, Liam!" ujar Manda kesal. Kepalanya yang pusing akibat benturan bola, harus tambah pusing mendengar pertengkaran Liam.

"Arghh,"

"Ayo kita ke UKS." ajak Akbar membantu Manda berdiri.

"Biar gue aja." Liam menghempaskan tangan Akbar kesal. Akbar mundur satu langkah, memberi ruang pada Manda.

"Aku mau sama Akbar aja," kata Manda menolak ajakan Liam.

Liam berdecak sebal. Tanpa mendengarkan penolakan Manda, cowok itu langsung mengangkat tubuh Manda ala bridal style. Gadis itu menjerit terkejut, sedangkan cewek-cewek yang ikut menyaksikan hanya bisa membekap mulutnya.

....

"Masih sakit?" Liam memijat pelan bagian belakang kepala Manda.

"Dikit," jawab gadis itu.

"Nanti aku hajar dia."

"Siapa?"

"Bergi,"

"Nggak usah lebay. Gini doang, nggak sampe amnesia juga," dumel Manda membuat Liam tersenyum tipis.

"Nggak usah sok ganteng." tandas gadis itu memalingkan wajah.

"Manda," Liam memanggil hanya dijawab gumaman oleh Manda.

"Amanda," Liam memainkan kuku Manda gemas.

"Apa sih panggil-panggil?!" decaknya kesal.

"Sayang," goda Liam membuat pipi gadis yang tengah duduk diranjang UKS pun langsung merah padam.

"APA??" jawab Manda dengan wajah memberenggut yang malah terlihat sangat lucu.

"Gumush, deh." ujar Liam mencubit pipi Manda.

Liam melepaskan cubitannya, lalu dirinya menarik kursi mendekat dari tempat Manda duduk. Liam meraih tangan milik gadisnya, lalu ditatap lembut iris mata yang selalu ia rindukan. Tatapan tajam yang identik dengan cowok itu, kini tergantikan oleh tatapan sendu.

"Aku minta maaf." ujarnya penuh sesal.

"Kemarin aku emang bodoh, nggak bisa bedain mana sayang sebagai pelindung sama sayang sebagai ungkapan cinta. Tapi jujur, sejak kejadian waktu lalu aku jadi sadar bahwa kamu emang satu-satunya cewek yang aku cinta. Kamu mau kan maafin aku?"

Manda tampak menimang sejenak, rasa kecewanya memang masih ada. Akan tatapi ia juga tidak bisa menampik bila rasa cintanya lebih besar. Gadis itu membalas tatapan mata Liam tak kalah dalam. Memastikan bahwa yang diucapkan cowok itu benar-benar nyata.

"Aku maafin." jawab Manda tersenyum tulus.

Liam berdiri dari posisi duduknya, lalu memperpendek jarak diantara dirinya dan Manda. Cowok itu merasa bahagia, lalu kedua tangannya menangkup pipi gadis itu. Detik selanjutnya Liam mendaratkan kecupan singkat di kening Manda.

Cup.

Detak jantung keduanya saling berirama. Sahut menyahut mengisi ruang hampa. Manda menutup mata spontan, sebagai reaksi alamiah dari tubuhnya.

GUBRAK!!

Keduanya terlonjat kaget saat tiba-tiba pintu terbanting keras, juga dua manusia yang ikut terjembab di lantai. Liam langsung memasang raut wajah datar, sedangkan Manda ingin menenggelamkan diri ke dalam air karena malu.

Lain halnya dengan dua manusia tadi, mereka langsung berdiri dengan wajah cengo. Mereka adalah Vendra dan Fica yang sedari tadi menguping di depan pintu. Karena Akbar dan Chelsea datang tiba-tiba dan mengejutkan mereka, hingga akhirnya mereka tak sengaja terpeleset hingga terjembab.

"Yang dikhawatirin malah lagi mesraan." dengus Fica ingin rasanya menjambak rambut Vendra.

"Aaaaaa- mata gue udah nggak suci." jerit Vendra lebay.

"Kalian udah baikan? Syukur deh," timpal Chelsea senang.

"Lo udah nggak papa?" tanya Akbar setelah menarik napas panjang. Bermaksut menanyai keadaan fisik sekaligus hati gadis itu.

__________________________________________

Hayo siapa yang seneng couple Liam-Manda udah baikan?

Tulis dong perasaan kalian saat baca part ini hehe.

Spam Next buat part berikutnya yaa🥰

Cold Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang