Typo bertebaran.
Sejak tadi Manda sudah siap dan ia merasa bosan menunggu Liam yang menurutnya begitu lama. Hari ini Liam mengajaknya pergi keluar. Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang yang artinya Manda sudah 1 jam lebih duduk menunggu Liam diruang tamu. Hari ini sekolah Manda mengadakan rapat dadakan jadi seluruh siswa dipulangkan lebih awal.
Mengenai hubungan Manda dan Liam kini semakin dekat. Liam selalu memperlakukan Manda dengan sikap yang sedikit 'lebih'. Bukankah Manda tidak salah jika merasa baper dengan sikap dan perubahan Liam. Seiring dengan berjalannya waktu, Manda mulai merasa nyaman berada didekat Liam begitupun sebaliknya.
Panggilan untuk kesepuluh kali. Manda kesal saat dari tadi ia berusaha menelpon Liam namun tidak ada jawaban dari yang ditelpon. Manda memutuskan untuk mengirim pesan pada Liam dan berharap Liam segera membacanya.
From: Amanda
To: Liam
Kemana aja lo? Niat gak sih ngajak jalan. Dah jamuran gue.From: Liam
To: Amanda
Niat lah. Otw.From: Amanda
To: Liam
15 menit gak nyampe. Besok lagi gak usah ajak-ajak gue lagi.From: Liam
To: Amanda
Y."Hah? Y doang? Gue dah nunggu sejam lebih balesannya Y doang? Itu manusia apa es balok sih?" Manda mengomel dengan heran.
Tak sampai 15 menit, Liam telah tiba dirumah Manda. Manda segera keluar dan mengunci pintu. Liam sudah standby didekat motornya.
"Lama banget." Manda mencebikkan bibirnya.
"Sorry, abis dari rumah sakit." Jawab Liam.
"Heh?! Siapa yang sakit?" Tanya Manda terkejut pasalnya Liam terlihat baik-baik saja.
"Chelsea."
"Siapa?" Manda bertanya namun tak ada jawaban dari Liam.
"Ayo." Ajak Liam lalu memakaikan helm dikepala Manda.
.....
Keheningan menyelimuti keduanya. Masih dengan pikiran masing-masing seperti Manda yang masih sibuk memikirkan siapa Chelsea yang disebut Liam tadi.
Manda jadi penasaran dengan perempuan itu.
Sepanjang jalan Manda hanya mengamati sekitar sambil melamun. Dirinya terlonjak kaget saat Liam tiba-tiba mengerem motornya mendadak.
"Modus ya lo!"
"Gak. Rata gitu." Cibir Liam.
"Hmmmm."
"Itu didepan ada anak kucing" jelas Liam menunjuk arah depan," mau ketabrak." Lanjutnya dengan wajah bego.
Manda langsung turun dari motor lalu menghampiri anak kucing yang sangat mungil itu.
"Cup- cup. Kasian ya kamu, untung aja gak ketabrak"
"Gak gitu juga, dikira bayi apa."
"Lo mah, gak liat nih ucul syekali. Emeshhh" Manda menyodorkan anak kucing itu pada Liam.
"Jauhin." Perintah Liam.
"Dih. Gak sayang binatang dasar."
"Gue alergi sama bulu ku--hatcing" perkataan Liam terpotong karena bersin, "cing."
"Eee, sori gak tau" kata Manda merasa bersalah. Kemudia Manda menaruh anak kucing itu dipinggir jalan namun agak jauh dari lalu lalang kendaraan agar anak kucing itu tidak akan tertabrak.
Setelah itu, Manda dan Liam melanjutkan perjalanan. Suasana tak sehening tadi, sesekali Manda maupun Liam bergantian bertanya untuk menghilangkan perasaan awkward diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy (TAMAT)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Ini kisah Amanda dan Liam. Dua orang yang berbeda dalam semua hal. Amanda, termasuk dalam kategori murid baru. Tapi sudah banyak yang tidak heran dengan sifat Manda yang tempramental. Terlebih Liam, visualisasi cowok gan...