COLD BOY -17

3.3K 170 23
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu yang berasal dari pintu luar rumah Manda

Dinda menyuruh Manda untuk membukakan pintu tersebut

"Loh, lo Bar? Ngapain?" Tanya Manda saat mendapati Akbar lah yang sedang bertamu kerumahnya

"Ini mau nganter kue bolu dari mama" jelas Akbar pada Manda

"Wah, harusnya gak usah repot-repot gini lah" kata Manda dengan hati yang sedikit tidak enak

"Siapa yang dateng Man? Suruh masuk aja" seru Dinda dari dalam rumah

Detik selanjutnya Manda langsung melirik Akbar, "mau masuk dulu?" Tanyanya

"Eh, nggak usah. Mau langsungan aja" Akbar menjawab disertai senyum tipis

"Oh yaudah"

"Tadi seru jalan sama Liam nya?" Tanya Akbar membuat Manda sedikit tersentak

"Eh, biasa aja si" ucap Manda yang jelas itu menipu, bahkan sampai kini detak jantunganya masih berpacu kencang saat mengingat tadi ketika bersama Liam

"Masa??" Tanya Akbar sambil menoel dagu Manda lalu terkikik geli

"Sana pulang aja hus, hus rese ih"

"Lah, malah ngusir" ucap Akbar dengan wajah seolah-olah sedih

"Biar wleee" kata Manda sambil memeletkan lidahnya

"Wah, dah balik nih Manda nya Ova yang dulu cerewet. Hahaha"

"Apaansih. Huh" 

"Dih, gitu aja marah. Dah ah, aku mau pulang dulu, byeee"

"Bye. Salam buat mama" pesan Manda

"Siyap bos!" Kata Akbar dengan tangan hormat

🕸🕸🕸

Manda meletakkan sekotak bolu dari Akbar diatas meja. Dinda yang sibuk berkutat dengan laptopnya pun akhirnya menoleh lalu bertanya

"Wih, bolu coklat dari siapa tuh?" Beo Dinda dengan wajah sumringah

"Dari Akbar, kak. Tapi udah pulang orangnya" jelas Manda agar Dinda tak banyak bicara

"Owh, yaudah kakak makan yak?"

"Iya. Manda mau balik kekamar dulu"

"Loh gak minta ini?" Tawar Dinda

"Sisain aja buat aku nanti ditaruh kulkas dulu aja" ujar Manda lalu melenggang masuk ke kamarnya

Didalam kamar Manda sibuk berkutat dengan buku-buku tebalnya. Huh, Manda sangat membenci Sejarah. Manda berpikir jika ibukota akan dipindah apa buku sejarah yang tebalnya seperti kumis pak Dedi akan lebih tebal lagi? Rasanya Manda ingin sekali mengahapus pelajaran rasa dongeng tersebut

Manda menutup buku paket sejarah laly beralih membuka hpnya. Seperti biasa dirinya langsung membuka youtube untuk melihat para oppa-oppa nya yang sedang berjoget

"Lah, anjir prasaan suami gue makin hari makin gans aja" heboh Manda saat melihat Eun Woo yang lihai dalam menyanyi dan berdance

"Aduh, babang. Dedeq gak kuat" jerit Manda

Sepertinya Manda sudah mulai gila jika disuguhkan video kpop. Yah, korea merubah Manda jadi sedikit gila?

Ting!

Sebuah notifikasi masuk kedalam hp Manda. Dirinya yang tengah fokus langsung merengut kesal apalagi melihat siapa yang mengirim pesan padanya

Liam.
Eh, Mandugong!

Amanda
Brisik.

Liam.
😂

Amanda
Gj

Liam.
Cba deh kejendela bntr

Amanda
Da paan?

Liam
Liat aja

Kemudian Manda berjalan menuju jendela, lalu memandang kearah luar. Manda menyunggingkan senyum membayangkan jika Liam akan muncul dibalik jendela seperti pada novel remaja yang sering ia baca

Liam
Udah?

Amanda
Udah. Terus?

Liam
Tutup jendelanya dah malam

Rasanya Manda ingin sekali mengumpat pada cowok itu. Ia sudah salah pemikiran kepada Liam. Ah dasar Liam menyebalkan.

Eh,

Bentar.

Tapi, bagaimana bisa Liam tahu jika jendela kamar Manda belum ditutup? He? Darimana ia bisa mengetahuinya?

Amanda
Hm ya.

Liam.
Duh psti ngrnya gw disna llu ngsih surprize kan? HAHAHA🤣

Amanda
Dih sotoy💩

Lalu Manda keluar dari aplikasi WhatsApp. Dirinya sudah terlanjur kesal pada Liam

🕸🕸🕸

Sabtu pagi, Manda masih bergulat dengan selimutnya. Hawa yang masih dingin membuat Manda masih betah berlama-lama dialam mimpinya

Hari ini Manda free dari jadwal. Akhirnya dirinya bisa lebih lama memeluk guling biru kesayangannya. Manda tahu jika hari ini dirinya hanya dirumah sendiri, karena sejak pagi tadi Dinda sudah berangkat kerja. Mulai sekarang Dinda sudah bekerja tetap di Jakarta dan tidak akan pindah-pindah seperti kemarin

Manda terbangun dari tidurnya karena merasa perutnya sudah mulai keroncongan. Ia mengucek-ucek mata lalu melirik pada jam weker tepat disampingnya

09.24

Manda langsung berlari menuju arah dapur, dan tidak memerhatikan sekitarnya. Manda sudah kembali dari dapur dengan membawa semangkuk bubur yang mungkin tadi dibelikan oleh Dinda

Saat ia akan masuk kedalam ruang tamu, dirinya terkejut melihat ada orang yang duduk disana sambil memainkan ponsel

Mata Manda menyipit melihat orang itu yang ternyata adalah Akbar dengan style nya yang terlihat tampan seperti biasanya

"Heh, lo ngapain disini?" Ujar Manda masih dengan melotot pada Akbar

"Nungguin lo lah" jawabnya

"Sejak kapan? Kok bisa masuk?"

"Jam setengah 8, tadi kata kak Dinda lo masih tidur, terus gue disuruh bangunin tapi gak enak lah gue. Yaudah gue tunggu disini aja" jelas Akbar membuat Manda terbelalak kaget

"Eh, buset lama amat"

"Gapapa. Gue juga mau ngajak lo jalan" kata Akbar merubah posisi duduknya

"Wih, kemana?" Beo Manda

"Ada lah, hehe. Udah, makan dulu sana, masih bau iler padahal" suruh Akbar yang diakhiri dengan ejekan

"Eh, oh iya gue masih kek gembel" cengir Manda membuat Akbar memutar bola matanya dengan malas.

Tbc.

Hiya aku kembali lagi hehe, cepet kan updet nya baru beberapa hari lalu aku updet sekarang udah updet lagi. Hehe, lagi gak sibuk-sibuk amat soalnya

Terus pantengin cerita aku yak, kasih komen, saran, kritikan juga boleh. BOLEH BANGET MALAH!

INTINYA MAKASIH BUAT KALIAN YANG SUDAH DUKUNG CERITA GAJE DARI AKU INI

JANGAN LUPA VOTENYA 😚

Salam,

Ris.

Cold Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang