Bunny angel 1

2.4K 150 41
                                    

Okay... Let start with the sweet.

🤗🤗🤗

Panas.

Entah sudah berapa kali ia mengeluh seperti itu. Tak terhitung juga berapa kali ia berdecak tak sabaran sembari mengetuk-ngetukkan sepatunya pada tanah berpaving.

Berdiri ditengah panas matahari yang sedang menyengat terasa membakar kulit. Tak sabar rasanya, ingin teriak, ingin mengamuk, ingin sekali masuk kedalam gedung itu dan menyeret orang yang sedang ditunggunya itu untuk keluar.

"Sialan! Hyung benar benar mempermainkanku. Tadi katanya hanya sepuluh menit lagi keluar, ini bahkan sudah lebih dari lima belas menit ." gerutunya sembari mengumpat kesal.

Namanya Kim taehyung. Pemuda tampan nan rupawan ini sedang menunggu hyungnya. Tadi hyungnya yang katanya tertampan sejagat itu sedang di sekolah tempatnya mengajar dan minta tolong dijemput olehnya. Pas Taehyung bertanya kemana mobil biru kesayangannya itu, hyungnya menjawab sedang opname dibengkel.

Awalnya Taehyung menolak karena tahu dan hafal benar jika dirinya pasti akan memunggu lama keluarnya sang hyung dari dalam gedung sekolah. Tapi karena ancaman yang sangat bermutu dari sang Hyung membuat Taehyung mau tak mau terpaksa menurut dan menjemput hyungnya itu kesekolah.

Tidak mendapat jatah jajan selama sebulan. Bisa mamvus lah dirinya.

Jadi beginilah sekarang nasibnya, nyaris menjadi daging panggang dengan lelehan keju beraroma asam.

Dentang bel berkumandang mememuhi seluruh area sekolah termasuk tempat parkir dimana Taehyung berada. Perasaan lega memenuhi hatinya mendengar suara tersebut disusul senyum lega kala melihat satu persatu murid keluar dari dalam gedung. Itu artinya jam pulan sudah tiba dan sebentar lagi dirinya bisa pulang dan berbaring nyaman diatas kasur empuk kesayangan.

Tapi, hampir lima belas menit menunggu dirinya masih saja tak menemukan batang hidung sang hyung. Yang ia temukan justru tatapan kagum murid-murid sekolah yang menatapnya memuja. Bukan hanya yeoja tapi juga namja, astaga! Dirinya memang tampan tapi kalau ditatap sedemikian rupa dirinya bisa risih juga.

Memilih mengenakan kacamata hitam miliknya, Taehyung tetap berdiri menyandar pada bodi mobil sport miliknya, mengabaikan tatapan mata mereka yang menurutnya sangat mengerikan.

"Permisi. Ada yang bisa saya bantu?"

Taehyung sejenak terhanyut oleh suara lembut nan merdu yang menyapa rungunya. Menoleh, Taehyung dibuat terpukau oleh entitas pemuda berseragam yang berdiri tak jauh darinya. Manis, adalah satu kata yang muncul begitu saja dalam benaknya ketika melihat sosok disampingnya itu dan Taehyung terpukau.

Surai raven. Mata doe dengan dua manik hitam yang memancar jernih. Pipi gembil, hidung besar namun bangir serta... Serta bilah sewarna chery yang terlihat menggoda. Tipis diatas sementara bagian bawah sedikit berisi dan jangan lupakan satu mole kecil dibawah benda kenyal berisi itu.

Taehyung melongo. Bengong seperti orang bodoh.Wajahnya sangat.. entahlah, tak bisa digambarkan.

"Hallo, kakak baik baik saja?"

Taehyung tersenyum mirip orang bodoh saat suara merdu itu kembali menggema di telinganya. Sebuah lambaian didepan mata membuatnya tersadar bahwa suara itu bukan halusinasi atau hayalan namun suara itu nyata dan orangnya berdiri tepat dihadapannya.

"Eh, iya. Kenapa?" Taehyung tergagap. Pemuda itu terkikik geli melihat ekspresi Taehyung.

"Tadi aku tanya, kakak sedang apa, nunggu siapa, mungkin aku bisa bantu." Tutur pemuda itu masih tersenyum. Taehyung terpesona.

"Ah, itu. Aku menunggu seseorang."

"Benarkah? Tapi setahuku aku murid terakhir yang masih ditempat ini. Semua murid sudah pulang kalau kakak menunggu adik kakak, kurasa dia juga sudah pulang."

Taekook short story. A Mature Conten. Not For Children 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang