Gigolo 3/3

2.2K 138 23
                                    

Gigolo hadir lagi

Buat yg bosan boleh skip

Dan pada saatnya nanti. Saat pembaca sudah benar benar bosan dengan tulisan saya. Maka saya akan tutup akun saya dan menghilang.

Ga, saya ga bercanda kok. Saya serius.

Serius nge- prank kalian. 😂😂😂

Maaf, saya hanya terlalu lelah. Mungkin butuh istirahat.

💚💜💚💜💚💜💚💜💚💜💚💜💚💜

Jungkook terbangun dari tidurnya saat alarm yang ia set di ponselnya mulai berisik. Terduduk dengan kepala yang sangat pening membuatnya memijit pelipis berusaha mengurangi sakitnya. Onyx kelamnya mengedar, mencari sesuatu yang bisa menjadi pencerahan tentang dimana dirinya sekarang. Namun hanya keheningan belaka tanpa sedikitpun titik cerah.

Menyibak selimut yang membalut tubuhnya seketika Jungkook tertegun. Ia telanjang, tanpa sesuatu pun membungkus tubuhnya. Berpikir sangat keras tentang apa gerangan yang sudah terjadi pada dirinya semalam. Beranjak turun dari kasur Jungkook meringis ketika merasakan perih liar biasa pada bagian bawah tubuhnya.

"Assshh... Sial. Sakit sekali." Umpatnya disertai ringisan. Memijak pada lantai berlapis karpet berbulu onyxnya disapa oleh pemandangan dimana pakaian miliknya berserakan diatas lantai. Keningnya kembali mengerut dalam. "Ini.. " suaranya tercekat kala menemukan kemeja putih yang seingatnya adalah miliknya tergeletak disisi kakinya dalam keadaan robek.

Astaga! Apa dirinya jadi korban penculikan, pemerkosaan atau semacamnya? Jika benar maka ia harus segera kabur.

Bangkit dari kasur sedikit tergesa lalu meraih sebuah kemeja hitam yang juga tergeletak tak jauh dari kemejanya berada. Jungkook berpikir mungkin itu adalah milik orang yang mungkin adalah penculiknya. Harusnya ia tak mengenakannya tapi tak ada pilihan, masak iya dirinya harus mencari di lemari dulu, keburu tertangkap oleh penculiknya.

Dengan langkah tertatih serta ringisan kecil saat bagian bawahnya bergesekan, Jungkook mendekati pintu kamar. Mendesah lega saat menemukan ternyata pintunya tidak terkunci. Segera Jungkook membukanya dan keluar kamar. Celingukan seperti maling yang tersesat didalam rumah incaran, Jungkook mengikuti naluri kemana kakinya melangkah. Namun baru beberapa langkah Jungkook mencium aroma yang sangat sedap dan dengan kurang ajarnya perutnya merespon. Berbunyi sangat kencang sampai ia harus menekannya kuat.

"Aish.. perut sialan. Bisa tidak jangan berisik, nanti ketahuan!" Dengan lucunya Jungkook memarahi perutnya sendiri. Namun reaksinya tidak sama dengan apa yang terjadi pada kakinya yang justru melangkah mendekati sumber bau tersebut.

Kembali tertegun kala menemukan sosok pria yang tengah mencuci entah apa di wastafel sementara di meja pantry kompor menyala dengan wajan diatasnya yang mengepulkan asap beraroma nikmat. Fokus Jungkook tak lagi pada makanan akan tetapi pada sosok yang berdiri disana. Yang menurutnya sangat familiar sekali. Postur tubuhnya begitu terpatri dalam kepalanya hingga bibirnya tanpa sadar melontarkan satu nama.

"Taehyung?" Bisiknya lirih dan ternyata terdengar oleh orang itu yang seketika menoleh kearahnya. Menatapnya dengan hazel emerald gold nya yang bersinar memancarkan kelembutan. Seketika kilasan kejadian semalam yang sejak tadi berupaya ia ingat membayang dengan jelas dalam ingatan. Dimana Taehyung dan dirinya saling bersahutan desah nikmat tak berujung. Kedua pipinya memanas seketika kala teringat bagaimana kondisinya semalam dan keadaannya sekarang yang hanya mengenakan kemeja hitam yang ia tahu adalah milik Taehyung, pantas saja baunya familiar. Bodoh! Kenapa dia tidak sadar.

"Loh, Jung? Sudah bangun?" Pria yang memang adalah Taehyung itu balik bertanya. Kakinya berderap cepat menghampiri Jungkook yang masih berdiri diambang pintu dapur.

Taekook short story. A Mature Conten. Not For Children 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang