Tutor 2/3

2.3K 168 35
                                    

Taekook is back!

Makasih buat yg kemarin. Yang sudah merespon permintaan saya dan saya bersyukur, berterimakasih sekali sama kalian semua. Ga percaya saya punya pembaca yang peduli sama saya, di saat saya insecure kalian ngasih saya suport. Makasih banyak.

Dan sesuai janji saya kemaren. Untuk ngerayain Taekook day kemarin, saya bakalan update selama tiga hari berturut turut. Seneng ga tuh?

Saya baik kan?

Ini sebagai ucapan terimakasih saya buat kalian semua yg selama ini selalu ngedukung Taekook juga tulisan saya.

Makasih banyak.. lopyuuuuu..

So.. here we go.

💜💚🐯🐰💙♥️🐯🐰💚💜🐯🐰💙♥️

Jungkook menggeram.

Marah, marah sekali.

Rahangnya mengetat. Gemelatuk giginya terdengar jelas. Manik kelamnya manatap nyala penuh kemarahan.

"Lepas berengsek!"

"Kenapa ga dicoba sendiri? Lepas kalo kau bisa."

Nada menantang membuat Jungkook makin geram bukan main, merasa dirinya diremehkan. Sontak menggerakkan tangannya juga kakinya yang terkunci. Kedua tangan dikunci diatas kepala sedang kedua kakinya di tekan kuat tepat pada bagian paha. Taehyung duduk diatas pahanya, dengan ekspresi tanpa dosa.

Sekuat tenaga Jungkook berontak namun tak mendapatkan hasil sesuai keinginan.

"Aarrggggtttt!!!"

Jungkook berteriak kencang, yakin seisi rumah mendengar namun ia tak peduli. Kalau ada yang mendengar akan kebetulan sekali, mungkin merek bisa menolong dirinya lepas dari Kungkungan manusia rendahan diatas tubuhnya ini.

Terdengar tawa kecil, "kenapa, sudah capek?" Ejek Taehyung dengan tawa mengolok. Jungkook makin geram.

"Bangsat! Lepaskan aku, berengsek! Ayo kita adu pukul, aku pastikan akan menghajarmu sampai mampus!" Geram Jungkook penuh ancaman.

Namun sama sekali tak diacuhkan oleh si pria yang justru menundukkan tubuhnya. "Ah, benarkah?" Taehyung menaikkan sebelah alisnya seolah mengejek Jungkook. "Kurasa kau tak akan bisa melakukannya? Kau sombong sekali huh, sudah seperti ini masih juga main ancam. Aku bahkan bisa membunuhmu sekali gerakan."

Jungkook membola. Sejenak nafasnya tercekat mendengar kalimat barusan. Terucap tenang namun sarat ancaman dan mampu membuat tubuhnya bergetar.

"Sebenarnya apa maumu, bangsat!" Akhirnya Jungkook bertanya, bukan karena ia kalah, hanya mencari celah

Terdengar tawa sarkas. "Hem? Kau takut dengan ancaman ku rupanya? Kenapa, kau takut mati?"

"Berhenti menganggap aku lemah, Kim bangsat Taehyung! Katakan apa maumu!"

"Tidak ada. Aku hanya suka bermain main, bukankah kau juga?" Kim Taehyung, pemuda yang tengah menindih Jungkook itu tersenyum sambil memiringkan kepalanya. "Hanya saja caraku main beda denganmu, Jeon Jungkook. Apa kau mau bermain denganku?"

Entah kenapa Jungkook tiba tiba merasa perutnya mual. Ekspresi dan cara Taehyung berbicara sungguh berbeda. Suaranya terkesan tenang, namun sorot matanya mengintimidasi, tajam juga menusuk. Jungkook jadi merasa cemas.

"K-kau.. kau bukan psycho kan?" Jungkook bertanya dengan suara lirih bergetar, jujur ia memang takut,mulai takut

Pertanyaan Taehyung disambut tawa kencang oleh Taehyung. Pria itu terpingkal pingkal sampai tubuhnya terguncang keras. Jungkook makin ngeri melihatnya.

Taekook short story. A Mature Conten. Not For Children 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang