Stupid love~2/3

2.3K 187 35
                                    

Nyambung nih.. nepatin janjiku buat Up siang ini.

Maafin kalo banyak typo...

🐰

Taehyung duduk sendirian dibangku taman, sendirian, benar benar sendirian. Karena kali ini tidak ada seorang gadis bersamanya. Bae irene yang katanya adalah kekasihnya itu saat ini sedang ada kelas fisika. Kalau Jungkook? Kan sudah dibilang di chap sebelumnya.. Mereka putus, bukan sahabat lagi.

Taehyung duduk melamun seperti orang linglung. Wajah gantengnya terlihat bodoh ketika mulutnya sedikit menganga dengan kepala teleng kekiri. "Jung... Aku rindu padamu."  gumamnya berbisik lirih. Menghela nafas berat, entah seberat apa.

"Kalau rindu kenapa tidak menjenguknya."

Bukan kata tanya namun lebih terdengar seperti pernyataan. Suara barusan tak sedikitpun membuat posisi juga ekspresi Taehyung berubah. Bahkan saat pria berkulit pucat sudah duduk disampingnya pun Taehyung tetap tak bergeming.

"Dia juga merindukanmu Tae."

"Ga yakin Hyung."

"Kau mengatakan aku pembohong."

Nyengir, lalu menggeleng
"B-bukan. Maksudku.. " Taehyung tergagap, memandang takut pria berkulit pucat.

"Jenguk dia. Sudah tiga hari loh dan aku yakin dia menunggumu."

Ya, tiga hari. Jungkook sakit pasca ambruk ditrotoar ketika pingsan. Untungnya kakaknya berada disana dan segera membawanya kerumah sakit. Tifus Jungkook kambuh akibat pola makannya yang berubah dari lima kali makan sehari menjadi satu kali makan selama tiga hari. Hanya ngemil makanan pedas yang jelas sudah menjadi pantangan penyakitnya itu.

"Sudah Hyung. Aku ditolak mentah mentah bahkan dia mengancam akan menendangku kalau aku sampai masuk kamarnya." Taehyung hela nafas setengah mendengus. Teringat kemarin saat ia mendatangi rumah Jungkook. Bisa masuk kedalam rumah dan diterima baik oleh keluarga Jeon karena Taehyung adalah sahabat Jungkook.

Tapi ya begitu, sampai didepan kamar Jungkook ia tak punya akses masuk. Jangankan masuk, hanya berdiri didepan pintu saja Taehyung sudah diteriaki dan dicaci maki dengan kejamnya. Ditambah satu ancaman dari dalam kamar yang membuat tubuhnya gemetar seketika.

"Jangan berani masuk Kim bangsad Taehyung! Kalau tidak mau kutendang selangkanganmu sampai kau impoten!!"

Taehyung bergidik ngeri mengingat ancaman Jungkook. Impoten, jelas Taehyung tidak mau. Bagaimana ia bisa membahagiakan Jungkook kalau hal itu terjadi. Artinya mereka ga bisa ah uh eh oh dong.

Eh?

Lupakan, otak Kim sedang mode byunTae.

"Hyung kan tahu, si kelinci gendut itu tendangannya maut. Bisa langsung nyungsep aku."

Yang diajak ngomong cuma mendecih layaknya korek api."Resiko mu. Kenapa bisa jatuh cinta pada kelinci gendut macam dia." seloroh pria itu tanpa ekspresi. Taehyung mencebik tak terima.

"Hyung sendiri, kenapa bisa jatuh cinta sama si park bantet jimin."

"Kau mau ku bunuh."

Taehyung nyengir lalu menaikkan dua jari sebagai tanda minta maaf. Sesaat hening hanya gemerisik dedaunan yang tertiup angin saja yang terdengar.

"Aku hanya terlalu takut Hyung. Takut kalau Jungkook akan semakin menjauhiku kalau aku mengatakannya."

"Lalu sekarang? Bukankah dia sudah menjauhimu tanpa kau mengatakannya. Setidaknya dia tahu bagaimana perasaanmu Tae, jangan biarkan menggantumg tidak jelas seperti orang sembelit begini. Mulas,buru buru ke toilet ujung ujungnya ga jadi pub.. Kan gedek."

Taekook short story. A Mature Conten. Not For Children 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang