Secretary kim~ Bonus

2.8K 145 45
                                    

Aaapppppdeeeett

4k word. Jariku keriting..

Jgn lupa vote Ama komen ya..

💚💜
Taehyung menghela nafasnya, lelah sekali. Hazelnya menatap sosok Jungkook yang tengah meringkuk dibalik selimut tebalnya. Taehyung heran, kenapa Jungkook betah sekali bersembunyi dibalik kain tebal yang membuat gerah itu. Bukankah rasanya tidak nyaman apalagi ini sudah siang, matahari bahkan sudah sedikit tinggi. Cuaca juga sedikit panas karena memang ini cuaca panas. Mungkin kalau gerahnya karena berdua dengannya, bergelut mencapai klimaks sampai keringat membasahi seluruh sprei, akan lain masalahnya.

Oh, Oke! Kalimat terakhir jangan di hiraukan. Taehyung hanya terlalu lelah dengan tingkah sang suami yang akhir akhir ini cepat sekali badmood. Di tambah pekerjaan di kantor yang menumpuk membuat kepalanya serasa mau pecah.

"Mau sampai kapan kau sembunyi di situ? Ini bahkan sudah tiga hari Jung."

Suara berat Taehyung menyapa rungu nya dan sama sekali tidak di hiraukan oleh Jungkook. Lebih memilih diam tak bereaksi seolah tak perduli. Hanya diam bertahan pada posisinya meski terganggu dengan wangi Taehyung pagi ini. Selalu sama dan selalu membuat kepala Jungkook pusing.

Jungkook di buat kaget oleh Taehyung yang menarik selimutnya, menjadikannya mencengkeram kuat ujung selimut agar tetap menyembunyikan kepalanya.

"Jadi masih ngambek ya?" Celetuk Taehyung kemudian saat gagal menarik selimut Jungkook karena suaminya itu mencengkeram kuat fabrik tebal itu. "Ya sudah. Tidak apa kalau kau masih ngambek, aku bisa apa karena memang ini salahku." Ucap Taehyung mengalah, menatap buntalan dibalik selimut tebal sesaat sebelum merunduk untuk mencium kepala Jungkook yang tertutup selimut.

Jungkook tetap diam, memejam mata merasakan ciuman Taehyung yang terasa nyata meski terhalang selimut. "Sebentar lagi maid datang membawakan mu sarapan, makanlah. Ingat, semarah dan sekesal apapun jangan sampai skip makan karena lalu kau sakit aku akan marah padamu Jung. Lampiaskan marahmu padaku jangan dengan skip makan seperti kemarin."

Terucap tenang namun jelas ada ketegasan yang tak bisa Jungkook abaikan begitu saja. Jungkook tahu, Taehyung mulai kesal dengan sikapnya yang mungkin bisa di sebut kekanakan, tapi kau bagaimana lagi? Kekesalannya sudah memuncak dengan semua ulah Taehyung.

"Aku berangkat,mungkin nanti pulang sedikit telat jadi jangan menungguku makan malam." Ucap Taehyung seraya bangkit berdiri, mau beranjak dari tempatnya ketika cekalan pada ujung kemejanya menjadikan niatan Taehyung terhenti. Menengok kebawah, menemukan jemari putih bertato yang terlihat mungil mencengkeram ujung kemejanya dari balik selimut.

Taehyung menahan senyum, menggigit kuat bibirnya menahan rasa gemas yang saat ini memenuhi kepalanya. Sikap Jungkook yang sedang merajuk entah kenapa malah terlihat imut dan menggemaskan.

"Kenapa? Mau apa?" Tanya Taehyung dengan nada lembut juga berusaha tegas meski sebenarnya ia tidak tahan. "Kalau butuh apapun bilang saja pada maid. Aku harus ke kantor, ada meeting pagi ini." Taehyung berkata sembari mengambil tangan Jungkook lalu diciuminya. Kembali mendudukkan bokongnya di sisi ranjang tepat di samping Jungkook yang meringkuk.

"Bohong." Suara kecil mencicit lirih, Taehyung lagi lagi dibuat mengulum senyum dengan kelakuan sang CEO.

"Apanya? Siapa yang bohong, heum?"

Jungkook menggigit bibir bawahnya. "Kau___ bohong. Tidak ada meeting hari ini jadi jangan membodohiku dengan kebohongan murahan seperti itu."

Terdengar ketus dan Taehyung bisa bayangkan ekspresi wajah Jungkook sekarang. Cemberut dengan bibir mengerucut serta bola mata yang mulai berair menahan tangis. Khas Jungkook sekali dalam mode balita.

Taekook short story. A Mature Conten. Not For Children 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang