Gigolo(end) bonus

2K 140 60
                                    

Saya lanjutkan lagi setelah berjuang seharian mikir endingnya.

Ada guess star nya yah.. tebak siapa?

Jangan terlalu berharap ya.. takutnya kalian kecewa.. 🤭

Jangan salfok juga sama emoticon berikut..

🌚🌚🌚
Jungkook terbangun dari tidurnya dalam keadaan berkeringat dingin. Mimpi buruk itu datang lagi, seolah kembali mengingatkan dirinya tentang masa lalu yang pahit yang pernah ia alami.

Terduduk diatas ranjang dengan nafas terengah. Tanpa sengaja menyentuh sisi ranjang dan menemukan rasa dingin yang menyeruak. Menoleh, demi menemukan kekosongan belaka disisinya.

"Taehyung...." Jungkook berbisik lirih menyebut nama orang yang sejak satu Minggu yang lalu tidak pernah tampak dalam pandangannya. Bagai ditelan bumi tak ada kabar sama sekali. Meski ia selalu mengecek ponselnya dan berharap setidaknya ada misscall atau cuma chat dengan kata singkat. Tidak ada sama sekali, Taehyung lenyap begitu saja dan Jungkook sadar ini semua adalah kesalahannya.

Karena ke egoisan juga sifat buruk yang ia punya, Taehyung pergi meninggalkannya.

Ceklek

Suara pintu yang terbuka dari luar tak sedikitpun membuatnya tertarik untuk bangun dari tidur ayamnya. Setelah terbangun dan terpaku pada pikiran yang berkecamuk yang akhirnya membuatnya menangis terisak tanpa suara dan memutuskan tidur lagi karena kelelahan.

"Tuan muda.. anda belum bangun?"

Jungkook kenal dan hafal suara itu, suara sekertaris sekaligus asisten pribadinya yang selama ini menghandel semua keperluannya.

"Sudah, ada apa?" Serak Jungkook dibalik selimut tebal yang menggulung tubuhnya

Pria empat puluh tahunan itu membungkuk sebentar meski ia tahu tuannya tak mungkin perduli namun itu adalah adabnya sebagai pelayan sekaligus bawahan. Melangkah masuk kedalam kamar lalu berdiri disisi ranjang.

"Hari ini ada jadwal meeting dengan klien dari Asian corporation, apakah tuan berniat hadir?"

Jungkook beringsut sebentar. "Kau saja yang datang, aku malas." Sahut Jungkook dari balik selimut menjadikan Choi Minho menghela nafas panjang secara samar

"Baik tuan muda. Tapi saya perlu ingatkan jika tuan muda tidak bisa terus seperi ini, berdiam diri dikamar dan mengabaikan semua tugas anda sebagai CEO JJK company."

"Berhenti menggurui ku Choi, aku tahu apa yang kulakukan." Sahut Jungkook tak terima merasa di ajari oleh asistennya.

"Maafkan saya lancang. Tapi sudah menjadi tugas saya untuk selalu mengingatkan tuan muda. Almarhum tuan dan nyonya Jeon sudah menitipkan amanah ini kepada saya dan saya akan melakukannya terlepas dari tuan muda suka atau tidak."

Jungkook bungkam. Mendengar nama orang tuanya disebut tiba tiba dadanya terasa sakit, ingatannya sontak kembali pada masa itu. Masa masa yang berusaha ia hapus dalam ingatan namun justru semakin terikat dalam dan kuat didalam otaknya.

"Saya tahu, anda sedang punya masalah pribadi tapi sebagai seorang CEO yang cerdas harusnya anda tidak mencampur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Tuan muda adalah satu satunya pewaris dan pemegang saham terbesar dari JJK company. Jika tuan muda seperti ini terus maka bisa saya pastikan dalam waktu singkat saham perusahaan akan turun drastis dan itu akan sangat berbahaya untuk kinerja kita. Ingat tuan muda, dua ribu lebih karyawan ada ditangan anda. Saya permisi.."

Jungkook masih bungkam, meringkuk di balik selimut tebal yang membalut tubuhnya. Suara langkah kaki yang semakin menjauh tak sedikitpun mengubah posisinya. Sampai saat pria bermarga Choi itu sampai pada pintu dan nyaris membukanya, saat itulah Jungkook bereaksi.

Taekook short story. A Mature Conten. Not For Children 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang