Oke, ayo kembali lanjut disini.
Apa kalian bosan?
Maaf...
BTW...
I purple you... 💜💜💜💜💜💜💜
Terkhusus buat kalian semua yang sudah ngasih suport dan dukungan buat book ini.
Dahlah... Pokoknya aku ga bisa ngomong apa apa lagi selain... Lope yu manyak manyak.
Pssstt.. typo, maaf ya.
💜💜💜
Taehyung duduk melamun disisi ranjang. Hazelnya tak henti menatap sosok yang tengah terbaring diatas ranjang empuk. Kelopak mata itu tertutup rapat, Jungkook tertidur pulas, sangat pulas sampai tidak sadar ketika Taehyung menggendongnya dari ruang kesehatan sampai ke mobil mereka. Membawanya menuju dorm dan membaringkannya diatas kasur empuk yang biasanya mereka tiduri.Hela nafas panjang kembali terdengar, entah untuk yang keberapa kalinya Taehyung lakukan. Meski kondisi Jungkook tidak menghawatirkan namun tetap saja Taehyung cemas. Mendengar teriakan staff yang mengatakan Jungkook pingsan di toilet serasa bagai petir yang menyambar disiang hari. Kala menemukan sosok kesayangannya terbaring meringkuk dilantai toilet dengan wajah pucat serta tubuh yang sangat dingin, karuan saja membuat jantungnya nyaris berhenti berdetak.
Segala kekesalan, kemarahan serta kerinduan menguap berubah menjadi kekhawatiran yang menyesakkan.
"Chagi.. maafkan aku." Bisik Taehyung bergumam lirih. Membelai surai blonde sang maknae, meraih jemari itu lalu menggenggamnya lembut. Menciumi jemarinya satu persatu, membuat Taehyung bisa merasakan hangat dari tubuh Jungkook.
Ya, Jungkook demam. Setelah dinyatakan kurang asupan makanan oleh dokter Jungkook kini tertidur karena pengaruh obat bius yang dokter berikan. Meski tertidur pulas namun tak sedikitpun mengurangi suhu badannya. Bahkan sesekali terdengar racauan dari bibir tipis itu disertai rengekan kecil.
"Astaga, sayang. Badanmu panas sekali." Pekik Taehyung saat meraba dahi Jungkook dan merasakan panas menyengat dari kening juga leher Jungkook.
Panik. Sontak Taehyung bangkit dari duduknya, berjalan cepat menuju dapur untuk mengambil mangkuk serta handuk kecil untuk mengompres Jungkook. Dengan telaten Taehyung mencelupkan handuk tersebut kedalam air hangat lalu meremasnya sedikit kering sebelum menempelkannya pada kening Jungkook. Taehyung sengaja menggunakan air hangat sedikit panas untuk mengompres, ia teringat pesan Eommanya yang mengatakan kalau mengompres dengan air dingin atau air es bisa membuat orang demam makin menggigil. Lebih baik menggunakan air hangat sedikit panas lebih cepat menetralisir suhu panas.
Taehyung menunggu, menggenggam jemari Jungkook, menciuminya sesekali. Hazelnya tak sedikitpun beralih dari wajah yang masih terlihat pucat itu. Seketika rasa sesal menyelimuti benaknya kala teringat bagaimana sikapnya beberapa hari ini pada kekasihnya itu. Terlalu dingin sampai membuat Jungkook-nya menggigil. Terlalu menyebalkan hingga membuat tubuh juga hati Jungkook panas.
"Eunhhhh... H-hyung..."
Taehyung tersentak saat mendengar panggilan Jungkook. "Iya sayang, aku disini.." sahut Taehyung sembari mendekatkan wajahnya lalu mengernyit saat melihat mata Jungkook masih terpejam. Rupanya Jungkook mengigau memanggil namanya. Lihat, bahkan saat tidur pun Jungkook masih menyebut namanya, lalu bagaimana dirinya bisa tega berlaku seperti itu pada Jungkook?
"Hyung... Hyungie... Hiks." Lagi, Jungkook bersuara membuat Taehyung hanya bisa menatapnya sendu. Melihat gestur Jungkook yang terlihat tak nyaman. Keringat dingin muncul dipelipisnya membuat Taehyung mengusapnya lembut.
"Sayang.. hei, aku disini jangan takut. Aku disini menemanimu." Ujar Taehyung dengan suara lirih. Mengecup kening Jungkook lalu mengusap alis Jungkook yang mengkerut seolah tengah bermimpi buruk. Berulang kali mendaratkan kecupan pada kening juga pelipis kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taekook short story. A Mature Conten. Not For Children 🔞
Storie d'amoreHanya sekumpulan cerita pendek tentang TAEKOOK. Maaf, ini cerita pertama saya yang bertema Boyslove jadi masih belajar dan banyak kekurangan. Minta saran dan kritiknya. Dalam cerita ini setiap nama yang tercantum hanya untuk mendukung imajinasi sa...