Taekook short story. A Mature Conten. Not For Children 🔞

Angry~two

   Taekook is back.
Disini hujan, aku kedinginan, nganggur juga. Jadi mutusin Update book ini.

Met malming yes.. Met berlibur.
Ah iya.. Ntar aku minta bulan gosongnya ya dikomen plisssss. Makasih.

Yuks.. Lanjoooooot
💕

Meronta. Memukul. Bahkan menendang dengan sekuat tenaga sudah Jungkook lakukan. Meronta kuat berusaha lepas dari tubuh yang sedang menindih tubuhnya.

"Leppas! Kau berengsek!"

Satu lagi makian keluar dari mulutnya, terucap penuh emosi dari bibir manisnya. Sorot matanya menatap nyalang, begitu kesal pada sosok yang berada diatasnya saat ini. Jika dilihat sekikas, keadaan Jungkook sekarang layaknya gadis yang akan diperkosa oleh om om hidung belang. Meski kenyataannya sosok pria yang tengah menindihnya adalah Kim taehyung, pria yang tak lain adalah kekasihnya, belahan jiwa raganya.

"Berhenti mengumpat Kookie.. Kau membuatku semakin geram saja." Taehyung berkata tegas. Satu tangannya mengunci kedua tangan Jungkook, diatas kepala pemuda manis itu sementara yang satunya ia gunakan untuk mengapit dagu Jungkook agar menatapnya.

"Sudah kubilang, dengarkan aku, dengar! Tapi kenapa kau keras kepala sekali, huh!"

"Dengar apa? Sudah kubilang kan, kau itu pembohong, penipu tapi malah menuduhku. Aku membencimu! Semalam kau bilang ingin menikah denganku tak apa meski tak punya anak, kita bisa adopsi, tapi apa? Kau menghancurkan impianku begitu saja dengan mengatakan ingin punya anak dan sebagainya. Kau tidak punya hati Kim pabo taehyung! Aku membencimu!"

Jungkook berteriak didepan wajah Taehyung, tak ayal membuat pria itu terkejut sekaligus terhenyak. Terdiam mengingat ucapan Jungkook memnag benar, semalam ia mengatakan itu semua setelah mereka selesei dengan kegiatan panas mereka.

"Karena itu aku memintamu mendengarkanku dulu."

"Mendengar apa hah? Mendengar bahwa itu senua benar? Bahwa kau hanya memanfaatkanku saja? Menganggapku tak lebih dari pemuas hormon bangsadmu itu begitu lalu kau akan melemparku, membuangku setelah puas dan mendapat yang baru. Woah.. Daebak mr. Kim!" seru Jungkook dengan raut mengejek namun matanya sudah berair juga wajahnya merah padam.

Taehyung kembali terkesiap. Tak menyangka jika Jungkook berpikir sejauh itu. Sejenak ia terdiam lalu menggeram marah mendapati pikiran dangkal Jungkook.

"Jaga mulutmu Jeon jungkook!" Taehyung membentak kasar hingga Jungkook bungkam namun tak sedikitpun mengubah raut emosi pemuda itu. Hening, Selang beberapa detik kemudian Taehyung sudah membungkam bibir Jungkook, melumat ranum itu dengan emosi. Sampai Taehyung menggigit sedikit keras bibir bawah Jungkook saat pemuda itu merapatkan kedua bibirnya, menolak ciuman Taehyung.

"Leppasshh... Eumm.. Umm.."

"Aku tidak akan melepaskanmu. Tidak, sebelum kau menurut padaku." cetus Taehyung cepat lalu kembali meraup bibir Jungkook yang mulai bengkak.

Taehyung kehilangan kesabarannya. Hampir setengah jam merayu, meminta sampai memohong pada Jungkook agar mengurungkan niat kepulangannya ke Busan. Namun berakhir dengan kekecewaan karena Jungkook tak menggubris, bahkan meninggalkan dirinya yang tengah berlutut dihadapannya. Ya, Taehyung menekuk kedua lututnya dihadapan Jungkook, memohon pada manisnya agar mendengar penjelasannya. Tapi Jungkook bersikeras menolak, membuat kesabaran Taehyung sirna.

Dan disinilah mereka berakhir, dengan Jungkook dibawah tindihan paksanya. Mungkin, jika hyungdeul melihat posisi mereka saat ini, mereka akan langsung memberi Taehyung standing aplaus karena berhasil mengunci gerakan Jungkook. Siapapun tahu, Jungkook itu kuat, ototnya lebih besar dari Hulk, kekuatannya lebih hebat dari ironman bahkan hanya dengan teriakannya saja sudah mampu menggetarkan dinding dorm. Tapi kalau dilihat sekarang, Jungkook terlihat sangat mengenaskan, rontaan serta perlawanannya tidak membuahkan hasil sedikitpun. Dibawah Taehyung, Jungkook bukanlah apa apa, kekuatannya seketika lenyap jika dihadapkan pada si alien. Ibarat superman akan kalah hanya dengan kristal yang berasal dari planet asalnya, maka sama halnya Jungkook, kekuatannya lenyap jika sudah berhadapan dengan pawangnya.