Secretary Kim ~3

2.2K 139 38
                                    

Apdet...

Saya takut di demo dan di teror makanya buruan apdet.

Hehe..

Apapun yang ada didalam part kali ini tuh cuma imajinasi bodong saya. Jadi kalo kalian mikir, kok bisa gitu? Kok bisa gini? Kan harusnya begini...

Maaf ya, pikiran kalian kejauhan buat samain cerita Abal Abal ini sama pilem Holywood atau drakor.

Wkwk

💚💜
"Apa salahku.. kenapa kau lakukan ini padaku..." Tanya Jungkook dengan suara lirih setelah satu pukulan mendarat dirahangnya. Sosok dihadapannya tertawa kecil. Seolah puas dengan melihat lebam di wajah Jungkook bahkan sudut bibir Jungkook mengeluarkan darah

"Kesalahanmu adalah terlahir didunia. Kau__andai kau tidak ada Taehyung sudah pasti memilihku, menjadi milikku."

Jungkook menggeleng, tersenyum kecil. "Bukan salahku. Taehyung memilihku bukan karena aku yang minta, dia sendiri yang melakukannya."

"Bukankah itu sama saja? Apapun keputusan Taehyung itu karena mu. Dia meninggalkanku juga karenamu. Dia menjauhiku bahkan membenciku juga karena mu Jungkook, apa kau sadar?" Raut wajah pria itu berubah keras. Netra kelamnya menatap tajam kearah Jungkook . "Harusnya aku bunuh saja kau dari dulu."

"Apa maksudmu? Dari dulu?" Lagi, Jungkook dibuat bingung dengan kalimat pria yang menculiknya ini. Sejak tadi mengatakan hal hal yang tak ia mengerti sama sekali.

"Kau ingat kebakaran di kamar Taehyung dulu? Itu aku yang melakukannya, aku yang membakarnya dengan sengaja. Aku tahu kau tidur dikamar Taehyung waktu itu dan aku ingin kau mati saja agar Taehyung bisa melihatku. Tapi ternyata, aku justru menyelamatkanmu sampai tanganku terbakar. Kau tahu kenapa aku melakukannya?" Pria itu berjalan menjauh lalu duduk di bangku yang terdapat di sudut ruangan.

"Karena aku berpikir jika aku menolongmu maka Taehyung akan melihatku, melirikku dan mengalihkan atensinya padaku tapi ternyata tidak. Dia bahkan berlari padamu dan tak sedikitpun melihat diriku yang terluka. Kau tahu bagaimana rasa sakitnya? Saat kau melihat pria yang kau cintai berlari untuk orang lain dan menangis demi orang itu sementara kau berkorban namun pengorbanan mu tak dianggap sedikitpun."

Pria itu tersenyum, senyum yang Jungkook pahami sebagai senyum terluka dan entah kenapa Jungkook merasa miris melihatnya.

"Luka ini... Aku dapatkan saat aku menolongmu dari kobaran api waktu itu, indah bukan?" Pria itu menunjukkan bekas luka bakar yang memanjang mulai jari sampai lengan. Bekas luka yang terlihat sangat jelas. "Aku membiarkannya seperti ini meski aku sanggup membayar untuk operasi tapi tidak aku lakukan. Kau tahu kenapa?" Jungkook menggeleng kecil meski sebenarnya itu tak perlu, itu hanya reaksi reflek saja

"Karena aku mau terus mengingat saat saat kejadian itu... Aku mau mengingat bagaimana tidak di butuhkannya diriku oleh Taehyung. Bagaimana hatiku terasa terbakar melihatnya menggendongmu berlari membawamu ke rumah sakit padahal kau tidak terluka sedikitpun. Kau bahkan tidak terbangun dari tidur siangmu kala itu. Sedangkan aku, tanganku melepuh tidak ada seorangpun yang merasa prihatin."

Jungkook menunduk lesu setelah melihat sekilas luka itu kembali dan jujur, Jungkook merasa kasihan sekali pada pria dihadapannya ini.

"Maafkan aku... Aku tidak tahu kalau kau lah orang yang menyelamatkanku waktu itu. Aku pikir Taehyung yang melakukannya, terimakasih." Terlontar begitu saja. Jungkook tahu pria dihadapannya ini tak akan perduli dengan ucapannya. Tapi Jungkook hanya ingin mengucapkannya saja, rasa terimakasih atas pertolongan pria ini kepadanya dulu

Taekook short story. A Mature Conten. Not For Children 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang