Hai balik lagi nih..
Masih adakah yang menunggu?
Yaudah lanjut lagi..
.
Biasakan vote sebelum baca
Happy reading 😘.
.
."Fika jaga adiknya, ya?" Ucap Maryam dari tempat duduknya.
"Iya bunda" sahut fika. Fika menggandeng tangan adiknya dengan erat agar adiknya berdiri dengan seimbang.
"Ya.." Azzam mengejutkan kedua putrinya membuat Zahwa langsung menangis karena merasa sangat terkejut dan. "Ayah" Fika memukul pelan tubuh ayahnya karena terkejut.
"Uh.. maafkan ayah sayang" Azzam langsung menggendong putri kecilnya, berusaha menenangkan putrinya.
"Kamu sih mas. Jahil banget jadi orang" Maryam berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri suami dan kedua putrinya kemudian mengambil putri kecilnya yang masih saja menangis, dari tangan suaminya.
"Ya maaf sayang. Aku tidak tau kalau Zahwa akan seterkejut itu" Azzam berucap dengan rasa bersalah sembari mengikuti langkah istrinya yang kembali berjalan ke tempat yang tadi ia tempati.
"Maafkan ayah sayang" Azzam mengusap lembut pipi chubby putrinya yang basah oleh air mata.
"Yayah akal" ucap Zahwa cemberut.
"Iya ayah nakal. Yaudah ayah minta maaf. Awa mau maafin ayah?" Azzam berucap dengan wajah memohon.
"Ec klim dulu" ucap Zahwa dengan wajah lucunya.
"Fika juga mau" Fika menyahut dari tempatnya bermain.
"Bundanya juga mau" Maryam juga menyahut membuat Azzam tersenyum lembut.
"Yaudah ayah kalah. Tiga es krim untuk tiga bidadari cantik ayah" Azzam tersenyum lebar.
"Aku keluar sebentar" pamitnya pada istrinya dan Maryam mengangguk kemudian menyalimi punggung tangan suaminya.
"Hati-hati dijalan" pesannya, Azzam mengangguk mengiyakan.
Maryam melihat punggung suaminya sampai menghilang saat berbelok masuk kedalam rumah.
"Unda, tulun" pinta Zahwa dan Maryam menurutinya.
"Zahwa mau kemana?" Tanya Maryam masih menggandeng tangan putri kecilnya yang berjalan perlahan.
"Ain cama akak" Zahwa menunjuk kearah kakaknya yang sedang berjongkok di depan tanaman bunga putri malu yang tumbuh liar.
"Fika lagi apa, nak?" Tanya Maryam ikut berjongkok disamping putri kecilnya yang sudah berjongkok lebih dulu disamping kakaknya.
"Bunda lihat deh!" Fika menyentuh bunga putri malu sehingga membuat daunnya yang melebar menjadi menutup. "Daunnya nutup" ucapnya memberitahu.
"Ini namanya bunga putri malu. Dan seperti namanya, kalau disentuh bunga ini jadi malu makanya daunnya menutup" Fika dan Zahwa mengangguk.
"Zahwa mengerti yang bunda bilang?" Tanya Maryam membuat putri kecilnya menggeleng.
"Terus, kenapa mengangguk?"
"Liat akak" Zahwa menatap bundanya dengan polos.
"Adek lucu" Fika mencubit pelan pipi adiknya kemudian memeluk tubuh adiknya dengan sayang.
Maryam tersenyum melihat tingkah kedua putrinya, sebelum akhirnya memeluk keduanya dengan sayang. "Bunda sayang putri-putri cantinya bunda" ucap Maryam membuat kedua putrinya mengecup pipinya dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAS
General FictionPilihanku jatuh padanya. Dia seorang duda dan memiliki satu anak. Entahlah aku tidak tau kenapa bisa dia yang kupilih padahal masih banyak surat lamaran dari para laki-laki muda lainnya Meraih cintanya adalah perjuangan yang sangat keras yang harus...