Hai balik lagi nih..
Yuk lah lanjut lagi
Biasakan vote sebelum baca
Happy reading.
.
."Jangan pernah tinggalkan aku lagi" ucap Azzam mengecup lama punggung tangan istrinya
Maryam tersenyum menatap suaminya. "Aku tidak bisa janji" ucap Maryam pelan. "Soalnya aku hanya manusia biasa yang bisa kapanpun dipanggil Allah" lanjutnya
"Aku sayang banget sama kamu" Azzam mengusap pipi istrinya yang masih terlihat sedikit pucat
"Mas.." "ssttt.. kau harus istirahat agar segera pulih" Azzam mengecup kening istrinya cukup lama sebelum menjauhkan wajahnya untuk menatap wajah istrinya
"Istirahatlah, aku akan menjaga kalian" ucap Azzam mengusap kepala bayi mungil yang ada disamping maryam
"Mas juga harus istirahat" Maryam berucap sembari mengusap lembut pipi suaminya
"Aku akan menja.." "Maryam mohon" Azzam akhirnya diam kemudian mengangguk kecil
Azzam berdiri dari duduknya dan berjalan kearah sofa ruangan itu berada. Dibaringkannya tubuhnya yang terasa lelah menghadap ke arah istrinya
Maryam tersenyum melihatnya, kemudian dipejamkannya kedua matanya untuk menghampiri dunia mimpi
.
Azzam terbangun dari tidurnya yang kurang nyaman, karena sofa yang ia tempati tidak cukup untuk tinggi badannyaDilihatnya jam yang melingkar dipergelangan tangan kanannya "hampir jam tiga" ucapnya sembari mengubah posisi tidurnya menjadi duduk
"Ingin shalat?" Azzam melihat kesisi ruangan yang lainnya, dan menemukan kakak iparnya disana, duduk bersimpuh diatas sajadah yang dialasi karpet dibawahnya
"Yusuf" ucap Azzam sedikit terkejut. Ia tidak tau kapan kakak iparnya itu masuk kedalam ruangan ini
"Ingin shalat?" Tanya Yusuf mengulangi pertanyaannya. Azzam mengangguk pelan
"Pakailah baju dan sarung itu" tunjuk Yusuf pada baju kokoh dan sarung yang terlipat rapi di atas meja didepan Azzam
"Terima kasih" ucap Azzam berdiri dari duduknya dan melangkah masuk kedalam kamar mandi untuk berganti pakaian dan mengambil wudhu
Beberapa menit kemudian Azzam keluar dari kamar mandi, dilihatnya kakak iparnya duduk sangat tenang di salah satu sofa tunggal sembari membaca Al-Qur'an kecil dengan suara lirih
Azzam segera mengalihkan tatapannya dan bersiap mengerjakan shalat malamnya
.
Maryam mengeliat dari tidurnya, matanya terbuka secara perlahan menyesuaikan cahaya lampu. Diputarnya tatapannya keseluruh ruangan, dan akhirnya terhenti di suaminya yang sedang melakukan shalat malam. Senyum Maryam terbit, ia sangat menyayangi pria yang merupakan ayah putrinya itu"Ada apa?" Maryam terbangun dari lamunannya, ia tidak sadar jika sedari tadi ia melamun. Ditatapnya wajah suaminya yang menatapnya dengan lembut
"Tidak ada apa-apa" Maryam menenangkan
"Kalau ada yang sakit bilang aku saja" ucap Azzam lembut dengan mengusap kening istrinya
"Tidak ada mas" Maryam menenangkan dengan mengusap punggung tangan suaminya yang ada dipipinya
"Mas.." panggil Maryam ragu. Azzam mengangguk menunggu ucapan yang akan Maryam keluarkan. "Aku tidak bermimpikan?" Tanya Maryam menggigit bibir bawahnya. "Jika aku bermimpi, rasanya aku tidak ingin bangun lagi" ucap Maryam lagi dengan memejamkan kedua matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
DAS
General FictionPilihanku jatuh padanya. Dia seorang duda dan memiliki satu anak. Entahlah aku tidak tau kenapa bisa dia yang kupilih padahal masih banyak surat lamaran dari para laki-laki muda lainnya Meraih cintanya adalah perjuangan yang sangat keras yang harus...