chapter 34 DAS

1.6K 97 3
                                    

Hai balik lagi nih..
Aku kasih lanjutan cerita DAS aja ya, sebagai hadiah valentine day dan weekend kalian..
Semoga kalian suka ya..

Yuklah lanjut baca lagi..

.

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading 😘

.
.
.


"Hey cucu gantengnya, oma" ibu Cita mencolek-colek pipi bayi mungil yang sangat tenang dalam gendongan menantunya.

Setelah mendapat kabar dari putranya jika cucu ketiganya telah lahir, Cita bergegas kerumah sakit. "Boleh ibu gendong?" Tanyanya pada menantunya.

"Ya Allah, Bu. Kenapa harus izin segala. Ibukan omanya" Maryam tersenyum ramah kemudian memindahkan bayi mungil itu ketangan ibu mertuanya.

"Azzam sekali ya?" Ucapnya setelah meneliti wajah cucu laki-laki pertamanya.

"Kenapa Bu?" Tanya Maryam karena tidak terlalu mendengar ucapan ibu mertuanya.

"Ini mukanya lebih mirip Azzam. Yang ikut kamu hanya bibir sama matanya" komentar ibu Cita membuat Maryam tersenyum.

"Iya Bu, aku kebagian capeknya saja" curhatnya membuat ibu Cita tersenyum.

"Tidak apa-apa, itu tandanya kalau putra ibu ini cintanya besar banget untuk kamu" ibu Cita menatap putranya lembut.

"Tuh sayang, dengar sendirikan apa yang ibu bilang" ucap Azzam dengan senyum lebar.

"Tapi.." "udahlah sayang, harusnya kamu bersyukur karena cinta aku, sayang aku dan diri aku hanya untuk kamu dan keluarga kita" Azzam mencubit gemas kedua pipi chaby istrinya.

"Iya-iya, terima kasih, mas" Maryam akhirnya menyerah dan memilih untuk memeluk erat tubuh suaminya dan Azzam tanpa ragu membalas pelukan istrinya.

"Nyaman" jujur Maryam membuat Azzam semakin mengeratkan pelukannya ditubuh istrinya.

"Terima kasih, Bu" ucap Azzam memecahkan keheningan. Tatapan ibu Cita yang awalnya fokus pada cucunya beralih ke putranya.

"Terima kasih untuk apa?" Ibu Cita tidak mengerti maksud dari ucapan terima kasih putranya.

"Azzam ngucapin terima kasih. Kalau bukan karena ibu yang waktu itu ngancam pengen bunuh diri, Azzam tidak mungkin bisa merasa sebahagia ini" Azzam menatap ibu Cita dengan penuh terima kasih.

"Ibu tidak butuh terima kasih dari kamu. Karena sudah kewajiban ibu untuk memilihkan kamu wanita yang baik" ibu Cita menatap lembut putranya. "Tapi kalau kamu maksa pengen ngucapin terima kasih, yaudah, sebagai balasan ibu minta cucu yang lebih banyak lagi" Azzam menganga tidak percaya mendengar ucapan ibunya sementara Maryam langsung menunduk dengan pipi bersemu merah.

"Ya Allah Bu, ini Zain baru aja lahir loh. Masa ibu sudah bicara tentang minta cucu lagi?" Azzam menatap ibunya yang tersenyum karena mendengar keluhannya.

"Tuhkan Bu, istriku jadi malu" Azzam menatap istrinya yang terus saja menunduk malu.

"Ibu..""assalamu'alaikum" ucap pasangan paruh baya yang berdiri di depan pintu ruangan yang ditempati Maryam.

"Bunda" ucap Maryam manja.

Bunda Suci dan ayah Adit langsung berjalan mendekati bankar yang ditempati putrinya setelah menantunya berdiri dari duduknya.

"Selamat ya sayang" bunda Suci memeluk erat putri bungsunya.

"Terima kasih bunda" ucap Maryam dengan senyum lebar.

DASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang