Hai das update lagi nih..
Ada yang kangen?Ya udah deh lanjut lagi..
.
Biasakan vote sebelum baca
Happy reading 😘.
.
."Sayang, ingat kamu lagi mengandung. Kamu dirumah saja ya, atau aku antar kerumah orang tua kamu?" Bujuk Azzam dengan menangkup kedua pipi chaby istrinya.
Pagi-pagi buta ini, Azzam dipusingkan dengan permintaan istrinya yang ingin ikut dengannya kekantor.
"Tetap mau ikut" Maryam merengek.
"Tapi..." "Mas yayaya?" Maryam menatap suaminya dengan tatapan memohon.
"Sayang.." "aku bosan dirumah terus, mau ikut kamu. Boleh ya?" Pintanya lagi dengan memelas.
Azzam memejamkan matanya sejenak, hembusan nafas berat keluar dari mulutnya. "Baiklah" putusnya setelah membuka kembali matanya.
Senyum cerah terbit dibibir Maryam. "Yey makasih mas" sangking bahagianya, Maryam memeluk leher suaminya kemudian melompat-lompat kecil.
"Hey tenanglah sayang" Azzam menahan pinggang istrinya.
Maryam mendongak menatap wajah suaminya dan.. cup. Maryam mengecup dagu suaminya sekilas.
"Kalau bahagia saja seperti ini. Kalau tidak, boro-boro kamu yang cium, aku cium saja 'aku malu'" Azzam meniru suara istrinya diakhir kalimatnya.
"Ish.." Maryam langsung mendorong pelan dada suaminya, dan memasang wajah cemberut. "Sini aku hapu.." "eits.. jangan dong" Azzam segera menahan tangan istrinya yang hendak menghapus bekas ciumannya didagunya.
Cup cup. Azzam mengecup gemas pipi istrinya membuat istrinya itu cemberut karena merasa malu.
"Gemesnya istriku ini" Azzam mencubit gemas kedua pipi chaby istrinya. "Makin sayang deh sama kamu" ucap Azzam membuat Maryam tersenyum.
"Aku jug.." "bunda" Zahwa menatap bundanya dengan mata sayu, karena baru bangun tidur. "Eh.. Awa-nya bunda udah bangun" Maryam menunduk untuk mengecup pipi putri bungsunya.
"Emh.. bunda" giliran Fika yang bergumam setelah membuka kedua matanya. Maryam kembali menunduk mengecup pipi putri pertamanya.
"Ayo bangun cantik-cantiknya bunda, kita siap-siap shalat subuh dulu" ucap Maryam mencubit pelan kedua pipi putrinya. "Ayo" Maryam mengulurkan tangannya dan kedua putrinya langsung meraihnya.
"Bunda" kedua putrinya dengan kompak memeluk tubuh Maryam, bermanja-manja pada bundanya itu.
Azzam yang melihat itu tersenyum lebar, kemudian memeluk ketiga bidadarinya. "Ayah sayang sama semuanya" ucapnya setelah mengecup lama kening Maryam, istrinya.
.
Setelah adegan peluk-pelukkan ala teletubbies, mereka langsung melaksanakan shalat subuh, dan saat ini Maryam sudah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan mereka. Sedangkan Azzam berada didalam kamar bersama kedua putrinya, Azzam juga membantu putri pertamanya bersiap untuk kesekolah.Maryam yang telah selesai dengan masakannya, merasa heran saat suami dan kedua putrinya belum juga keluar dari kamar.
"Mas, Fika, Zahwa" Maryam memanggil ketiganya tapi tidak ada sahutan.
Karena penasaran, Maryam akhirnya berjalan kearah kamarnya untuk mengecek.
Maryam membuka pintu kamar dengan perlahan dan ia langsung melihat punggung suaminya. Maryam segera berjalan mendekat. "Hey, lagi ngapain sih?" Ucapnya mengintip apa yang dilakukan oleh suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAS
General FictionPilihanku jatuh padanya. Dia seorang duda dan memiliki satu anak. Entahlah aku tidak tau kenapa bisa dia yang kupilih padahal masih banyak surat lamaran dari para laki-laki muda lainnya Meraih cintanya adalah perjuangan yang sangat keras yang harus...