chapter 33 DAS

1.7K 97 2
                                    

Terima kasih yang masih setia menunggu dan membaca ceritaku.

Maaf ya updatenya agak lama.

Yuklah lanjut baca lagi.

.

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading 😘

.
.
.



"Mas Azzam bangun" Maryam menggerakkan tangan suaminya yang melingkar diperutnya.

"Eumh.."Azzam bergumam tidak jelas.

Maryam melihat kearah jam yang berdiri diatas meja nakas didekat lampu tidur. Jam yang kini menunjukan pukul 12:16, tengah malam.

"Mas ayo bangun" Maryam masih berusaha membangunkan suaminya karena perutnya mulai terasa sakit.

"Aku masih mengantuk sayang" Azzam berucap dengan suara serak dan mata yang masih terpejam erat.

"Mas bangun dong, perutku sakit banget" Maryam mencubit hidung suaminya.

"Ya Allah sayang, aku tidak bisa bernafas" keluh Azzam mulai membuka matanya karena kesulitan bernafas akibat ulah istrinya yang mencubit hidungnya sangat lama.

"Ya makanya bangun" omel Maryam.

"Ada apa sih sayang?" Azzam bertanya malas karena masih merasa sangat mengantuk kemudian hendak kembali memejamkan matanya.

"Yaudah aku kerumah sakit sendiri saja" Maryam dengan kesal bangkit dari posisi berbaringnya.

"Ehh.. sayang jangan begitu dong" Azzam dengan cepat langsung bangun dari posisi berbaringnya membuat kepalanya berdenyut sakit.

"Habisnya kamu.." "iya ini udah bangun. Ayo kerumah sakit" Azzam langsung turun dari kasurnya kemudian berjalan kesisi sebelahnya, tempat istrinya.

"Ayo" ucapnya sembari mengulurkan tangannya.

"Kamu ikhlas, atau tidak?" Tanya Maryam cemberut.

"Ikhlas sayang. Sangat ikhlas" karena Maryam belum juga menerima uluran tangannya. Azzam akhirnya meraih kedua lengan istrinya.

"Ayo. Katanya perut kamu sakit"

Maryam menurunkan kedua kakinya dilantai. "Perut aku sakit" Maryam berpegangan pada tubuh suaminya.

Azzam menuntun istrinya berjalan keluar kamar. "Duduk di sini dulu. Biar aku bangunkan yang lain" ucap Azzam mendudukkan istrinya di salah satu sofa singgel.

"Tidak usah bangunkan yang lain. Pasti mereka capek juga" Maryam menahan lengan suaminya.

"Tapi sayang.." Azzam menghentikan ucapannya saat mendengar langkah seseorang yang turun dari tangga.

"Maryam sudah mau melahirkan?" Tanya pria beranak lima itu, melangkah mendekati sang adik.

"Kayaknya sih begitu" ucap Azzam. "Kenapa bangun?" Tanya Azzam bingung melihat sang kakak ipar yang terlihat cukup fresh.

"Istriku tadi kebangun karena lapar" ucapnya menjawab. "Yaudah ayo ke rumah sakit" ucapnya membantu Azzam menuntun adiknya.

"Kak Laila?" Tanya Maryam.

"Tadi katanya mau ikut, tapi kakak larang"

Maryam mengangguk mengerti.

"Tunggu disini" Yusuf berlari kearah garasi mobil.

DASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang