Jeng jeng jeng..
Balik lagi nih di cerita baru saya.. Semoga suka ya...
.Biasakan vote sebelum baca
Happy reading.
.
."Maryam"
"Iya bunda, ada apa?" Maryam segera berjalan cepat menuju ke dapur dimana bundanya saat ini berada
"Kak Laila, Manaf" sapa Maryam saat melihat kakak iparnya yang tengah membantu bundanya memasak dan keponakan kecilnya Hanafi Manaf Al-Ghazali yang duduk tenang dikereta bayinya
Maryam beberapa kali mencium gemas pipi chaby keponakannya itu sebelum melangkah mendekati bunda dan kakak iparnya
"Ada apa, bunda?" Tanyanya setelah mengecup pipi bundanya
"Kayak anak kecil saja" ucap bunda Suci membalik badannya kearah putri bungsunya
"Emang masih kecil kok" canda Maryam memeluk tubuh bundanya
"Apanya yang kecil?, Tidak lama lagi akan nikah kok, dibilang masih kecil" ejek bunda Suci
"Ihh.. bunda, akukan baru semester enam. Masih satu tahun lagi" Maryam cemberut
"Kalau emang takdirnya kamu nikah bulan depan?"
.
.
.Segini saja prolognya..
Kalau penasaran, tunggu chapter-chapter berikutnya..Salam manis: Rani
Thanks & see next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
DAS
General FictionPilihanku jatuh padanya. Dia seorang duda dan memiliki satu anak. Entahlah aku tidak tau kenapa bisa dia yang kupilih padahal masih banyak surat lamaran dari para laki-laki muda lainnya Meraih cintanya adalah perjuangan yang sangat keras yang harus...