chapter 24 DAS

2.3K 128 2
                                    

Balik lagi..

Ada yang kangen??

Yaudah deh lanjut lagi..

.

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading 😘

.
.
.



Hoek Hoek
Azzam berjalan cepat mengikuti istrinya yang berlari kedapur, tepatnya ke wastafel.

"Sayang" panggil Azzam khawatir dengan memijit tengkuk istrinya.

Hoek Hoek
Azzam dengan setia memijit tengkuk istrinya hingga Maryam merasa sedikit lebih baik. Maryam mencuci mulutnya dan berkumur-kumur kemudian menyandarkan tubuhnya yang terasa lemas di tubuh suaminya.

"Sudah mendingan?" Tanya Azzam melingkarkan sebelah tangannya ditubuh istrinya dan tangan yang satunya ia gunakan untuk mengusap rambut istrinya.

"Aku pusing sekali" ucap Maryam manja.

"Ayo aku antar kekamar" Azzam menuntun istrinya berjalan kekamar, tapi Maryam kembali oleng.

"Mas" Maryam terkejut saat merasakan tubuhnya melayang karena suaminya menggendongnya. "Aku masih bisa jalan sendiri" ucap Maryam lemas.

"Biarkan saja" ucap Azzam acuh sebelum mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mereka.

"Aku malu" lirih Maryam.

"Malu sama siapa sih? Kan hanya ada aku, kamu dan kedua putri kita, dirumah" ucap Azzam menunduk menatap istrinya.

"Tidak tau. Intinya aku malu" ucap Maryam tetap kekeuh dengan ucapannya.

Azzam akhirnya diam, karena tidak ingin berdebat dengan istrinya yang sedang sakit.

Azzam membaringkan istrinya di atas kasur. "Sekarang kamu istirahat" ucapnya sembari menyelipkan rambut yang berhamburan di pipi istrinya kebelakang telinga istrinya.

"Kamu tidak kerja, mas?" Tanya Maryam menahan tangan suaminya yang ada di pipinya.

"Aku mau pergi, tapi tidak tega meninggalkanmu dan anak-anak sendiri dirumah, apalagi kamu lagi sakit begini" jujur Azzam mengusap pipi istrinya dengan ibu jarinya.

"Mas pergi saja, aku hanya pusing sedikit, sebentar juga hilang sendiri" ucap Maryam menenangkan suaminya.

"Aku akan tetap disini untuk menja.." drrrt drrrt drrrt
Azzam segera meraih hpnya yang berdering diatas meja.
'assalamu'alaikum, pak Azzam'

"Wa'alaikumussalam, bagaimana?"

'bapak tidak kekantor, hari ini?'

"Iya, saya tidak bisa kekantor hari ini"

'tapi pak, bagaimana dengan pertemuan bersama pak Salim jam sembilan pagi ini?'

"Apa kau tidak bisa mengurusnya?"

'maaf pak, tapi pak Salim bilang ingin langsung berbicara dengan bapak'

"Apa tidak bisa ditunda sampai besok?"

'maaf pak, pak Salim mengatakan kemarin jika beliau akan melakukan penerbangan jam dua belas siang ini'

"Tapi.." "pergilah mas, nanti aku hubungi kak Laila agar menemaniku disini" ucap Maryam memotong ucapan suaminya.

"Tapi.." "mas" Maryam kembali memotong ucapan suaminya.

"Aku akan segera sampai di kantor" Azzam langsung memutus panggilannya kemudian mengotak-atik hpnya sejenak sebelum menempelkannya di telinganya.

DASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang