Hai.. hai.. hai..
Balik lagi nih..Biasakan vote sebelum baca
Happy reading.
.
.Wanita itu berlari cepat mengejar bis terakhir yang akan mengantarnya menuju kampusnya
"Pak.Tunggu. pak sopir" teriaknya dengan kencang, berharap suaranya dapat didengar oleh si sopir bis
"Alhamdulillah" legahnya saat melihat bis itu akhirnya berhenti
Ia lupa jika memiliki kelas pagi ini, "huh.." dihelanya nafas kasar sekali. "Kenapa sifat pikunku ini malah kambuh sekarang sih" rutuknya memukul pelan kepalanya yang tertutupi jilbab berwarna biru dongker, sama seperti pakaian yang ia kenakan
Keberuntungan masih berpihak padanya hingga kini ia telah duduk di dalam bis. Sebenarnya ia bisa membawa mobil ayahnya tapi masalahnya ia sedang malas menyetir mobil sendiri
Diambilnya selembar tisu dari dalam tasnya untuk menyeka keringat yang membasahi wajahnya. Untunglah dia bukan wanita yang bergantung pada make up, jadinya ia tidak perlu khawatir make up-nya akan luntur
Drrrt drrrt
Segera diraihnya hpnya yang bergetar dari saku baju gamisnya"Assalamu'alaikum, Yani" salamnya lebih dulu setelah menggeser ikon telepon berwarna hijau
'wa'alaikumussalam, kamu sudah dimana, Yam?'
"Yam Yam, kamu pikir aku ayam?"
'wa'alaikumussalam, Maryam. Putrinya bunda Suci yang paling kece badai. Puas?'
Maryam terkekeh pelan, ia bahagia memiliki Yani sebagai sahabat sekaligus saudara ipar
'dimana sekarang?'
"Masih di bis nih. Lupa aku kalau ada kelas pagi ini"
'emang ya, itu sifat pikun udah nyatu banget sama kamu'
"Ihh.. Yan, nyebelin banget sih jadi orang. Akukan lupa" rajuknya
'iya-iya. Kelasnya juga dimundurin kok'
"APA"
'ihh.. tidak usah teriak-teriak bisa?'
"Maaf-maaf. Kok bisa dimundurin?"
'kamu tidak baca grup?'
"Tidak" jawab Maryam polos
'ih.. Maryam. Katanyakan ada alumni yang mau datang ke kampus. Oh lebih tepatnya diundang ke kampus'
"Ya terus?. Hubungannya sama jadwal kelas dimundurin apa?"
'ya.. tidak tau. Makanya datang cepat'
"Iya ini sudah sampai" ucap Maryam bersamaan dengan bis itu yang berhenti tepat didepan sebuah universitas besar bernama UI (universitas Indonesia)
"Maryam" panggil Yani bahagia saat melihat Maryam yang berjalan kearahnya
Maryam menurunkan hpnya setelah mematikan panggilannya
"Itu alumninya gantengnya pake banget, aku sudah lihat orangnya. Terus katanya pintar lagi" jelas Yani menggebu-gebu, Maryam hanya menggeleng pelan
"Udah-udah. Aku juga tidak perduli kok" ucap Maryam sebelum menarik tangan sahabatnya masuk kedalam kampus mereka
"Benar loh, Mar. Itu alumninya ganteng banget. Tapi dia punya seorang an..." "Bunda" Maryam merasakan kakinya dipeluk dengan erat dari belakang
Maryam melepaskan pelukan dari tangan kecil itu kemudian berbalik dan menjongkokkan badannya didepan anak kecil perempuan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
DAS
General FictionPilihanku jatuh padanya. Dia seorang duda dan memiliki satu anak. Entahlah aku tidak tau kenapa bisa dia yang kupilih padahal masih banyak surat lamaran dari para laki-laki muda lainnya Meraih cintanya adalah perjuangan yang sangat keras yang harus...