Lanjut lagi deh..
Biasakan vote sebelum baca
Happy reading 😘.
.
."Hp" lirih Azzam saat mempunyai sebuah ide untuk menghubungi istrinya
Segera ia menyelesaikan mandinya dan keluar dari sana. Diambilnya HP-nya yang ada diatas kasur dan dengan cepat ia mencari nomor istrinya untuk ia hubungi
Suara dering hp terdengar dari dalam kamar itu. Azzam mencari dari mana asal suara dering hp itu berasal. Dan Azzam menemukannya di bawah bantal, itu hp milik istrinya
Mendapati kenyataan itu, Azzam merasa dadanya sangat sesak. Sekecewa itukah istrinya padanya? Hingga tidak ingin berhubungan lagi dengannya
Azzam kembali meletakkan hpnya dan hp istrinya diatas kasur kemudian berjalan kearah lemari pakaiannya
Azzam membuka lemari bajunya. Senyum pahit kembali terbit dibibirnya saat melihat pakaian istrinya hanya berkurang sedikit, itupun yang berkurang adalah pakaian yang istrinya bawa saat pindah ke rumah itu. Pakaian yang ia belikan sama sekali tidak berkurang
Diambilnya pakaiannya dan mengenakannya dengan cepat. Azzam kembali meraih hp milik istrinya dan membuka log panggilan
Di hubunginya nomor baru yang terakhir dihubungi oleh istrinya
'Selamat siang nyonya, ada lagi yang bisa saya bantu?' tanya sopan orang diseberang
"Dimana istriku berada?" Azzam bertanya balik
'tuan Azzam, maaf saya tutup panggilannya' sambungan telepon pun terputus
Azzam kembali menghubungi nomor itu tapi tidak diangkat. Beberapa kali pun ia mencoba tapi tidak diangkat. Kemudian hp itu dinyatakan tidak aktif
"Sial" maki Azzam ganas sendiri
Azzam kembali mengotak atik hp istrinya. Dilihatnya pesan terakhir di kotak pesan istrinya masuk dari kakak iparnya
Pesan itu hanya berisi nama Joe kemudian sebuah nomor hp. Azzam memperhatikan nomor yang dikirim kakak iparnya sama dengan nomor yang dihubungi istrinya terakhir kali
Azzam akhirnya menghubungi nomor kakak iparnya
'assalamu'alaikum, kenapa kau menghubungiku?' Azzam mendengar nada dingin dalam suara kakak iparnya
"Yusuf, tolong beritahu aku, dimana istriku sekarang?" Pinta Azzam memohon
'maaf, kurasa itu tidak akan kulakukan' 'ya..yah' Azzam memejamkan kedua matanya mendengar jawaban kakak iparnya. Kemudian ia meyakini jika kakak iparnya kini sedang menjaga anaknya yang paling bungsu
"Yusuf, aku mohon, kasih aku satu kesempatan lagi untuk kembali bersama adikmu" Azzam kembali memohon, ia tidak perduli jika harus merendahkan harga dirinya sekalipun
'kupikir waktu itu aku sudah mengatakannya kepadamu. Kalau kau akan menyesal jika berani menyakiti adikku' sinis Yusuf
"Yusuf" mohon Azzam
'aku akan memberikan sebuah kabar padamu suatu saat nanti'
'kak..' sambungan terputus tepat setelah Azzam mendengar suara istrinya. Berarti istrinya ada bersama keluarga kakak iparnyaSeingatnya, istrinya pernah bilang kalau kakak iparnya itu sedang liburan. Tapi ia tidak pernah bertanya dimana kakak iparnya sekeluarga berlibur
"Apa yang harus kulakukan sekarang?" Tanyanya lirih
KAMU SEDANG MEMBACA
DAS
General FictionPilihanku jatuh padanya. Dia seorang duda dan memiliki satu anak. Entahlah aku tidak tau kenapa bisa dia yang kupilih padahal masih banyak surat lamaran dari para laki-laki muda lainnya Meraih cintanya adalah perjuangan yang sangat keras yang harus...