chapter 25 DAS

2.8K 128 3
                                    

Hai..
Balik lagi nih..
Tidak terasa sudah chapter 25 saja..

Maaf ya updatenya agak lama..

Yuklah lanjut lagi..

.

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading 😘

.
.
.


Setelah melihat pintu tertutup, Maryam beralih melihat kearah kresek hitam yang ada di tangannya.

Maryam penasaran tapi ragu untuk melihat apa yang diberikan oleh kakaknya.

Setelah menghela nafas pelan, Maryam akhirnya membuka kresek hitam itu. Maryam mengambil isi dari kresek hitam itu, yang merupakan tiga buah testpeak.

Maryam tersenyum kecil kemudian mengusap perutnya yang masih datar. "Semoga perkiraan kakak tidak meleset" lirih Maryam mengingat kakaknya juga memberikan hal yang sama saat ia mengandung Zahwa.

Maryam kembali memasukkan ketiga testpeak itu kedalam kresek dan meletakkannya di dalam laci. Dibaringkannya tubuhnya yang terasa lelah, "ya Allah hamba mohon berikan hamba hasil yang terbaik besok" ucapnya sebelum memejamkan kedua matanya.

.
"Sssttt" ringis Maryam mulai membuka matanya dengan perlahan.

"Bagaimana perasaanmu?, Apakah ada yang sakit?" Ucap Azzam terlihat khawatir.

"Mas, ini dimana?" Taryam menatap sekelilingnya dengan bingung. Seingatnya tadi ia tertidur dikamarnya, tapi sekarang kenapa ia ada disini?, Kenapa ia..
"Tadi kamu tidak mau bangun dan badan kamu juga panas sekali, makanya aku bawa kamu ke rumah sakit" Azzam mengusap lembut kepala istrinya.

"Di rumah sakit?" Tanya Maryam tidak percaya.

"Iya sayangku" gemas Azzam. "Aku punya kabar bahagia untuk kita" ucap Azzam serius.

"Apa itu mas?" Tanya Maryam.

"Eum.. apa ya?" Azzam mempermainkan istrinya.

"Mas" keluh Maryam dengan cemberut.

"Yaudah aku kasih tau" ucap Azzam sembari mengusap pipi istrinya. "Di sini.." Azzam mengusap perut datar istrinya. "Ada anak kita" lanjutnya membuat Maryam diam beberapa saat sebelum matanya membulat karena terkejut.

"A..apa mas?"

"Kamu hamil sayang. Masih sangat muda, umurnya masih dua Minggu" Azzam meyakinkan membuat Maryam menagis bahagia.

"Alhamdulillah" lirihnya penuh syukur.

"Terima kasih sayang, karena mau mengandung anak kita lagi" Azzam memeluk erat tubuh istrinya.

"Padahal aku baru mau tes pakai testpack besok" ucap Maryam membuat Azzam menatapnya. "Tadi kak Laila kasih aku testpack, katanya dari kak Yusuf" jelas Maryam membuat Azzam mengangguk mengerti.

"Kamu tau, siapa yang suruh aku bawa kamu kerumah sakit secepatnya?" Tanya Azzam, dan Maryam menggeleng sebagai jawaban.

"Kakakmu itu" jawab Azzam membuat Maryam tersenyum.

"Terus kakak dan kak Laila kemana?"

"Mereka sudah pulang, kira-kira lima menit yang lalu"

"Anak-anak?"

"Ada sama Yusuf, mereka di rumah bunda sekarang" Azzam berucap pelan. "Sekarang kamu istirahat saja dulu. Jangan dulu pikirkan hal yang lain selain kesehatan kamu" Azzam mengusap kening istrinya dengan lembut. "Istirahatlah!" Maryam akhirnya menurut dengan memejamkan kedua matanya.

DASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang