chapter 10 DAS

6.4K 386 15
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.


Cita pulang kerumah putranya setelah kemarin menginap dirumah temannya. "Nyonya, ini kunci pintu rumahnya" Cita menatap satpam rumahnya dengan bingung

"Bagaimana bisa kunci pintu rumah ini ada padamu?" Tanya Cita akhirnya

"Semalam nyonya Maryam yang memberikannya kepada say.." "Maryam. Kemana dia?" Tanya Cita khawatir. Pagi-pagi buta dia sengaja pulang kerumah putranya untuk meminta maaf pada menantunya karena ucapan kasarnya semalam

"Saya tidak tau nyonya. Tapi semalam sebuah mobil hitam menjemput nyonya dan nyonya Maryam tidak kembali lagi sampai pagi ini"

Cita semakin khawatir setelah mendengar ucapan satpam rumahnya. Ia berjalan cepat masuk kedalam rumahnya membiarkan Fika yang masih tidur dijok belakang mobilnya

"Maryam" Cita berteriak mencari keberadaan menantunya

Cita mencari keseluruh lantai atas tapi Maryam tidak ada

"Maryam ibu minta maaf karena ucapan kasar ibu semalam" Cita berhenti di depan kamarnya

Ia melangkah pelan masuk kedalam Kamarnya saat melihat lipatan kertas asing diatas meja nakasnya. Cita mendudukkan dirinya dipinggiran kasurnya

Cita terisak saat membaca tulisan tangan Maryam. 'maryam menyerah Bu. Maryam minta maaf dan Maryam pamit' singkat, padat dan jelas

Cita berdiri dari duduknya kemudian melangkah masuk kedalam kamar putra dan menantunya. Cita kembali melihat berkas seperti itu diatas meja nakas. Ia tau berkas ini karena putranya juga pernah mendapatkan berkas yang sama seperti itu

Cita mengambil kertas yang terlipat diatas berkas itu. Dan membaca isi surat itu

'mas sebelumnya Maryam ngucapin terima kasih karena telah menerima kehadiran Maryam dihidup mas. Terima kasih telah mengajarkan Maryam tentang cinta dan kesakitan.
Terima kasih karena semuanya yang sudah mas kasih buat Maryam.
Maryam minta maaf kalau Maryam ada salah. Maryam minta maaf karena telah hadir dalam hidup mas dan Fika. Maryam janji Maryam akan pergi.
Mas tau, Maryam mencintai mas sangat tulus. Tapi, Maryam ikhlas kalau mas mau kembali pada mbak Sarah, asalkan mas bahagia.
Mas, maryam minta maaf karena Maryam egois. Maryam telah berbohong pada mas, Maryam tidak minum obat itu karena Maryam ingin punya anak dari mas.
Maafin Maryam mas karena Maryam egois, karena ingin menguji pilihan mas. Maryam minta maaf karena lupa kalau Fika bukan putriku dan lupa kalau Maryam hanya orang asing dalam hidup mas.
Maryam pamit mas. Terimakasih untuk hadiah terindah yang sudah mas kasih untuk Maryam.
Maryam pamit. Assalamu'alaikum'

Dari calon mantan istrimu, Maryam Zunairah

Cita menghubungi putranya dan meminta putranya segera pulang karena putranya memang tidak pulang seminggu ini

*
"Ada apa, bu?" Tanya Azzam saat ia baru saja masuk kedalam rumahnya dan mendapati ibunya yang menangis di sofa

Plak
"Puas kamu telah buat ibu salah paham pada istrimu" Cita menampar putranya dengan sangat kencang

"Ibu..." Ucapan Azzam terpotong saat Cita menamparnya sekali lagi kemudian melempar banyak obat pencegah kehamilan kepadanya

"Kalau kamu bertanya ibu mendapatkan obat itu dari mana. Jawabannya adalah dari kamarmu"

"Maksud ibu?"

"Maryam tidak pernah meminum obat itu. Dulu mantan istrimu yang meminum obat itu karena tidak ingin mengandung anakmu. Dan sekarang kau memberikan obat itu pada Maryam karena tidak ingin memiliki anak dengannya" Cita terdiam beberapa saat

DASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang