chapter 35 DAS

2K 102 6
                                    

Hai balik lagi nih,
Ada yang kangen??

Terima kasih bagi yang tidak bosan-bosan menunggu kelanjutan das.

Yuklah lanjut baca lagi..

.

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading 😘

.
.
.



"Kita sampai dirumah nenek" ucap Azzam sembari menggendong putranya dan istrinya yang menggandeng tangannya.

"Assalamu'alaikum" ucap Azzam dan Maryam melangkah masuk kedalam rumah.

"Eh cucu Oma sudah pulang" Cita berjalan mendekati keluarga kecil putranya.

"Ibu disini?" Tanya Azzam pada ibunya.

"Iyalah, udah jelas ibu ada dihadapan kamu"

"Bukan begitu Bu"

"Ayo masuk dulu, tidak baik ngobrol di depan pintu" Cita mengambil alih menuntun menantunya kedalam kamar.

"Terima kasih, Bu" ucap Maryam tulus. "Oh iya, bunda, ayah sama yang lain kemana, kok sepi" ucap Maryam bingung.

"Di.." Maryam membuka pintu kamarnya bersamaan dengan suara ledakan konfeti. "Selamat datang dirumah" ucap semua orang yang ada didalam kamarnya, Maryam tersenyum lebar mendapat kejutan kecil dari keluarganya.

"Ayo Maryam, kamu harus istirahat" bunda Suci ikut menuntun putrinya kearah kasur.

"Terima kasih untuk semuanya" ucap Maryam tulus.

"Hey ibu muda" ucap heboh seorang wanita.

"Yani" ucap Maryam tidak kalah heboh. Sudah lama ia tidak bertemu dengan sahabatnya ini.

"Maaf ya baru sempat jenguk kamu sama keponakan gentengku ini" ucapnya setelah Azzam membaringkan putranya disamping istrinya.

"Iya tidak apa-apa. Yang penting kamu datang" ucap Maryam memeluk sahabatnya itu penuh rindu.

"Tidak nyangka ya. Kamu udah punya tiga anak..." "Makanya cepat menikah" timbrung Laila pada adiknya.

"Ya Allah kak, aku masih muda"

"Lebih muda siapa, kamu atau Maryam?"

"Ya ya ya Maryam sih" ucapnya salah tingkah sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Nah sekarang mau alasan apa lagi?" Ucap Laila semakin membuat Yani cemberut. "Mau kakak yang comblangin?" Lanjutnya.

"Yah kak, jangan begitu dong. Akukan belum kepikiran untuk nikah"

Maryam terkekeh pelan melihat kakak iparnya yang sangat senang menyerang sahabatnya dengan pertanyaan yang sama seperti itu.

"Belum kepikiran atau.." "sayang udah dong, kasihan adik kamu" ucap Yusuf mengusap kepala istrinya.

"Kakak ipar memang yang terbaik" ucap Yani tersenyum menang menatap kakaknya.

"Kamu belain di.." "sayang" tegur Yusuf.

"Iya-iya aku berhenti"

"Aku pikir Harry udah lamar kamu" tanya Maryam membuat Yani menggeleng.

"Aku menolaknya saat tau kalau dia masih sayang sama kamu" ucap Yani berbisik ditelinga Maryam. "Aku yang salah, harusnya aku tidak boleh menyimpan rasa padanya" ucapnya sedih, Maryam mengusap punggung sahabatnya dengan lembut.

DASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang