#4 - sampah!

7K 450 5
                                    

Bakalan banyak kata kata kasar dan adegan kekerasan
Mohon bijak dalam membaca

Enjoy ya-!

_____________________________
Setelah seharian berjalan dan asik asikan Kelvin dan Ara kembali.

Ting!

Pesan masuk dari hp Kelvin

'Tiga orang yang tuan incar sudah ada diruangan, dengan alat alatnya, atas nama Hana, Revan dan Salsa, sudah siap di eksekusi ditempat.'

Isi pesan dari Tino.

Dengan spontan Kelvin mengeluarkan seringgai seram nya dengan menyunggingkan sudut kanannya.

"Ah nikmatnya, aku mendapat banyak jantung, hati, ginjal, dan mata malam ini, kita lihat seseru apa permainan malam ini sampah!" Ucap Kelvin masih dengan seringgainya.

Pesan dari Tino pas datang di saat Ara sudah terlelap.

"Ketiga sampah itu akan hilang malam ini, aku akan kembali dengan cepat sayang, sleep tight." Ucap Kelvin lembut sambil Mengecup bibir Ara lembut dan berlalu keluar dengan senyumnya, hingga dia memunculkan batang hidungnya Kelvin langsung merubah rait wajahnya menjadi datar dan menyeramkan di tambah dengan tatapan elangnya, menambahkan hawa kejam seorang Kelvin

"Ketiganya sudah di dalam tuan, silahkan masuk..." Sambut Bimo dengan ramah, ya Yama dan Tino sudah didalam, untuk membantu beberapa keperluan Kelvin dengan tiga sampah tang sudah berani mengusik ketenangan seorang iblis yang terjebak di dalam raga tampan Kelvin.

"Thanks!" Balas Kelvin dengan nada datar

Saat Kelvin masuk kedalam langsung di sambut dengan bau amis yang menyeruak kedalam hidungnya yang menurutnya bau itu adalah bau keberanian

Keberanian untuk menggangu seorang iblis.

"Welcome to my game... trash." Ucap Kelvin saat melihat 3 manusia yang akan menjadi salah satu pajangannya di ruangan 'indah' nya.

Kelvin berjalan ke arah tiga orang dengan keadaan pingsan, wajah di tutupi dengan kain hitam dan terikat di kursi.

"Bangunkan!" Sarkas Kelvin

Dengan sigap tiga anak buah Kelvin langsung menyiram ketiganya dengan air dingin

Yang membuat Hana, Revan, dan Salsa terbangun

"T-tuan..." Cicit Hana

"Mau apa lo hah?!" Seru Revan dengan lantang dan meronta dari ikatannya di kursi

"Kamu ngapain ngiket aku disini? Kalo mau main gak kayak gini juga sayang..." Ucap Salsa dengan nada menggoda, dia tidak menyadari bahwa hidupnya tak akan lama lagi.

"Kau! Ada masalah apa hingga mengatakan bahwa dia menyusahkan? Nafasmu saja sudah menjadi beban keluarga, dengan bangga kau mengatakan dia menyusahkan? Malaikat mau saja enggan untuk menyambut nyawamu karena kau terlalu hina." Ucap Kelvin dengan menatap tajam pada Hana

"Kau? Cih manusia penikmat harta orang tua saja bangga? Ingin merebut milikku? Malaikat maut mu siap menjemput." Ucap Kelvin sambil memainkan pisau yang berukuran tidak begitu besar.

"Dan kau? Ah hukuman mu sepertinya paling besar, sudah mengatai gadisku... dan menggodaku, bersiaplah untuk tertidur." Akhir kata

Kelvin langsung berjalan ke arah Hana.

"Sarung tanganku? Untuk kali ini aku tidak ingin menyentuh sampah terburuk." Ucap Kelvin dengan menatap Hana remeh.

"M-maaf kan saya t-tuan, s-saya t-tidak akan me-mengulanginya lagi..." Lirih Hana dengan gugup

Sweet Psycho [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang