Enjoy ya-!!
_______________________________
Saat kedua sudah di dalam
"Dah kamu kerja. Aku tungguin sampe jam pulang..." Kata Ara lalu duduk di kursi samping
"Sebentar..." Kelvin menelpon Bimo
"Bawakan berkas berkas yang perlu saya tanda tangan. Soal kerja sama dengan perusahaan lain kamu yang tangani pilih dengan cermat... cepat!"
"Baik tuan, saya segera datang"
Kelvin pun menutup teleponnya, dan tersenyum manis menatap Ara yang sedang asik bermain game di Hp nya.
Tak lama, selang beberapa menit. Terdengar pintu ruang kerja Kelvin bergema di ketuk oleh seseorang di luar sana yang tak lain adalah Bimo
"Masuk!"
"Permisi tuan, ini seluruh berkas yang perlu tuan tanda tangani..." Ucap Bimo sopan
"Kamu boleh keluar."
"Heh Kelvin!"
Tiba tiba Ara yang tadi sibuk main Hp langsung bersuara entah kenapa
"Kenapa sayang? Mau makan hm?" Tanya Kelvin
"Engga! Bilang makasih dulu sama Bimo, kan dia udah bawain berkasnya, jangan langsung suruh keluar aja!" Balas Ara dengan nada ketus
"Iya iya, makasih, bimo..." Ucap Kelvin dengan nada rendah
"Baik, sama sama tuan. Saya kembali ke ruangan" Pamit Bimo dengan sopan.
"Hati hati Bimo!" Seru Ara dengan senyumnya pada Bimo yang sudah di ambang pintu, dan di balas anggukan kecil oleh Bimo sebelum ia benar benar keluar
"Eh! Ga ada senyum senyum ke laki laki lain, senyum kamu cuman buat aku!" Celetuk Kelvin saat melihat interaksi singkat Ara dan Bimo
"Ih... cuman sekali juga, cepet kerjain, kalo engga Ara yang marahin kamu!" Balas Ara sambil kembali duduk dan kembali sibuk dengan dunia game anak anak nya.
"Iya iya..." Ucap Kelvin pasrah dan mengerjakan tugasnya sebagai CEO
25 menit berlalu Kelvin masih bergelut dengan kertas kertas yang menumpuk
"Ah! Udahan ah!"
"Eh kerjain dulu Kelvin..."
"Gamau capek..." Rengek Kelvin sambil berhambur berbaring di sofa dan Menaruh kepalanya di paha Ara
"Biarin gini dulu, aku cape." Sambung Kelvin memeluk dan membenamkan kepalanya di perut Ara
"Ih Kel kan kerjaan nya belum selesai..."
"Itu udah banyak tau, tinggal seperempat, nanti aja lanjutinya. Ayo tidur."
"Engga ah kamu aja, aku mau main game dulu."
"Ih taro! Temenin aku..." Ucap Kelvin sambil merampas Hp Ara dan menyimpannya di saku Jas nya.
"Ihh belum selesai Kelvin!" Rengek Ara
"Udah ayo tidur aja..." Balas Kelvin sembari menggendong Ara ke dalam kamar
Kamar dengan nuansa malam, di hiasi gemerlap lampu berwarna gold, tembok yang di penuhi dengan frame dan polaroid foto keduanya, kasur king size, dengan Tv besar yang terpampang jelas di samping saat masuk, dan beberapa perlengkapan lagi.
Kamar yang penuh kenangan bagi seorang Kelvim dan Ara, namun untuk sekarang ini, ruangan itu kenangan bagi Kelvin, belum untuk Ara.
"Loh kok banyak kapan kita deket banget? Terus kenapa di ruangan kerja Kel ada kamar ini?" Tanya Ara beruntun
"Tunggu semuanya kembali, kamu pasti ngerti." Balas Kelvin singkat lalu merebahkan tubuh mungil Ara
"Ih pusing! kamu ngomong nya belibet!" Ujar Ara sambil memunggungi Kelvin yang sibuk membuka jas nya
"Kok ngambek sih... iya iya maaf deh" Balas Kelvin dan merebahkan tubuh di sebelah Ara dan memeluk pinggang ramping Ara.
"Mau bobo..." Ucap Ara pelan sambil membalikan posisi menghadap dada Kelvin dan memeluk badan kekar nya.
"Iya iya tidur, nanti aku bangunin." Balas Kelvin dan mulai mengusap lembut
"Badan Kelvin kegedean, susah Ara peluknya." Gumam Ara
"Pacar siapa sih lucu banget!" Kelvin tersenyum lalu menenggelamkan kepala di ceruk leher Ara.
Keduanya terlelap hingga tak sadar tugas matahari hampir selesai.
Dan sekarang dua tangan kanan Kelvin tengah berdebat tentang siapa yang akan membangunkan tuan nya itu.
"Bim lo aja, gue gak berani..." Bisik Tino
"Lo aja yang lebih lama dua tahun sama boss takut, apa lah gue heh!" Balas Bimo tak terima
"Yaudah lo aja Bim, gue yakin si boss gak akan marah."
"Gak gak gak lo aja sana, lo kan lebih kenal si boss."
"Gue takut ada yang ketanem."
"Pikiran lu bego! Lu kira si boss sebejat itu sama cewe nya."
"Si tolol maksud gue takut kepala guw ketanem peluru goblok, omes si lu!"
"Anjing!"
"Udah sono masuk! Ti ati ya Bimo byee muah!" Dengan segera Tino mendorong Bimo masuk dan menutup pintunya, lalu pergi meninggalkan teman nya yang kini merasa takut dan bingung
"Tino liat! Abis lo sama gue abis ini!" Umpat Bimo
"Bimo?"
"E-eh! Maaf tuan! Maaf maaf! Saya ga maksud, ini di dorong Tino tadi! Maafin saya tuan, tadi cuman mau bangunin soalnya udah kesorean!" Kaget Bimo saat ada seseorang yang memanggil namanya, tanpa melihat siapa yang didepannya.
"Eh eh! Ini Ara, Bimo bukan Kelvin..." Ujar Ara sambil menepuk punggung Bimo
"Eh! Maaf nyonya saya ganggu..." Lirih Bimo
"Gapapa kok, Bimo boleh keluar, makasih udah bangunin ya!" Balas Ara
"Sekali lagi maaf nyonya"
"Umm gausah panggil nyonya, Ara aja."
"Gak sopan buat saya, biar saya panggil non saja..."
"Heemmm okay, dah Bimo boleh keluar..." Balas Ara sambil tersenyum
"Baik, terima kasih non" Pamit Bimo lalu kembali keluar dari ruangan Kelvin
"Huh udah Sore... Kelvin ayo bangun!" Gumam Ara dan Berteriak membangunkan Kelvin sambil berjalan masuk ke dalam Kamar
"Kelviin bangun! Udah sore, cepetan bangun!" Seru Ara sambil mengguncang tubuh kekar Kelvin
"Nanti... aku masih ngantuk..." Ucap Kelvin pelan sambil menarik Ara kedalam dekapan nya.
"Oi! BANGUUUN!" Teriak Ara di depan wajah Kelvin
"Shhttt jangan berisik..."
Chup!
Kelvin melumat bibir pink Ara
"Mhh Kel!" Ara hanya bisa memberontak karena kehabisan nafas
"Tidur dulu sebentar lagi yaa!!" Rengek Kelvin setelah melepas tautan bibirnya.
"Hih! Udah mau malem ini! Cepetan bangun, makan malem dulu" Bantah Ara
Kelvin membuka satu mata nya mengintip Ara yang ada di depannya
"Tidur atau aku cium lagi?" Ancam Kelvin yang seketika membuat Ara bungkam
"Y- ya gak! Gak cium!" Tolak Ara
"Yaudah tidur lagi sebentar aja sayang..." Kelvin kembali menutup matanya dan mengeratkan dekapannya.
TBC
Udah, uwu nya kronis, saya iri...😥
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psycho [End]
RandomSeorang Kinara Adinda (France) seorang pegawai cafe dua puluh empat jam yang selalu mendapat shift malam, karena ekonomi keluarganya yang kurang memadai untuk kuliah Ara, yang tidak langsung memaksanya untuk bekerja lembur, Saat pulang, di gang keci...