Enjoy ya-!!!
____________________________
"Nikah sekarang aja yuk dek?" Ucap Kelvin sambil menaruh kepalanya di ceruk leher Ara, menatap gadisnya yang sibuk menonton TV, lebih tepatnya FTV dari S*TV
"Kok beda?" Bukan menjawab Ara malah betanya kembali, Kelvin menatap Ara heran. Apa sih?
"Apa nya yang beda?" Tanya Kelvin
"Tuh FTV nya, konfliknya kayaknya ringan banget. Lah aku? Sama kamu harus culik culikan, iya pelakor, tembak tembakan, hampir mati, ribet banget." Ucap Ara, entah dia menyebutkan atau mengeluh.
"Kamu mau gitu Ra? Ayo kita buat film!" Ucap Kelvin yang sudah merubah posisinya menjadi duduk.
"Gak usah aneh aneh! Makan yuk!" Balas Ara lalu beranjak pergi, meninggalkan Kelvin yang masih terdiam.
"Karena itu, kamu gak boleh ninggalin aku Ra..." Gumam Kelvin, lalu dengan cepat melompat menyusul Ara.
"SELAMAT PAGI KELUARGA BINI KELVIN!" Seru Kelvin sangat nyaring dari sudut ruangan
"Heh! Berisik kadut! Rumah orang nih, sopan dikit napa." Tegur Alvaro sambil menatap Kelvin tak suka.
"Lu nih, udah kawin kok belum punya rumah sendiri, masih numpang aja sama orang tua." Ucap Kelvin menatap Alvaro malas
"Bukan gak ada! Belum jadi ye sialan!" Balas Alvaro tak terima
"Dari pada lo! Udah gak kawin kawin, adek gue aja ogah ogahan."
"Elah, abis wisudaan juga gue kawinin adek lo! Sebelum kawin aja adek lo udah dapet fasilitas dari gue, si Ella emang lo kasih apaan? Jadian aja diruang tengah mansion gue kan? Udah tua gak modal, malu maluin dasar!" Ucap Kelvin tak kalah tajam
Mau tau gak? Alvaro udah sah! Iyaa baru dua bulan lalu lah, Ara juga udah mau wisuda. Rencana Kelvin sih mau langsung nikah, Dan soal rumah, Alvaro mana tau ia akan bertemu dengan wanitanya secepat itu, dan tak ada persiapan. Untungnya dengan Alvaro yang sudah cukup mapan dan sudah bekerja itu sudah cukup meyakinkan untuk keluarga Ella, mapan bukan karena orang tua. Alvaro punya perusahaan sendiri walau baru ia dirikan dua tahun lalu.
"DIEM GAK HEH?!" Ara berteriak keras, perdebatan itu menbuat telinga nya panas.
"Berisik tau gak? Nih kalo mau gelut, nih! Ni ni nih! Buru! Buruan ribut, tusuk tusukan sekalian!" Sentak Ara sambil memberi pisau roti pada Kelvin dan Alvaro masing masing.
"Ra..."
"Ngeselin ma! Usir aja deh, pagi pagi bikin naik darah aja sih!" Ucap Ara yang masih tersulut kekesalannya.
"Duduk! Ngomong lagi, gue tarik bibir lo pada!" Ancam Ara, sambil menodongkan pisau roti pada Kelvin dan Alvaro bergantian.
"Sayang. Tangannya gak boleh gitu, duduk duduk." Ucap Kefra halus.
•••
"Iya maaf! Aku salah..." Ucap Kelvin pasrah, menghadapi gadisnya yang sudah mendiaminya sejak kejadian pagi tadi.
"Bodo amat."
"Kamu yang bilang loh! Kalo orang minta maaf harus diterima, setidaknya dia mau minta maaf." Ucap Kelvin yang membuat Ara melirik dirinya.
"Iya."
"Iya apa?"
"Maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psycho [End]
RandomSeorang Kinara Adinda (France) seorang pegawai cafe dua puluh empat jam yang selalu mendapat shift malam, karena ekonomi keluarganya yang kurang memadai untuk kuliah Ara, yang tidak langsung memaksanya untuk bekerja lembur, Saat pulang, di gang keci...