Enjoy ya-!!!
__________________________________________
"Ini anak saya?" Tanya Kelvin melihat Bara yang tengah tertidur dengan mpeng-nya.
"Nggak tau sih, tapi gue maunya nggak lu gitu, kayak... Julio aja mendingan kayaknya." Ucap Ara acuh tak acuh membuat Kelvin sedikit panas mendengar nama laki laki lain.
"Kamu ini benar benar kekasih saya bukan sih?" Tanya Kelvin dengan nada kesalnya.
"Nggak bukan, gue pacar nya Julio. Cuman dianya gak ikut aja." Balas Ara tak takut, masa bodo dengan ekspresi Kelvin yang tak terima.
"Mana ada seperti itu, kalau kamu kekasih saya ya punya saya! Nggak ada Julio Julio! Kamu punya saya!" Sentak Kelvin dengan wajah marahnya, lebih tepatnya seperti anak laki laki yang tak mendapat mainan nya.
"Loh? Kok maksa? Gue maunya jadi pacar Julio, lo aja maunya sama Ali kan?" Ucap Ara kali ini dengan bumbu sindiran.
"Iya saya maksa! Nggak ada Julio, ketemu sama yang namanya Julio saya penggal kepalanya. Nggak ada Ali Ali." Balas Kelvin masih sama setia dengan ekspresinya dan nadanya yang marah tak suka.
"Sebenernya lebih menarik Julio, tapi gue sayangnya sama lo." Ara mengucapkan itu tanpa menatap Kelvin, ia menoleh menatap arah lain dengan menahan senyumnya.
Sret
CupTiba tiba Kelvin menarik Ara dan mengecup singkat bibir Ara.
"Kamu punya saya... Milik saya, tertarikmu itu tidak menggeser tahta tertinggi saya disini." Bisik Kelvin sambil menyentuh lembut dada Ara.
"Saya ingin mengelak tuan Kelvin. Sayangnya saya tidak bisa." Balas Ara juga dengan bisikan, lalu ia memeluk Kelvin, berjinjit tinggi agar bisa meraih tengkuk laki laki jangkung itu.
"Semoga ini tidak lama, saya mau mengingat kamu, saya mau mengingat anak saya, saya mau mengingat semuanya." Ucap Kelvin sambil mengangkat Ara naik ke-gendongannya.
"Tapi aku kira enak dari awal aja, kalau kamu inget nanti kamu malu vin." Balas Ara lalu menenggelamkan kepalanya di bahu lebar Kelvin.
"Apa yang saya ucapkan, apa yang saya lakukan sama kamu saat saya tidak mengingat kamu. Tolong beri tau saya saat saya sudah ingat semua, agar saya bisa meminta permohonan maaf dari kamu."
"Maaf saya sudah memberi salah satu aset pribadimu pada wanita lain. Kalau bisa diganti saya ingin membuang yang bekas ini, namun bibir saya terlalu bagus untuk diganti oleh bibir lain." Ucap Kelvin panjang lebar.
Ara berdecak tak suka, "Ck. Apaan bibir bibir, buang aja sana. Aku gak suka bekasan." Ucap Ara sambil memalingkan wajahnya, dengan wajah cemberut nya.
"Jangan gitu!" Kelvin langsung menarik tengkuk Ara untuk kembali kedekapan bahunya, Kelvin memeluk Ara erat digendongannya.
"Saya bisa batuk batuk, kamu terlalu manis." Bisik Kelvin mampu membuat pipi Ara memerah disana.
Sedetik kemudian Ara diam, pipinya tak memerah lagi.
"Kok batuk? Perasaan aku baca biasanya pingsan gitu, diabetes gitu, terus mati muda, eh tapi kamu tua, gak ada yang batuk batuk? Pa maksud ya pak?" Ucap Ara tak santai, ia disamakan dengan asap gitu? Yang bisa membuat Kelvin batuk batuk?
"Ya saya kalo makan manis batuk." Jelas Kelvin.
"Ah bisa aja nih barbel di kasih nyawa!" Ucap Ara dengan malu malu lalu menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Kelvin

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psycho [End]
AléatoireSeorang Kinara Adinda (France) seorang pegawai cafe dua puluh empat jam yang selalu mendapat shift malam, karena ekonomi keluarganya yang kurang memadai untuk kuliah Ara, yang tidak langsung memaksanya untuk bekerja lembur, Saat pulang, di gang keci...