#50 - go

1.3K 86 10
                                    

Enjoy ya-!!!

__________________________________

"Udah? Ayo masuk, udah mau take off."

"Kia nggak takutkan?"

"Nggak dong!"

"Shaka jaga adenya ya!"

"Siap kak Ra!"

"Ibu, Bara nya sama Ara aja ya..."

"Baik nona."

"Tino sama yang lain kalo cape bobo aja ya?"

"SIAP IBU BOSS!"

Dengan berbondong bondong mereka masuk ke pesawat yang Kelvin sewa untuk mereka semua. Emm lebih tepatnya Bimo, Kelvin mana tau.

"Kel, jagain aku ya." Ucap Ara tersenyum lalu berjalan menaiki tangga menuju pintu pesawat.

"Pasti..." Kelvin bergumam lalu menyusul Ara kedalam pesawat.

•••

Didalam pesawat mereka semua sudah siap untuk terbang kembali ke indonesia, Ara, Kelvin dan Bara di gendongan Ara ketiganya sedang menatap keluar jendela sana.

"Kel... Kita pulang." Bisik Ara tanpa menatap Kelvin, ia fokus pada lampu lampu yang menjadi pencahayaan jalan pesawat.

"Good bye Brazil, good bye Alicia, good bye bad memory." Ucap Ara lalu membenarkan duduknya, dan ia tersenyum menatap Bara.

"Setelah pulang, tolong bantu saya lebih untuk mengingat kamu." Ucap Kelvin sembari menyandarkan kepalanya di bahu Ara.

Ara hanya menoleh dan mengangguk, saat pulang ia akan membuat Kelvin mengingat semuanya, bahkan dengan cara terkeras sekalipun. Kelvin harus ingat semua!

"Kelvin, pertama-tama dari semua ingatan kamu yang hilang, kamu harus inget. Kalau aku... Yang berdiri di tempat paling tinggi setelah bunda di hati kamu." Ucap Ara dengan memegang dada kiri Kelvin tepat di bagian jantung.

"Lebih tinggi Ra, kamu bahkan lebih tinggi dari Bunda." Ucap Kelvin dan ia menarik tengkuk Ara, mendaratkan ciuman lembut di kening Ara.

Rasanya sangat hangat, sangat nyaman, terasa seperti di taman bunga yang tenang, dengan segala rasa cinta yang menjalar setiap desir darahnya. Sangat terasa, bahwa Kelvin dengan ingatannya sangat mencintai Ara.

"Aku sejahat itu bisa ngelupain kamu yang udah ngasih aku segala rasa di hidup aku Ra." Bisik Kelvin tepat di sebelah telinga Ara.

"Ndaa! Papa!"

Suara itu membuat Kelvin dan Ara menoleh mendapati Bara menatap keduanya dengan polos.

"Ih?! Lancar banget anak bunda ngomongnya? Nanti belajar lagi ya? Sekalian langsung pake bahasa Inggris sama papa ya?" Ucap Ara sembari menciumi seluruh wajah Bara.

"Sejahat itu lo Kelvin, bisa ngelupain dia." Gumam Kelvin melihat Ara yang sangat gembira dengan anaknya.

"Ayo bobo, besok kita main di taman kota lagi ya dede." Ucap Ara lalu mendongakkan kepalanya, menatap Kelvin.

"Tidur Kel, siapa tau besok kamu inget aku." Ucap Ara sambil mengelus tangan kekar Kelvin, lalu ia bersandar di dada bidang Kelvin, Bara yang tertidur dipangkuan Ara.

Sweet Psycho [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang