Enjoy ya-!
__________________________________
"Eunghh... uh?" Ara melenguh karena tidur nyenyak nya terganggu oleh sinar matahari yang masuk melalui cela cela gorden, sedetik kemudian tatapan Ara tertuju pada tangan kekar yang memeluk pinggangnya.
Menyadari pemilik tangan itu Ara menatap dan mengamati setiap lekuk wajah tampan Kelvin.
"Hah... begitu cepat hati ini terjatuh padamu tuan menyebalkan dan gila yang sebentar lagi akan kucintai." Ucap Ara pelan masih dengan menatap Kelvin dengan intens dan mengelus pipinya lembut dengan senyum manisnya
"Aku senang kamu bisa menerimaku..." Tiba tiba suara serak khas bangun tidur membuat senyum Ara hilang dan terbengong menatap lurus ke arah tembok.
"Jangan kemana mana dulu, aku sedikit lelah, diam disini sebentar lagi, habis itu kita sarapan." Ucap Kelvin sambil memper erat pelukannya, dan Ara kembali merebahkan diri.
"Ti-tidurlah, aku akan menunggu..." Ucap Ara gugup yang membuatnya menggunakan bahasa formal
"Ayo kamu juga tidur!" Balas Kelvin sambil menggesekan hidungnya di leher Ara.
"Iya iya." Ara pun merubah posisinya menjadi membelakangi Kelvin dan mulai memejamkan matanya.
"Menghadap kesini sayang..." Kata Kelvin sambil mengubah posisi Ara menjadi menghadap ke arah dirinya, dan mendekap Ara menyalurkan kehangatan
"Tidurlah." Sambung Kelvin dengan deep voice nya.
Bukan tertidur Ara hanya diam dan berkutat dengan pikirannya, yang membuat kepalanya sedikit pusing.
'Kenapa aku merasa dejavu?'
'Apa aku pernah kenal Kelvin sebelumnya?'
'Kenapa semuanya serasa gak asing?'
Itu yang ada dipikiran Ara dan beberapa kejadian yang berputar di kepala Ara, yang membuat dia terus berfikir dan kepalanya tambah terasa nyeri
"Aaakh aww..." Cicit Ara sambil memegang kepalanya.
'Kelviiiiiin aaaaaa!'
'ARA!'
Bruk!
"Aaakhh shh!" Lirih Ara setelah kejadian terakhir yang terlintas di pikirannya yang membuatnya benar benar berfikir dan kepalanya bertambah nyeri.
"Uh... eh? Ada apa sayang? Apa kepala mu sakit? Kita perlu panggil Fani? Apa sakit sekali? Kita cek sekarang ya?" Saat Kelvin merasa terusik dia merejapkan matanya menatap Ara yang gelisah dan kesakitan sambil memegang kepalanya.
"Sakit... aaakh!" Teriak Ara frustasi dan tak lama Ara pingsan
"Sayang? Hey bangun... Ara? Bangun sayang..." Ucap Kelvin sambil menepuk pipi Ara pelan.
Dengan cepat Kelvin menghubungi Fani untuk datang ke kamarnya dengan peralatan dokternya.
"Permisi tuan..." Ucap Fani saat masuk kedalam kamar Kelvin.
"Cepat periksa gadisku!" Perintah Kelvin dengan tegas
Setelah diperiksa Fani menjelaskan apa yang terjadi pada Ara.
"Nona hanya pusing, karena ingatannya perlahan kembali, tetapi dia terlalu keras mencoba untuk mengingatnya yang membuat kepalanya terasa sakit, jika tuan lihat nona befikir terlalu lama maka ajak dia berbicara agar dia terlalu keras untuk mengingat, karena jika hal seperti ini terus terjadi, kemungkinan besar ingatan nona tidak akan kembali dan menjadi amnesia permanen..." Jelas Fani dengan sopan dan rinci

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psycho [End]
De TodoSeorang Kinara Adinda (France) seorang pegawai cafe dua puluh empat jam yang selalu mendapat shift malam, karena ekonomi keluarganya yang kurang memadai untuk kuliah Ara, yang tidak langsung memaksanya untuk bekerja lembur, Saat pulang, di gang keci...