Enjoy ya-!!!
________________________________________
Dengan bantuan beberapa orang, terutama Bimo, mereka sekarang sudah dirumah sakit.
Ara dibuat bingung dengan wanita yang tadi paling awal menghampiri Kelvin. Ia masih disini, ia masih dirumah sakit.
Ara sudah menyuruhnya pulang, lagi pula sudah ada Bimo disitu, termasuk beberapa orang satu tim Bimo yang sudah lebih dulu datang.
Tapi wanita itu tak mau pulang dengan alasan, "I was the first to see him, and found him when the accident happened."
Entah mengapa, mungkin niat wanita itu baik, tapi ada perasaan lain di hati Ara. Ini tidak mengenakkan. Bahkan ia terus memasang ekspresi khawatir menatap pintu UGD.
"Sorry miss, I know you're worried. But calm down, my lover is a strong man." Ucap Ara yang masih berusaha untuk memberi pengertian pada wanita itu, Kelvin itu tidak apa apa! Kelvin tidak selemah itu! Bahkan ada atau tiadanya wanita itu disini tidak ada pengaruhnya.
"Are you kicking me out? I'm here as a witness!" Jawab nya, ia masih menolak untuk pergi.
"You can be a witness, in court and at the police station. Not in the hospital." Balas Ara mantap, sejak kapan ada saksi dirumah sakit? Sekalipun ada, pasti pihak keluarga meminta penjelasan bagaimana insiden itu terjadi, tapi Ara tau semua! Ara lihat semua! Ayolah, Ara tidak suka ada wanita asing yang mencemaskan kekasih nya juga.
Wanita itu terdiam, ia tak tau harus menjawab apa, karena memang sebenarnya ia tak diperlukan saat ini. Karena, ' dirinya sebagai saksi ' itu tidak dibutuhkan.
•••
Entah, sudah hampir larut, mereka menunggu. Wanita itu pun tak kunjung pulang, sebenarnya apa mau wanita ini?!
" Sorry miss, are you asian? " Bukan Ara yang bersuara melainkan Bimo.
"Yes i'm, why?" Balasnya
"Can you speak Indonesian?" Tanya Bimo lagi.
"Ah kalian ternyata orang indonesia juga." Tiba tiba wanita itu berkata dengan bahasa indonesia.
Ara yang semulanya hanya melirik sedikit, kali ini menoleh sempurna pada wanita itu.
"Gini kan enak, lo bisa pulang? Demi apapun lo gak dibutuhin disini." Ucap Ara dengan mantap membuat wanita itu emosi, tidak ada bedanya, sama pedasnya entah dengan bahasa inggris atau mungkin dengan bahasanya Ara lebih tajam.
"Selain jadi saksi, sebelum dia pingsan, gue yang di panggil Ara sama dia. Ntah Ara itu siapa, tapi dia ngira gue cewe itu. Dia pegang tangan gue sebelum pingsan." Jelas wanita itu.
"Just that right? Nama lo siapa? Give me your number, i can call you anytime when he get up." Ucap Ara santai, tapi percayalah. HATINYA PANAS.
'anak anjing, bisa bisanya!'
"Lo ini sebenernya siapa? Kayaknya dari tadi ngusir gue terus? Ada masalah apa lo? Pacarnya lo?" Wanita itu terlihat lebih emosi dengan segala usiran Ara dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psycho [End]
AlteleSeorang Kinara Adinda (France) seorang pegawai cafe dua puluh empat jam yang selalu mendapat shift malam, karena ekonomi keluarganya yang kurang memadai untuk kuliah Ara, yang tidak langsung memaksanya untuk bekerja lembur, Saat pulang, di gang keci...