-WHAT IF-

660 21 2
                                    

Okay, hai!! hehe long time no update ya, yaa udah end juga.

cuma karena kangen jadi aku mau buat what if, mungkin gak banyak tapi kalau mau lanjutan boleh hehe:333

Enjoy ya-!!!

____________________________________

Mansion Kelvin,
tempat dimana Ara dan Kelvin berada sekarang, setelah pulang dari Brazil lebih cepat karena insiden Kelvin amnesia, sekarang Ara tengah mencoba sabar untuk membantu Kelvin mengingat semua nya.

"Inget gaaak??! ini loh disini waktu itu kamu pernah main sama Baraaa, terus waktu itu kamu mau kasih Bara steak!" Jelas Ara sekali lagi, Kelvin bukan tak mau mengingat saat Ara berbicara sekilas ia seperti melihat masa lalu nya, tapi saat ini. Kepala Kelvin sudah terlalu sakit untuk dipaksa mengingat.

Kelvin memegang kepala nya yang mulai terasa nyeri, "Kepala aku sakit Ra, tapi aku ingat sekilas." Ucap Kelvin yang masih mencoba untuk mengingat

Ara dengan cepat menghampiri Kelvin, dengan wajah khawatir ia memegang bahu Kelvin,
"Udah Kel, jangan di paksa. Maaf ya aku gak bisa sabar, udah udah..." Ara dengan lembut mengusap punggung Kelvin.

Kelvin jatuh kedalam pelukan Ara, dengan kepala nya yang masih pusing, iya merasa putus asa.

"Aku mau inget Ra, aku mau inget semua tentang aku, tentang kamu, aku mau balik lagi inget kenangan manis dulu." Ucap Kelvin dengan nada putus asa nya.

"Bu maaf mengganggu, Den Bara di taman belakang nangis Bu, nyariin Ibu, kebetulan udah waktunya Den Bara makan." Dengan tiba tiba datang salah seorang maid menghampiri Ara.

Ara mengangguk "Tolong bawa ke ruang makan dulu ya nci, aku mau siapin bubur nya dulu." Ucap Ara yang di angguki patuh oleh sang maid.

Ara kembali menatap Kelvin yang menatap maid itu pergi, "Kamu mau makan siang sekarang? atau mau istirahat dulu di kamar?" Tanya Ara yang masih setia mengusap punggung Kelvin.

"Nanti aja Ra, aku mau ke kamar dulu. Kamu abis makan sama Bara samperin aku ya, aku makan sorean aja." Ucap Kelvin sembari berdiri tegak melepas pelukan nya dengan Ara.

Ara kembali mengangguk paham, ia mendekati tubuh Kelvin, dan menepuk kepala Kelvin sayang dengan sedikir jinjit
"Cepat pulih ya Kelvin."

Setelah berucap seperti itu, Ara meninggalkan Kelvin dengan menepuk dada Kelvin pelan. Kelvin yang mendapat perlakuan seperti itu ia menghangat merasakan sayang nya perempuan itu, rasanya Kelvin benar benar rindu.

Saat ia ingin menuju tangga, untuk kembali ke kamar, Kelvin berpapasan dengan Bimo.

"Tuan, bisa ikut saya sebentar? mungkin yang satu ini juga bisa membantu Tuan lebih cepat mengingat." Ucap Bimo yang sudah memiliki satu cara yang menurut nya itu mungkin akan ampuh.

Kelvin terlihat ragu, karena tak dipungkiri kepala nya masih terasa nyeri, namun ia tetap mengiyakan ajakan Bimo. Bimo tersenyum melihat persetujuan Kelvin "Mari Tuan."

Bimo dengan langkah tegas, berjalan lebih dahulu, menuntun Kelvin yang mengekor nya dibelakang. Ia sangat yakin, cara ini akan sangat memicu ingatan Tuan nya itu kembali. Bimo dan Kelvin memasuki salah satu lorong tangga yang berada dibelakang dapur. Tepat  di depan lorong tangga itu, terlihat daun pintu lagi.

Seperti tersambar petir, kepala Kelvin langsung berdenyut nyeri, bahkan lebih sakit dari sebelumnya. Runtutan ingatan nya dengan Darah korban nya, senjata tajam, jerit kesakitan setiap orang, bau amis dan tengkorak tengkorak yang ia yakin masih tergantung di dalam ruangan sana.

Crat!

"AAAKHH!" Teriakan Hana membuat Kelvin tersenyum senang

"Tidak... jangan aku! Tidak! Tidak boleh!"

"AAAKKHHH BAJINGAN!"

Crat!

"AKHHH SIALAN!"

Teriakan, jeritan, umpatan, bunyi bunyi itu memenuhi otak Kelvin sekarang. Kelvin terlihat kesakitan dengan memegang kepalanya. Bimo melihat itu hanya berdiam diri, melihat Kelvin menikmati sakit dati ingatan nya. Karena info dari Fani, ingatan Kelvin tidak mungkin tak kembali, karena Kelvin hanya mengalami semi amnesia. Ia tak melupakan keseluruhan.

"Aaakh anjing!" Kelvin merasa muak dengan sakit kepalanya, namun tak ia pungkiri itu sangat sakit.

Kelvin mencoba untuk berjalan turun, mendekati daun pintu yang bercat putih bersih, namun gagang pintu itu terdapat bercak darah yang sudah kering. Kelvin menatap lamat pintu itu, ia meraba kantung celana nya, dan tepat di saku kanan nya, terdapat pisau lipat milik nya, milik Kelvin lama yang selalu membawa barang kecil itu.

Tak hanya mengingat rangkaian saat ia menjadi ganas ditempat ini, runtutan kejadian yang menjadi alasan dia berada disini dan menjadi iblis pun terputar seperti kaset rusak dikepalanya. Setiap adegan tersusun acak, banyak sekali kejadian yang membuat hatinya kembali terasa nyeri.

Kelvin masih terus menikmati rasa sakit nya dan ingatan nya yang seakan kembali tertata rapih.

Bimo yang berada disamping nya, masih setia menunggu sang Tuan berkata sesuatu atau bertindak sesuatu.

..

hampir 30 menit Kelvin dan Bimo hanya terbisu, dengan Kelvin yang berkecamuk dengan ingatan nya, Kelvin yang menikmati pemandangan ruangan yang dulu menjadi ruangan favoritnya.

"Bim, thanks." Ucap Kelvin sembari menepuk bahu Bimo.

Bimo hanya mengangguk patuh, lalu mempersilahkan Kelvin keluar ruangan, dan kembali.

..

"KELVIIIIN! KEL KAMU DIMANAAA?!!!"

Tepat saat Bimo dan Kelvin keluar, terdengar teriakan Ara yang begitu nyaring mencari Kelvin yang seharusnya ada di kamar.

Kelvin sedikit terkekeh, ia sangat rindu bidadari kecil nya itu. Bimo yang sudah hilang dari sisi nya entah kemana.

Kelvin menyemprotkan sedikit parfum pada bajunya, karena ada sedikit bau amis yang menempel pada dirinya. Lalu berjalan mencari sumber suara yang mencari dirinya itu.

"KELVIN! MUNCUL DONG, LAGI GAK MAIN PETAK UMPET TAUU!" Ara masih setia berseru mencari kekasihnya itu yang entah berada dimana.

"KELVI ANANTA PRATAMAAA! KELUAR WOI!"

"woi!"

Dengan senyuman Kelvin menghampiri Ara yang sudah menatap nya marah.

"Wai woi wai woi, dari mana sih! Katanya mau istirahat ke kamar, malah ilang. diteriakin juga lama banget munculnya." Omel Ara saat Kelvin tepat berada didepan nya.

"Maaf dek, abis dari belakang sama Bimo tadi."

BARU SAJA! baru saja Ara ingin melanjutkan omelan nya, tapi...

'dek'

'dek'

'dek'

APA ITU?? DEK KATANYA

Ara dengan spontan melotot menatap Kelvin, lalu menyipitkan matanya.

"Kenapa sayang?" Tanya Kelvin kebingungan

KEMBALI TERDIAM Ara benar benar terkejut, apa apaan bapak Kelvin satu ini??!









hehe udah itu aja, kalau mau lagi nanti aku lanjut yaa hehe

Sweet Psycho [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang