#42 - incident

1.1K 66 0
                                    

Enjoy ya-!

_______________________________________

Mereka sudah berada dikamarnya, Kelvin dan Ara yang sibuk menonton, dan Bimo si kamar seberang sibuk video call dengan istri dan anak anaknya, memperlihatkan indahnya kamar yang saat ini ia tempati, tak lalai ia juga tetap mengawasi keadaan melalui laptopnya.

"Ra, makan diluar yuk." Ajak Kelvin dengan permen tungkai didalam mulutnya.

"Masa dede nya ditinggal? Dede nya masih bangun juga, gak bisa ditinggal." Ucap Ara memberi Kelvin penjelasan.

"Ya... Yah, ya udah aku ambil ke bawah dulu ya." Ucap Kelvin dengan wajah kecewa.

"Heh, heh! Sini balik. Udah ayo keluar, ambilin jaket dedenya. " Ucap Ara tak tega melihat Kelvin dengan wajah kecewanya.

"Hm? BENERAN? Oke oke sebentar!" Kelvin begitu semangat, ia dengan antusias ke ruangan sebelah untuk mengambil jaket anaknya itu.

"Family resto aja ya? Biar dede nya bisa sekalian makan sore." Ucap Ara saat melihat Kelvin kembali dengan dua jaket, didalam genggamannya.

"Oke!" Kelvin tak membantah, ini liburan keluarga oke!

"Kel... Nggak ajak keluarganya Bimo kesini? Kasian tauu, dia disini sendirian. Sama beberapa temennya juga, tapi jangan yang berkeluarga, biar ada temen jaganya." Ucap Ara, ia merasa Bimo terlalu jauh dari keluarganya saat ini.

"Nanti keganggu..." Ucap Kelvin Kecil, ia mau menolak tapi tak mau melukai hati Ara.

"Nggak kok, kan makanya aku minta yang lain juga ikut temennya Bimo, tapi jangan yang udah ada keluarga bisa enak jaganya. Biarin Bimo nya juga ada liburan sekali sekali." Jelas Ara sembari membenahi penampilan Bara.

"Oke, kita makan dulu ya? Baru kasih panggilan?" Kelvin mengerti sekarang, ia sedikit perasa sekarang. Bimo cukup banyak berbakti padanya.

"Iya iya, tapi Bimo gak usah diajak keluar juga ya? Kasian dari berangkat jaga mulu, biar istirahat. Sekalian biar beneran berasa keluarga gituu." Ara berkata panjang, dan sedikit malu saat mengatakan kalimat terakhir.

Kelvin tersenyum, ah istrinya ini sangat pengertian. Hatinya berbunga bunga saat ini, seakan ada kupu kupu di perutnya dan naik keatas kerongkongannya, sangat menggelikan tapi ia suka!

"Oke, Ayo keluar aja, biar ngomong langsung sama Bimo nya." Ajak Kelvin lalu mengangkat Bara dan menggendongnya.

Ara tersenyum dan mengangguk Kecil, ia mengikuti Kelvin dari belakang, dan berhenti didepan pintu kamar Bimo.

Ara menarik ujung jaket Kelvin, seakan dipanggil Kelvin menoleh, "Kenapa?" Tanya Kelvin sebelum mengetuk pintu kamar Bimo, padahal sudah ada kamera didepannya.

Ara yang peka melihat suatu benda kecil disana, ia mendekati Kelvin lalu membisiki nya sesuatu, "Jangan kasih tau."

Kelvin hanya mengangguk, tersenyum dan memberi wink nya yang membunuh jiwa cewe wattpad, drakor lovers sekaligus k-popers nya. Ia mati karena senyuman prianya itu.

Pintu kamar Bimo terbuka, walau hanya dengan kaos dalam, Bimo masih terlihat gagahnya. Jiwa ke-ayahan-nya sangat terasa, Bimo memiliki fisik yang tegas, namun ia juga penyayang. Tapi ia juga bisa menjadi sama teganya seperti Kelvin didepan musuh.

"Ada apa Tuan? Nona?" Tanya Bimo yang masih berdiri tegap di depan pintu.

"Kita mau keluar, lo disini aja gak perlu ngikut, call yang lain, tapi jangan yang udah kawin." Ucap Kelvin dengan santai.

Sweet Psycho [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang