Enjoy ya-!!!
___________________________________________
Sudah selesai berbelanja, menikmati santapan siang, menonton film di bioskop, dan beberapa perselisihan kecil karena berbeda selera, dan berjalan jalan di area mall membeli sesuatu yang mereka suka.
Mereka kembali kerumah, beristirahat, dari kegiatan yang melelahkan. Kesenangan hari ini sudah cukup dan mereka akan mendapatkan kesenangan yang lain.
"Tidur sayang, jangan main hp terus. Lampunya kan dimatiin sakit mata nanti kamu." Ucap Kelvin masih memperhatikan Ara yang sibuk dengan game-nya.
Ara menoleh sesaat mendapati Kelvin memperhatikannya. "Duluan aja, ini sebentar lagi aku tidur." Balas nya tanpa menatap Kelvin dan fokus pada layar Handphone nya.
Kelvin mendengus tak suka, "Udah malem sayaang, ayo tidur! Tuh dede Bara aja udah tidur, nanti kamu sakit gak bisa main sama dedenya loh!" Ucap Kelvin menakut nakuti Ara.
"Nggak ya!" Seketika Ara melepas genggaman tangannya pada handphone-nya.
"Ya udah bobo!"
"Iya tidur." Akhirnya Ara mengalah dan menaruh handphone-nya, dan menarik selimutnya sampai menutupi bahunya.
"Good night baby..." Gumam Kelvin sambil memeluk pinggang Ara dari belakang, dan menaruh wajahnya di ceruk leher belakang Ara.
•••
"Dek, jalan jalan yuk." Ucap Kelvin disela sarapannya.
"Loh? Kemaren kan udah? Mau jalan kemana lagi?" Tanya Ara sambil menoleh mendapati Kelvin sedang menatapnya.
"Prancis? Aussie? Rusia? Keluar negeri gituu!" Tawar Kelvin dengan wajah memohon.
"Eumm... Kapan?" Bukan menyetujui atau menolak Ara malah bertanya kembali.
Kelvin terlihat seperti berfikir, "Besok? Atau sekarang?"
Uhuk!
Uhuk! Uhuk!"Heh! Duh... Gila aja! Gak ada persiapan tiba tiba mau jalan? Mending kalo cuma keluar kota. Ini keluar negeri?! Aih... Sinting emang!" Ara tersedak mendengar jawaban Kelvin, apa..? Ah pikir sendiri saja, Ara yakin kalian pasti sepemikiran dengan Ara.
"Ya kan gak ada bedanya? Persiapan kan bisa sekarang? Tinggal jalan." Balas Kelvin tanpa rasa bersalah. Menurutnya apa yang salah? Ini hanya jalan jalan keluar negeri? Kenapa harus siap siap dari jauh jauh hari? Memang apa yang akan terjadi? Itu berlebihan bukan?
"Minggu depan aja! Tapi ajak yang lain." Ucap Ara lalu melanjutkan sarapannya, tak berniat melanjutkan percakapannya dengan Kelvin.
"Kok?! Gak ah! Aku kan mau nya bertiga sayang! Gak usah bawa bawa yang lain, ribet tau? Kemaren aja udah ribet banget, itu cuma ke mall? Gimana keluar negeri?" Tolak Kelvin dengan cepat, tidak tidak. Tidak lagi ia diganggu dengan anggotanya yang rusuh itu. Ah! Tidak akan, ini acaranya dengan Ara dan anaknya Bara. Bukan acara anggota geng-nya.
"Gak mau? Ya udah." Kali ini Ara yang mengalah. Tidak apa lah, biar kali ini ia yang mencoba mengalah dan mengikuti kemauan pria nya itu.
"Oke! Minggu depan ya!" Kelvin berseru senang, kali ini tak ada gangguan! Ah senang nya...
"Iya iya, nih pegang dulu dede nya dot nya pegangin jangan sampe jatoh, jangan biarin Bara pegang dot nya sendiri, aku mau beresin ini." Ucap Ara sambil memberikan Bara kepangkuan Kelvin, dan memberikan dot berisi susu. Lalu Ara menyusun tumpuk piring bekas mereka sarapan dan membawanya ke dapur.
"Dede! Kita jalan jalan! Yah? Jalan jalan oke!" Ucap Kelvin terdengar nada bicaranya yang sangat amat senang, ia senang! Sangat senang!
"Nanti... Kita ke Disneyland oke? Nanti jalan jalan kita liat taman bunga yang warna warni di belanda! Terus terus, nanti kita ke... Kemana lagi? Nanti Kamu yang pilih oke? Kita ajak bunda jalan jalan!"
Kelvin jadi banyak omong. Ia begitu senang, ini kesenangannya. Cukup bersama Ara, dan tambahan dengan Bara saat ini ia sudah sangat senang. Ini kebahagiaannya, ia tak perlu sesuatu yang mewah, kebahagiaanya dipegang oleh satu gadis dan anak bayi yang ia pangku saat ini.
"Kel..." Tiba tiba Ara sudah kembali dari dapur.
"Iya?" Kelvin mendongak mendapati Ara yang sudah duduk menghadap dirinya.
"Ajak dedenya main yuk, kita ke taman anak anak. Biar dede nya punya temen." Ucap Ara sambil menatap Bara yang masih menyusu.
"Oke! Ayo, nih pegang dulu dede nya, aku ambil stroller baby nya dulu." Ucap Kelvin dengan senyum sumringah nya, ia berjalan menuju ruang tengah.
"Jajangg! Nih udah, tas dede nya udah di bawah, ayo jalan!" Ucap Kelvin yang sudah berdiri didepan Ara dengan stroller baby lengkap dengan tas keperluan bayi, dan beberapa mainan kecil.
"Okee, ayo! Dede Bara kesayangan bunda, kita jalan jalan!" Seru Ara lalu menaruh Bara ke stroller baby-nya.
"Bimo siapin mob-"
"Eits no no no! Gak usah pake mobil, jalan aja, deket kok." Ucap Ara memotong ucapan Kelvin.
"Oh? Emang ada di deket sini?" Tanya Kelvin tak percaya.
"Kamu yang lama tinggal disini kok ndak tau? Ada loh situu, di deket taman komplek." Jelas Ara sambil menunjuk entah kemana.
"Eh? No... Taman komplek itu yang dijadiin taman anak anak." Jawab Kelvin yang membuat Ara terdiam.
"Y-ya! Ya sama aja! Ada tamannya!" Balas Ara dengan mata yang menatap entah kemana menutupi malu.
"Oke ayo kesana!"
•••
"Eh? Dede jangan rebut rebut dong, pinjemin ya? Nih bunda bawa yang satu lagi."
Kelvin dan Ara duduk dibawah pohon tak mau terkena sinar matahari, padahal masih pagi dan bagus untuk kesehatan.
"Dek, anaknya?" Tanya salah satu ibu ibu yang duduk tak jauh dari Ara.
"Eum... Iya bu." Ucap Ara agak gugup sambil tersenyum kikuk.
"Oh? Suaminya mana dek?" Sambar ibu ibu yang berada disebelahnya.
"Eh? Anu..."
"Saya suaminya." Ucap Kelvin yang semulanya menutup mata dan bersandar dipohon, ia menoleh mendapati ibu ibu itu menatapnya.
"O-oh... Iya iya..."
"Ah! Ternyata ada bu suaminya..." Mereka terdengar berbisik satu sama lain sambil sesekali melirik Ara dan Kelvin.
"Udah kawin sah kok bu! Anak nya juga bukan hasil diluar pager!" Celetuk Kelvin peka dengan raut wajah Ara yang kurang baik, mendengar bisikan bisikan para ibu ibu juli itu
"Kel..!" Tegur Ara merasa tidak enak dengan ibu ibu yang menatapnya.
"Biarin aja sih, lagian ribet banget pake segala ngurusin soal anak sama suami. Kalo mau sekalian bayarin listrik sama air dirumah." Sindir Kelvin tak suka, ah jangan sampai Ara terinfeksi virus ibu ibu stress itu. Gak! GAK BOLEH!
TBC
Ga tau bingung, cape, tapi mau yaudah gitu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psycho [End]
AcakSeorang Kinara Adinda (France) seorang pegawai cafe dua puluh empat jam yang selalu mendapat shift malam, karena ekonomi keluarganya yang kurang memadai untuk kuliah Ara, yang tidak langsung memaksanya untuk bekerja lembur, Saat pulang, di gang keci...