#45 - sakit

1.3K 82 6
                                        

Enjoy ya-!!!

______________________________________

" Com licença, quero pedir dois com sabor adocicado, um apimentado. " Ucap Ara kesalah satu penjual makanan disana

[Translate: permisi, saya ingin pesan dua dengan rasa yang manis, satu yang pedas.]

" OK, o pedido da senhorita será preparado." Balas sang penjual lalu menyiapkan pesanan Ara.

[Translate: baik, pesanan nona akan saya siapkan.]

"Itu bahasa apa kak?" Tanya Shaka yang hanya diam sedari tadi mendengar dan melihat percakapan singkat antara Ara dan penjual makanan itu.

"Portugis, nanti Shaka belajar ya? Jadi kalo kesini lagi bisa ngomong sendiri. Kan keren, nanti cewe cewe suka sama Shaka." Jelas Ara lalu ia tertawa, melihat Shaka yang hanya bisa terdiam.

"Oke siap! Ntar Shaka bawa cewe yang matanya biru, kan cakep ya kak?" Ucap Shaka lagi, ia yang anak pertama jadi bisa merasakan rasanya punya kakak disaat ia bertemu Ara.

"Oke, kakak tunggu ya!"

" Senhorita, seu pedido está pronto. " Ucap penjual itu sambil menaruh tiga box kecil makanan pesanan Ara.

[Translate: nona, pesanan anda sudah siap.]

" Ah, ok obrigado, aqui." Balas Ara menaruh uang sejumlah yang ia butuhkan, sembari mengambilnya, lalu memberikan pada Shaka dan Azkia.

[Translate: ah, oke terima kasih, Ini.]

"Ayo jalan lagi, tuh ayah sama bunda lagi pacaran." Ucap Ara sambil menunjuk Bimo dan Iryana.

"Kakak! Dede nya lucu!" Seru Azkia tersenyum sambil menepuk tangan melihat Bara yang tertawa disana.

"Iya dong! Anak kakak. Yuk jalan, kita main." Ucap Ara lalu kembali mendorong stroller membawa ketiga anak itu bermain.

"Kak, bang Kelvin nya mana?" Tanya Shaka yang seketika membuat Ara terdiam.

Kelvin ya...

"Bang Kelvin nya lagi sibuk, gak bisa diganggu, nanti kalo ketemu jangan di ajak ngomong dulu ya. Soalnya bang Kelvin lagi cape sama kerjaan." Balas Ara sebisa mungkin untuk tidak berkata yang sebenarnya dan menahan hati untuk tidak kembali sakit lagi.

"Oooh, oke."

"Kak! Ayo kesana, Bunga nya bagus!" Ucap Azkia yang sangat antusias melihat bunga warna pink disana, ia menarik abangnya kearah yang ia maksud.

"Kak ayo!" Teriak Azkia yang mulai menjauh bersama Shaka.

Ara kembali tersenyum, dan menyusul keduanya. Ia keluar untuk bersenang senang bukan untuk bersedih, ia keluar untuk melupakan lukanya, bukan kembali menyakiti. Ia harus senang! Ara harus senang, dengan atau tanpa Kelvin.

•••

"Kia cape gak?" Tanya Ara sambil menoleh menatap Azkia yang sedang berdiri disamping jembatan dengan lollipop ditangannya.

"Nggak dong, tapi iya sih dikit. Tapi Kia seneng kak! Hari ini seru! Tapi, orang banyak ngomong nya Kia gak ngerti, Kia ngomong makasih aja mereka nggak ngerti, terus terus tadi pas Kia naik pesawat, Kia terbang kak! Kia liat awan nya bagus, ada oren orennya." Kia mengoceh panjang sekali, ia menceritakan semuanya dengan antusias, dengan kecerian nya.

"Kia nggak dingin? Ini udah malem." Tanya Shaka melihat adik nya yang masih setia berdiri menatap air dibawah jembatan dari sela baja.

Sweet Psycho [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang