#51 - Sendiri (end)

3.1K 116 9
                                    

Enjoy ya-!!!

_____________________________________

"Ma... Ara..." Lirih Kelvin menatap peti didepannya, hatinya sangat sakit.

"Bukan cuma Ara, Vin. Ada Azkia yang lebih terpuruk dari kamu. Azkia kehilangan semua Vin." Tyfara berada disamping Kelvin, duduk berhadapan dengan mayat Ara, dan beberapa yang berjejer disana.

Ada Bimo, Iryana, Shaka, Arvin, Fallen, Dicky. Mereka ikut serta berbaring bersama Ara.

"Sakit banget, sakit banget Ra... Aku belum inget kamu Ra, jangan cepet cepet pergi dari aku Ra." Kelvin menunduk dalam menahan tangisnya, namun nihil. Air mata itu tak akan berhenti, air mata itu terus mengalir, membasahi kemeja dan jas nya.

"Pa...papa..!" Bara yang berada digendongan Raifa memanggil Kelvin.

"Bara..." Lirih Kelvin melirik Bara yang meronta di gendongan Raifa mencoba meraih wajah sang Bunda.

"Ndaa! Bu...ndaa!" Bara terus bersuara, bergerak untuk melepas gendongan Raifa dan bermain dengan Bundanya.

"Sayang... No, bunda nya lagi bobo, biarin dulu ya? Nanti main lagi sama bunda."

"Kel, coba kamu yang suapin deh, susah dia sama aku." Ucap Ara sudah jengah dengan Bara yang terus menolak suapan dari Ara.

"Loh? Tumben, coba sini." Ucap Kelvin lalu mengambil Bara dari pangkuan Ara.

"Astagaa, ini anak papa susah makan ya sama bunda?" Ucap Kelvin pada Bara yang hanya menatapnya dengan bibir yang sedikit terbuka.

"Tersepona dia Kel..." Ucap Ara terkekeh melihat anaknya yang bengong melihat wajah ayahnya dengan jarak yang lebih dekat dari biasanya.

"Oiya dong, aku kan ganteng." Ucap Kelvin bangga.

"Papah..!" Bara bersuara, membuat dua sejoli itu terkejut, KATA PERTAMA BARA!

"Kok?"

"Papah!"

Bara mengucapkannya lagi lebih mantap.

Ara dan Kelvin bertatapan dengan ekspresi yang sama terkejutnya.

"B..bara... Kel-"

"Papa?"

"Iya Kel..."

"Eumm mm baa, ndaa." Bara bergumam seakan berbicara sesuatu, menatap Ara yang ada di seberangnya.

"Ndaaah!" Seru Bara menatap Ara yang masih terkejut dengan kata kata Bara.

"Nda?"

"Bunda Ra?"

"Nggak tau Kel..."

"Ndaah!" Kali ini Bara berseru sambil merentangkan tangannya mengarah Ke arah dimana Ara duduk.

"Anak bundaa!" Seru Ara lalu mengambil Bara dari pangkuan Kelvin, lalu ia peluk bahagia, Kata pertama anaknya!

Seruan Ara tak lepas dari tatapan pengunjung lain.

"Eh... Ehm, ah anu So- sorry." Ucap Ara canggung dengan senyum kikuknya, namun tak lepas dari kebahagiannya.

"Ini, mam dulu." Ucap Ara kembali berusaha untuk menyuapi Bara.

Bukanya menerima suapan Ara, bara malah mengambil kentang goreng Ara. Tanpa ragu Bara memasukan makanan itu kedalam mulutnya.

"Dek!" Seru Kelvin, namun tak sekeras Ara.

Sweet Psycho [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang