Enjoy ya-!
—————————————————
"Kancingin jas nya, perut kamu keliatan..." Ucap Kelvin yang sudah berada di dalam mobil dengan Ara di sampingnya.
"Nih nih! Tuh! Udah udah, Bimo cepetan dikit." Balas Ara
"Felli ngapain aja?"
"Gak ngapa ngapain..."
"Bohong aku cium ya?!"
"Y - ya liat aja lah! Gak kenapa napa kan? Berarti gak ngapa ngapain."
Kelvin menyipitkan matanya
"Apa?"
Bukan nya menjawab Kelvin malah melihat sisi lain wajah Ara
"KAN!! GAK NGAPA NGAPAIN APA NYA?! KEPALA KAMU BERDARAH BEGINI?!" Amuk Kelvin setelah melihat luka yang tak begitu besar di kepala Ara
"Astaga, sabar dulu, sampe rumah sakit juga bisa kan di obatin, tuh pikirin tangan kamu sendiri, jangan ngomel ngomel aja kerjanya." Balas Ara dengan wajah jutek nya.
"Ih? Apa apaan kamu? Jangan jutek jutek muka nya, nanti jadi macan.."
"Heh!-"
"Engga engga becanda becanda... nih minum boba nih!" Kelvin takut akan cubitan maut Ara jadi, tolong... tangannya saja sudah cukup sakit di tembus oleh pisau, jangan lagi untuk cubitan
"Oke... makasih!"
Melihat Ara menerima minuman nya membuat Kelvin menghembuskan nafas lega.
"Ra... Gak usah lama lama kita gini, nikah aja yuk!"
"Ehey!"
Bukan Ara yang bersuara tapi Bimo yang sedikit terkejut dengan perkataan Kelvin
"Diem lo! Jangan senyum! Kalo senyum gue kagak kasih makan!" Bentak Kelvin
"Iya bos iya..."
Bimo hanya diam menahan senyumnya, sesekali menunduk dan terkekeh pelan.
"Sebener nya Bimo udah ngewakilin keterkejutan saya ya Mr.Kelvin Putra Ananta. Tapi untuk menikah... umm mungkin nanti, setelah saya selesai S1 Terima cash!"
"Hah? Terima cash? Mau uang kamu?"
"Ih? Aku si tinggal ambil aja, ngapain minta."
"Iya Mrs.Ananta ambil aja. Tapi beneran ya? Selesai kamu wisuda kita nikah! Gak ada tunda tundaan." Ucap Kelvin
"Oke siap!" Ara hanya bisa membalas sebisa nya, sisanya lihat kedepan saja...
Dor!
"Ara! Nunduk!" Seru Kelvin
Suara tembakan secara tiba tiba yang menembus kaca mobil Kelvin membuat penghuninya terkejut.
Kelvin sedikit mecondongkan tubuhnya ke atas untuk melihat siapa pelakunya.
"Bimo! Lebih cepet!" Perintah Kelvin
Sedikit horor
Empat mobil bodyguard di belakang menghilang, namun pelaku yang meluncurkan peluru pun tak terlihat.
"Vin? Siapa?"
"Aku gak tau, tapi aku mohon, apapun situasinya, jangan keluar dari mobil sampe aku yang nyamperin kamu!" Ucap Kelvin yang masih panik sekaligus bertanya tanya
Ckiiit
Bimo menginjak pedal rem secara mendadak, membuat kedua penumpang dibelakang bertubrukan dengan jok depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psycho [End]
RandomSeorang Kinara Adinda (France) seorang pegawai cafe dua puluh empat jam yang selalu mendapat shift malam, karena ekonomi keluarganya yang kurang memadai untuk kuliah Ara, yang tidak langsung memaksanya untuk bekerja lembur, Saat pulang, di gang keci...