19 : What you want?

684 130 12
                                    

Pernahkah kalian tiba-tiba merasa bimbang akan sesuatu?atau pernahkah kalian gelisah di tengah malam saat semuanya tidur?

Yoonbin, pemuda sipit itu merasakannya. Meskipun kini Haruto telah terikat sumpah pernikahan dengannya rasanya tetap janggal. Kenapa ia tidak bisa mengikhlaskan semuanya begitu saja?

Yoonbin hanya ingin semuanya berjalan seperti apa adanya, seperti saat ia merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya bersama haruto.

"eung~ Ben kau belum tidur?"

Pemuda Ha itu segera mengusap tepi mata sipitnya, bertingkah seakan ia juga tak sengaja terbangun di tengah malam seperti ini.

Ia lantas mengurai senyum hangatnya

"tidak, aku terbangun karena tiba-tiba saja aku merasa haus" elaknya dengan nada serak yang ia buat sedemikian mungkin agar Haruto tak mencurigainya terlalu jauh.

"kalau begitu, kau tunggu sini. Aku akan pergi ke dapur untuk mengambilkanmu air" Haruto menepuk pelan pundak sang pemuda sipit sebelum dirinya pergi menuju dapur untuk mengambil segelas air.

'Yoonbin apa yang kau khawatirkan huh?jelas-jelas Haruto sudah menjadi milikmu'

"Ben"

Pemuda jangkung itu mengulurkan satu tangannya dengan segelas penuh air yang kini berada digenggamannya. Haruto tersenyum melihat betapa cepatnya Yoonbin meneguk air itu hingga tandas.

"Kau tampan"


Uhuk uhuk

Haruto segera membantu menepuk pelan punggung pemuda sipit itu, bagaimana bisa Yoonbin tersedak ketika air yang diminumnya bahkan sudah habis?

"Kau tidak apa-apa, Ben?" tanyanya dengan raut penuh khawatir. Yoonbin sebenarnya tersedak karena pujian Haruto yang begitu tiba-tiba.

Jujur saja ia begitu terkejut karena pemuda itu tiba-tiba saja mengatakan suatu hal yang membuat jantungnya seketika berdebar.

"a-aku tidak apa-apa, mari tidur"

Tanpa menunggu jawaban dari Haruto, Yoonbin segera menempatkan dirinya di ranjang dan berbalik membelakangi Haruto begitu saja.

Ia terlalu malu menunjukkan wajah Semerah tomatnya kepada Haruto.

"baiklah selamat tidur, Ben"

Cup

"I love you" bisiknya tepat di samping telinga Yoonbin yang sedang berpura-pura terlelap karena menahan malu.

Haruto mengulas senyumnya tipis sebelum ia menaruh gelas di atas nakas di dekat ranjang tidurnya. Pemuda itu juga kembali memposisikan dirinya senyaman mungkin untuk kembali terlelap di samping Yoonbin yang kini masih membelakanginya.

'aku akan selalu mencintaimu, Ben'

.
.
.
.

Sebelum Yoonbin menikah dengan Haruto, sebenarnya Hangyul memintanya menjadi Direktur di cabang Perusahaan mereka yang kebetulan posisi itu masih kosong.

Sebenarnya Yoonbin bersedia mengambil posisi itu, toh ia juga akan berakhir di Perusahaan ayahnya terlepas ia menghindar sesering apapun.

Tapi, setelah ia tahu bahwa Cabang Perusahaan yang Hangyul maksud berada di Meksiko, Yoonbin seketika urung. Ia bahkan tak ingin meninggalkan Haruto barang sedetik pun.

"Ben, mommy ingin berbicara denganmu" ucap Haruto yang sekarang sedang berdiri dengan senyum hangatnya.

Haruto lantas memberikan ponselnya kepada Yoonbin yang saat itu sedang sibuk berkutat dengan laptopnya, entah apa yang sedang pemuda itu kerjakan.

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang