47 : changes

374 70 9
                                    

03.00 AM

.

.

Kringgg ... Kringgg

"eungg~" Yoonbin menggeliat tak nyaman saat bunyi nyaring itu terdengar tepat disamping telinganya. Dengan susah payah ia mencari kearah sumber suara, dan sedikit terkejut kala membuka kedua matanya dan mendapati Jihoon tengah terlelap damai disamping tubuhnya

Ah benar, Yoonbin hampir saja lupa kalau kemarin malam ia yang datang dan tidur bersama pemuda ini karena paksaan Haruto

Paksaan?ya tentu saja bukankah Yoonbin tidak menginginkannya?

"Halo?" Rupanya itu adalah nada dering dari ponsel Jihoon yang memang ia taruh dibawah bantal, dan bantal itu adalah bantal yang Yoonbin pakai sekarang

"Jihoon Hyung, b-bisakah kau datang Ke Busan? Bibi sedang sakit dan diaㅡ

"siapa kau?"

Tak ada sahutan dari seberang panggilan itu setelah yoonbin dengan sengaja memotong ucapan si penelepon yang tampak sangat bertele-tele

Yoonbin mengerutkan keningnya bingung, masih dengan matanya yang hampir terkatup lagi karena masih mengantuk

"siapa kau?" Ulangnya lagi

"a-aku aku Park Jeongwoo, Yoonbin hyung t-tolong sampaikan itu kepada Jihoon hyung ya?"

Yoonbin mengangguk pelan lantas dengan cepat ia menekan emotikon merah untuk mengakhiri telepon itu secara sepihak setelah mengetahui siapa pelaku yang telah merusak acara tidurnya

'jadi aku menikah dengan sepupu dari mantan pacar istriku sendiri, dunia memang sempit' monolognya dalam hati

Yoonbin lantas mengerjapkan matanya, mencoba mengumpulkan kesadarannya untuk segera bangkit dan pergi dari kamar pemuda Park itu

Ia hanya tidak mau ketahuan kalau semalam ia berada satu kamar dengan pemuda itu

.

.

.

Klek

Kriett

"Ruto~ya, kau belum tidur?"

Haruto menggeleng lesu, wajahnya terlihat semakin pucat dengan sepasang kantung mata yang terlihat jelas menghiasi kelopak mata cantiknya itu

"ada apa?" Ujar Yoonbin dengan kedua tangannya yang menangkup pipi Haruto dengan tatapan kalut

"kau lapar?haus? Mau aku ambilkan minum hm?"

"tidak usah, aku hanya memerlukan dirimu" sahut Haruto seraya memeluk tubuh Yoonbin hangat

Yoonbin membalas pelukannya, dan tak ragu-ragu mendekap tubuh Haruto lebih erat

"aku sudah disini, sebaiknya kita tidur sekarang"

Haruto mengangguk, sebelum kemudian ia menarik selimut putih itu hingga menutupi separuh tubuhnya dan juga tubuh Yoonbin

Yoonbin membenarkan posisinya, dan tak sengaja membuat pelukan mereka terlepas karena hal itu Haruto terus menatapnya tajam seakan yoonbin telah membuat dosa yang sangat fatal

"Ben"

"hm?"

Haruto mengulurkan kedua tangannya, menempatkan kedua tangan Yoonbin untuk memeluk pinggangnya erat

"jangan pernah lepaskan, meskipun aku menyuruhmu melepaskannya!" titahnya dengan kedua matanya yang masih setia menatap Yoonbin tajam

Yoonbin terkekeh pelan, menganggukkan kepalanya dan mengeratkan pelukannya kepada tubuh Haruto yang hanya berjarak beberapa senti sekarang

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang