9 : hug me

1K 171 32
                                    

"lepaskan aku hiks hiks kumohon" Haruto memberontak sekuat tenaga di dalam dekapan Guanlin, di dalam dekapan pria yang sampai sekarang begitu dibencinya.

Tapi nihil seluruh emosinya begitu mendominasi isi kepalanya, rasa kecewanya begitu besar terhadap pria jangkung itu.

Ia meronta berusaha sekuat yang ia bisa untuk melepaskan rantai takdir yang ternyata selama ini masih menguncinya erat.

"aku membencimu hiks hiks kenapa?kenapa kau melakukannya hiks hiks kenapa?!!" Haruto meraih kerah Guanlin, memaksa pemuda itu untuk menjawab pertanyaannya.

Seluruh benteng pertahanannya runtuh, cukup sudah ia tak bisa menahannya lagi. Begitu banyaknya pertanyaan yang tersimpan rapat selama ini membuatnya tak bisa bungkam lagi.

"katakan kepadaku brengsek kenapa kau melakukannya?!!" Haruto mengeratkan cengkramannya, membuat si pemuda jangkung merasakan setengah nafasnya tercekat.

Guanlin tak menghalangi tindakan Haruto, ia sadar ia bersalah. Mungkin ini adalah kesempatan kedua yang Tuhan berikan kepada dirinya untuk menebus semuanya kepada Haruto.

Ia ingin memperbaiki hubungan mereka. Hanya itu yang ada dipikirannya sekarang.

"maafkan aku, aku takut kau akan kehilangan segalanya karena bayi itu" Guanlin memeluk erat tubuh jangkung Haruto, berusaha sebisa mungkin menenangkannya.

"aku tahu aku bersalah kepadamu, sayang. Tapi bisakah kita memulainya lagi?aku berjanji akan selalu menjagamu, aku tidak akan bersikap kasar dan jahat lagi seperti dulu" gumamnya di balik tengkuk jenjang Haruto.

Pemuda itu tak memberi sedikitpun celah untuk Haruto memberontak lepas dari dekapannya, jujur Guanlin benar-benar merindukan wangi tubuh pemuda pemilik mata hazel yang cantik ini.

Ya, ia merindukan Haruto.

Plak!

Haruto menamparnya bersamaan dengan dekapan Guanlin yang terpaksa terlepas dari tubuh ramping pria berdarah Jepang itu.

Ternyata Haruto salah, ia tak menyangka bahwa Guanlin mengatakan hal itu dengan begitu entengnya. Seolah ia bisa memutar balikkan takdir mereka dengan mudahnya.

Seakan ia benar-benar bisa membalikkan keadaan jika Haruto ingin bayi itu kembali kepadanya. Sepertinya Tuhan tidak pernah menciptakan hati bersamaan dengan ia menciptakan Guanlin.

"aku salah karena hampir mempercayaimu lagi. kau masih sama, Lai Guanlin" teriaknya menggema dengan isakan yang tiada hentinya. Haruto semakin yakin untuk membenci Guanlin karena perangai buruk dari pemuda jangkung itu.

"sialan" umpat si pemuda jangkung di tengah keadaan canggung antara mereka berdua, sepasang manik matanya menatap datar kearah Haruto.

Guanlin memegangi sebelah pipinya yang sekarang terasa mati rasa karena kerasnya tamparan Haruto, ia terdiam sejenak memandangi Haruto dengan tatapan tak percaya.

Manik matanya memancarkan tatapan dingin yang begitu menusuk dan juga merendahkan. Ia menatap tajam kearah Haruto dengan mata yang berkilat penuh dengan amarah.

"kau menamparku?!" Pria jangkung itu meninggikan suaranya menjatuhkan atensi tajam kearah sang lawan bicara lagi, mencoba untuk mengintimidasinya.

Ia bahkan tak segan-segan membalas siapapun yang berani memakinya dan apa yang Haruto lakukan barusan benar-benar membuatnya kehilangan kesabaran.

"Yak!kau pikir kau siapa berani menamparku huh?!"

Guanlin menarik pergelangan Haruto begitu erat dan kasar. Pemuda pucat itu mengukir seringaiannya dengan tatapan mata yang begitu liar dan menakutkan.

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang