13 : be mine?

846 134 8
                                    

01.45 AM

Bip!

Kriett

Haruto menyeret kakinya masuk, tubuhnya sudah terlalu lelah dan juga lesu. Semua ini karena si Lai brengsek itu.

"Hufhh" ia tak tahu lagi apa yang akan terjadi padanya kelak, tapi satu hal yang ia tahu pasti.

Yoonbin pasti merasa sangat kecewa padanya.
Pemuda itu memencet tombol lampu dapur dan seketika kedua matanya membulat karena terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya.

"kau mengagetkanku" pekiknya dengan suara yang terlampau berat dan serak

Yoonbin duduk diam dikursi dapur tanpa suara dan juga tanpa penerangan, dan spontan saja Haruto berjengit kaget saking terkejutnya.

"Mianhae, Ruto~ya. Aku tahu aku bersalah, maaf karena membuatmu begitu terbebani seperti
ini. Aku tidak bermaksudㅡ"

Cup

Pemuda bermata kecil itu terkejut ketika benda kenyal nan basah milik Haruto tiba-tiba saja membungkam seluruh perkataannya.

Yoonbin sedikit heran ketika Haruto mengecupnya dengan mata yang terkatup rapat dan juga setitik air mata yang tiba-tiba saja membasahi pipi tirus pemuda itu.

'Ruto~ya, maafkan aku'

Mungkin saja, Yoonbin sudah begitu melampaui batasannya sehingga Haruto begitu sedih danjuga kecewa kepadanya.
Tapi, apa yang Yoonbin pikirkan sebenarnya salah. Bukan hal itu yang menyebabkan Haruto merasa sedih akan tetapi rasa bersalahnya yang begitu besar membuatnya ketakutan.

Akankah Yoonbin masih bisa menerimanya setelah apa yang terjadi kepadanya kemarin?

"Ben"

Haruto meraih pinggang si pemuda sipit, memeluknya begitu erat. Seakan tak mengizinkan Yoonbin lepas dari dekapannya.

Pemuda Ha itu tersenyum samar, setidaknya Haruto kini sudah lebih tenang. Mungkin ia juga sudah memaafkan kesalahannya dikoridor kampus kemarin.

"Aku mencintaimu, Haruto"

Yoonbin mengusap lembut surai hitam Haruto, ia lantas mengecup pelan dahi pemuda itu dengan penuh kasih sayang.

"menikahlah denganku"

.

.

.

2 minggu semenjak Yoonbin mengutarakan keinginannya, Haruto semakin panik ia berulang kali memutar otak mencari cara untuk mengatakan yang sebenarnya sebelum mereka resmi menikah nanti.

Tapi setiap kali Haruto ingin mengatakan yang sejujurnya kepada pria sipit itu, Yoonbin selalu saja menghindar dengan jawaban seperti tidak sekarang, Ruto~ya, atau mungkin aku tidak akan mendengar apapun jika itu menyangkut tentang Lai Guanlin.

'aku harus mengatakannya sekarang'

Haruto sudah bertekad bahwa apapun yang akan terjadi nantinya, ia ikhlas terlepas kemungkinan pernikahannya harus batal dengan pria sipit itu.

"Ben, aku ingin bicara"

Haruto mengambil tempat tepat disebelah Yoonbin, menatap kedua manik tajam milik Ha Yoonbin dengan perasaan gelisah.

Tapi, berbeda jauh dengan Yoonbin. Pemuda itu berulang kali melempar senyum hangatnya, yang sukses membuat Haruto beribu kali lipat merasa bersalah.

"aku akan mendengarkannya nanti"

Yoonbin meraih jemari Haruto dengan gerakan lembut, menautkannya di sela-sela jari tangannya lantas mengecupnya selama beberapa saat.

"aku akan menelepon mommy, dan memberitahunya bahwa anak laki-lakinya ini sudah mendapatkan pendamping yang kelak akan menemaniku sampai akhir hayat nanti"

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang