43 : so far away

449 96 14
                                    

Haruto masih setia memeluk tubuh jangkung Guanlin erat, menangis sekeras yang ia pendam didalam dekapan milik pemuda pucat yang tengah menepuk punggungnya berulang-ulang.

"tidak apa-apa sayang, aku ada bersamamu" tuturnya

Guanlin bahkan tidak menyangka takdir akan mempertemukan istrinya dan juga kakaknya secepat ini, dan secepat itu pula Haruto merasakan sakit hati.

Cup

Guanlin mengecup pucuk kepala Haruto, pemuda itu tersenyum hangat dengan kedua tangannya yang terulur untuk menangkup wajah Haruto pelan.

Tes

"jangan menangis lagi" pemuda tinggi itu menggelengkan kepalanya sembari menghapus jejak air mata yang membasahi hampir sebagian besar wajah istrinya ini.

Matanya yang semula menatap Haruto teduh kini berubah sendu kala sepasang marble onyx miliknya bertemu dengan manik coklat keemasan milik Haruto.

"sudah cukup, Haru. aku tidak ingin melihatmu seperti ini lagi"

Tes

Tes

Tes

"aku tahu aku memang mencintaimu tapi melihatmu terus tersiksa saat kita bersama membuatku sadar kalau, hatimu hanyalah miliknya" Guanlin tersenyum kecut, bagaimanapun kenyataan ini tetap menyakitinya. Bahkan air mata pun tidak cukup untuk membuat Haruto kembali kepadanya suatu saat nanti.

Guanlin mengulurkan satu tangannya, menatap lekat kearah makhluk mungil yang tengah terlelap Damai di dalam dekapan Haruto.

"Jieuniee, daddy sangat menyayangimu"

Cup

Yoonbin, pemuda itu masih berdiri disana. Mematung menatap kedua insan manusia yang tengah saling menguatkan didepan matanya.

Srett

"urusanmu dengannya selesai disini, Haruto"

Yoonbin menarik pergelangan tangan Haruto, dan dengan cepat dekapan Guanlin terlepas bersamaan dengan tatapannya yang kian lekat kepada istrinya yang berjalan kearah yang berlawanan.

Pemuda jangkung itu berulang kali menengok ke belakang, Haruto tidak mengerti untuk siapa ia menangis sekarang. Apakah ini air mata akibat sakit hatinya kepada Yoonbin?

Ataukah rasa sedih yang menggenangi hatinya setelah tahu penyesalan Guanlin?

"g-guanㅡ

Guanlin tersenyum singkat, matanya terlihat sedikit membengkak tapi pemuda itu tak berhenti tersenyum kepadanya.

"aku mencintaimu, Haru"

Haruto meronta tatkala perkataan lirih Guanlin membuatnya seakan enggan untuk meninggalkan pemuda pucat itu sendirian disana. "Lepaskan aku Ben"

Yoonbin mendadak tuli, tangannya tetap menyeret paksa tubuh Haruto semakin menjauh dari pemuda yang selama ini menjadi  parasit di dalam hubungan pernikahan mereka.

"kumohon lepaskan aku, Ben!"

"Diam!aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi dan membiarkanmu pergi!kau adalah milikku dan akan selamanya begitu!" ujarnya setengah berteriak

Yoonbin sudah muak, bukankah ini keterlaluan?kenapa Haruto menolak untuk kembali kepadanya lagi?padahal jelas-jelas pemuda pucat itu yang selama ini menjadi penghalang besar untuk mereka berdua kembali bersama.

Apa semudah itu ia menerima Guanlin?

"tapi, kau bukan hanya milikku, Ben"

deg!

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang