3 : red string

1.4K 207 9
                                    

"lets break up, Ben"

Nafas pria Ha itu seketika tercekat, waktu yang sebelumnya ia lalui dengan kebersamaan hangat kini lenyaplah sudah.

Semuanya hilang, seiring dengan perasaannya yang terasa mati bersamaan dengan hancurnya kepercayaan yang selama ini ia bangun bersama Haruto.

"tapi kenapa?!" desisnya tak terima

Setelah banyak sekali waktu yang mereka lalui bersama, apakah ini keputusan terakhir yang diambil Haruto untuk menyudahi segala hal tentang pria sipit itu?

Tapi mengapa?apakah masuk akal jika ia tiba-tiba saja memilih mengakhiri hubungan ini secara sepihak.

"Jelaskan kepadaku kenapa kau melakukan ini Haruto?!!aku sangat mencintaimu dan apa yang kau lakukan huh?!!" Yoonbin meraih bahu tegap Haruto, memandang kedua marble coklat gelap milik pria berdarah jepang itu lembut sekaligus penuh emosi.

"katakan bahwa semua ini adalah mimpi, kau tidak akan memintaku melakukan hal itu bukan?" Pria bermata kecil itu mencoba menyakinkan diri berulang kali.

Tidak, semua ini hanyalah satu dari rangkaian rencana Haruto. Dia tidak akan berpisah dengan Yoonbin seperti ini kan?

Ekspektasi nya lagi-lagi patah ketika Haruto menggelengkan kepalanya memberi isyarat seolah ia memang bersungguh-sungguh akan perkataannya.

"aku rasa kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama, kau dan aku adalah dua sisi yang saling bertolak belakang"

Haruto terisak pelan, jemari nya tak berhenti mengusap wajah dingin Yoonbin yang mungkin akan menjadi kenangan yang paling indah di dalam hidupnya.

Untuk yang terakhir kalinya ia menyentuh wajah rupawan itu. Telunjuknya menghapus pelan cairan bening yang membasahi pipi pucat milik kekasihnya itu.

Ralat, lebih tepatnya mantan kekasihnya itu.

"maafkan aku" lirihnya

"hiduplah dengan baik, Ben. Aku akan selalu mendukungmu"

Haruto mengulas senyum kecil, tatapannya lekat kepada sepasang manik legam di hadapannya sekarang.

Mata kecil itu tak berhenti mengeluarkan cairan bening yang mengucur deras. Pria itu tidak terisak, air matanya adalah tanda betapa sakit hatinya saat ini.

"aku mencintaimu"

Lagi-lagi Haruto tersenyum disela-sela tangisannya.

"aku tahu Ben. tapi, ini keputusanku"

Pria Watanabe itu meraih telapak tangan Yoonbin lembut, menaruhnya diatas telapak tangannya yang terbuka kemudian menepuknya pelan.

"datanglah kepadaku disaat kau membutuhkanku"

Yoonbin menggelengkan kepalanya, menolak semua hal yang diucapkan Haruto beberapa saat lalu.

Ia benar-benar membutuhkannya, bagaimana bisa Haruto berkata bahwa Yoonbin bisa mendatanginya saat ia membutuhkannya saja?mustahil

"aku tidak akan membebanimu lagi Ben, kau harusㅡ"

"kau tidak membebaniku, Haruto. kau hanya salah paham dengan sikapku selama ini"

Semua yang dipikirkan Haruto menurutnya salah, ia sama sekali tidak menjadi beban untuk Yoonbin.

Haruto adalah sumber kebahagiaannya, satu-satunya pria yang selalu ada di dalam pikirannya.

"kau dan aku tidak bisa saling memahami satu sama lain Ben, aku terlalu egois untuk menerima mu disisi ku saat ini"

Kening Yoonbin berkerut bingung

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang