.
.
.
Cup
Pria tinggi itu hanya terkekeh pelan saat dengan lancangnya ia mengecup pipi Haruto yang sedang sibuk memasak. Haruto spontan menolehkan kepalanya dan sama-sama terkekeh saat mendapati pelaku yang telah lancang menciumnya barusan.
"Nakal sekali" gumam Haruto pelan.
Ah ya, ini sudah 2 bulan semenjak ia memutuskan berpisah dengan Yoonbin. Dan kini ia hanya menunggu waktu sidang pertama yang akan dilaksanakan Minggu depan nanti.
"Aku lelah haru, bisa aku minta teh mu?"
Haruto reflek menoleh kesamping, memandangi segelas teh yang ia buat 5 menit tadi sebelum kembali memandangi Guanlin.
"Aku bisa membuatkan mu yang baru, Sunbae. Jangan minum punyaku" jelas Haruto seraya melangkah menuju ke rak piring.
Guanlin mengernyit, dengan cepat ia menahan tangan Haruto yang hendak mengambil sebuah gelas yang menggantung disamping kiri.
Bukan itu yang ia maksud, hah memang ya Haruto ini sangat tidak peka.
Grep
"Tidak haru, bukan begitu maksudku"
"Lalu apa maksudmu? Tolong jangan memberiku kode-kode aneh seperti itu, aku tidak tahu" ujar Haruto kesal, pria manis itu lantas memberengut dan dengan cepat melangkahkan kakinya kearah meja, meneguk cepat segelas teh hingga hanya tersisa sedikit saja didasar gelas.
Guanlin Menggurat senyumnya, sedikit menampilkan senyuman miring saat Haruto meneguk tehnya dengan rakus didepan sana. Membuat beberapa tetes cairan kecoklatan itu jatuh mengalir dari sudut bibirnya.
Oh ya ... Itu terlihat sangat menggiurkan.
"Hah ... Kau mau tehku kan?"
Pria bermarga Watanabe itu lantas membalik gelas teh yang ia bawa, mengejek Guanlin dengan wajah yang menyebalkan tapi juga menggemaskan Dimata pria jangkung didepan sana.
Oh ya ampun, Haruto apa yang kau lakukan? Kau sedang membangunkan singa yang kelaparan di hadapanmu.
"Tapi Tehku sudah habis" ejeknya.
Guanlin Menggurat senyumnya seraya berjalan ringan kearah sang submissive dengan kedua tangan yang ada dikantong celana bahannya.
"Tapi aku masih ingin merasakannya"
"Hah?" Haruto lagi-lagi mengernyitkan keningnya, tapi sesaat kemudian ia mengedikkan bahunya. Berjalan acuh seraya menaruh gelas kosong itu di tempat cuci piring.
Ia tak mau menghiraukan ucapan aneh Guanlin tentu saja.
"Baiklah, aku akan membuatkannya untukmu setelah ini" tutur pria cantik itu masih dengan menggosok gelas dan juga piring kotor disana.
"Tidak perlu"
Dengan cepat kedua lengan kekar itu mengalung diperut Haruto, membuat beberapa sendok dan makan yang ia bilas sebelumnya kembali jatuh ke bak cuci piring karena tubuhnya yang tiba-tiba diputar menghadap kearah Guanlin tanpa aba-aba.
Kedua tangan cantik itupun reflek menahan dada pria tinggi itu saat Guanlin semakin mengeratkan pelukan mereka.
Hanya terdengar deru nafas cepat dari keduanya, membuat suasana dapur itu menjadi sedikit berbeda dengan keheningan yang mereka ciptakan.
"S-sunbae a-apa yang kau lakukan?" Lidahnya mendadak kelu, saat manik tajam itu menatapnya lekat membuatnya membeku.
"Aku ingin mencobanya langsung" ujar Guanlin seraya mengelus wajah Haruto lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE ㅣ W. Haruto x H. Yoonbinㅣ
Fanfiction✨ ㅡ Tentang Haruto dan takdir nya bersama pria yang tidak pernah ia sangka sebelumnya. ∆ warning konten BxB ∆ dilarang salah lapak ∆ typo bertebaran ∆ beberapa bagian dihapus untuk kepentingan bersama C R A C K S H I P Ha Yoonbin X Wa...