10 : i adore you

1K 157 29
                                    

Cup

Sebuah kecupan ringan mendarat mulus di dahi Haruto membuatnya terpaksa membuka matanya karena hal aneh yang baru saja Yoonbin lakukan kepadanya.

Ia menggeliat kecil ketika menangkap wajah dingin Yoonbin yang kini tersenyum lebar kearahnya.

'Tuhan, aku ingin tidur sebentar lagi' rengeknya dalam hati

Haruto kembali menyembunyikan dirinya, membalut dirinya kembali dengan selimut.

"Good morning cutie, bangunlah lenganku terasa sangat kram karenamenumpu kepala cantikmu itu sepanjang malam" ujar sang pria bermata kecil kepadanya. Yoonbin mengelus pelan surai hitam milik Haruto, memaksa sang pemilik membuka matanya kembali dengan cara yang lebih halus.

Haruto mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya memilih mengakhiri kegiatannya bergumul dengan selimut dan juga lengan kekar Yoonbin.

"eung?" Ia mengerang kecil saat mendudukkan tubuhnya sejenak lantas menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Badannya begitu pegal rasanya seperti ia telah bekerja seharian penuh untuk membangun sebuah rumah.

Yoonbin mengarahkan atensinya kepada pemuda bersurai hitam itu, ia terkikik ketika menyadari betapa menggemaskannya bare face Haruto.

"aku akan mengantarmu kelas hari ini, cepat bersiap aku akan membuatkanmu makanan" Yoonbin menyibakkan selimut putihnya, melangkahkan kakinya untuk mengambil piyama hitam miliknya yang tercecer di lantai kamar.

Haruto menolehkan kepalanya, mengikuti kemana arah Yoonbin membawa langkahnya. Ia mengatur nafasnya sejenak setelah tiba-tiba saja ingatannya kembali ke kejadian semalam.

Benar-benar memalukan.

"Ben?" Panggilnya agak kikuk

Yoonbin menoleh, lantas mengurai senyumnya. Ia berjalan mendekati Haruto dengan piyama hitam yang kini membalut tubuh atletisnya dengan sempurna.

Pria sipit itu mendudukkan dirinya di tepi ranjang masih dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya.

Terlihat sekali bahwa ia sedang merasa senang.

"Wae?" jawabnya dengan mata yang semakin lekat menatap sepasang manik hazel si pemuda watanabe itu.

Haruto semakin gugup ketika matanya bertemu tatap dengan si pemuda sipit itu dan secara tak sadar ia menaikkan selimut putih itu sampai diatas bahu.

Bagaimanapun juga ia masih punya malu bertelanjang dada di hadapan Yoonbin seperti ini meskipun baru kemarin malam mereka melakukan hubungan intim.

"eum aku hanya menumpang apa kau lupa?" Kening Yoonbin berkerut bingung dengan senyum kecil yang tertahan diujung bibirnya, sebenarnya ia tidak lupa bahwa Haruto hanya menumpang selama beberapa waktu di apartemennya.

Tapi, cara pemuda itu menarik selimut itu setinggi bahu sungguh menggemaskan.

"benar, aku tidak melupakannya. semua ini kulakukan karena kau telah membayar lebih kemarin malam" mata Haruto seketika membulat ketika Yoonbin dengan lantangnya membicarakan hal itu secara terang-terangan di hadapannya.

Apa pria itu benar-benar tidak melihat bahwa ia sedang berusaha mati-matian menutupi rasa gugupnya?

"a-apa?"

Yoonbin terkekeh gemas karena suara Haruto tiba-tiba saja meninggi dan juga sumbang.

"ayolah Ruto~ya kau tidak mungkin lupa kan?apa aku perlu mengingatkanmu lagi? Ah tidak, atau mungkin kita harus melakukannya lagi agar kau mengingatnya hum?" yoonbin menatap Haruto dengan tatapan menggoda dengan seringaian tipis yang kini terukir jelas di bibirnya.

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang