14 : broken paradise

756 135 11
                                    


"apa yang akan kau lakukan?"

Sudah satu jam yoonbin berkutat dengan stir mobilnya, setiap kali Haruto menanyakan kemana tujuan mereka Yoonbin selalu menolak untuk menjawabnya, bahkan ia beulang kali mengatakan

"Ini adalah kejutan, dan jangan harap aku akan membocorkannya kepadamu, tuan Watanabe Haruto"

Dan sekarang mobil hitam itu berhenti tepat di sebuah toko perhiasan terkenal di Kota Seoul, Haruto mengetahuinya. Banyak teman-temannya yang bermimpi untuk membeli cincin untuk pasangan mereka disini termasuk Haruto, tapi apa yang pemuda jangkung itu lakukan sekarang?

Ia datang kemari bersama pria yang merupakan calon suaminya sendiri. Dan tentu saja bukan Haruto yang akan memberikan cincin mahal itu kepada pasangannya melainkan Yoonbin.

"hufh" Haruto menghela nafasnya kasar, ia lantas tersenyum kecut sembari memandangi papan nama toko perhiasan yang terletak di tengah kota tersebut dengan wajah muram.

"Ruto~ya, ayo turun" ujar Yoonbin sembari meraih seatbelt pemuda jepang itu.

Klik!

Mereka berdua turun, dengan posisi Haruto yang masih saja berjalan lesu layaknya seorang zombie. Hingga Yoonbin harus mendorongnya sedikit untuk mnenpercepat langkah pria berdarah Jepang itu.

"apa yang kau lakukan Ben?Kenapa kau membawaku kemari?"

Haruto begitu lesu, ketika ingatannya kembali terputar di masa-masa dulu. Masa dimana ia memiliki banyak kekasih dan juga simpanan di seluruh kampus.

Kadang, takdir selucu itu.

"Kita akan memilih cincin pernikahan. Memangnya apa yang kau pikirkan saat aku mengajakmu kemari?"

Yoonbin benar-benar tak mengerti apa yang mendasari perilaku lesu Haruto hari ini, pemuda itu tampak seperti orang lain.

Tapi, sebenarnya Yoonbin bersyukur karena dengan begitu Haruto pasti tidak akan memarahinya terlepas apapun yang akan dilakukannya hari ini.

"Eum"

Singkat padat dan jelas. Sepertinya Haruto benar-benar kelelahan. Bahkan badan ramping Haruto sekaang terasa begitu berat ketika menyandarkan dirinya tepat di belakang punggung Yoonbin ketika ia hendak memilih cincin.

"Ben, aku lelah" cicitnya

Yoonbin tersenyum samar, ia lebih auka Haruto yang seperti ini, Haruto yang selalu bergantung padanya, Haruto yang selalu berkeluh kesah kepadanya.

"setelah ini kita akan pulang, kau mau makan sesuatu dulu hum?" Pria sipit itu mengelus surai legam Haruto dengan lembut, sebelum kenbali mengedarkan atensinya kearah barisan cincin yang ada di etalase.

Semuanya bagus hingga Yoonbin sendiri kebingungan untuk memilihnya.

"Aku ingin cincin pernikahan yang elegan untukku dan juga calon suamiku" ucapnya kepada salah satu pelayan disana.

"Baik tuan"

Pelayan itu kembali dengan satu kotak bludru di tangannya, kotak yang berisikan sepasang cincin elegan berwarna hitam. Yoonbin tersenyum sebelum menunjukkan cincin itu kepada Haruto yang masih saja bersandar di punggungnya.

"Bagaimana menurutmu Haru?"

Haruto menganggukkan kepalanya

"Aku menyukainya, Ben"

Yoonbin menyerahkan sekotak cincin itu bersamaan dengan kartu berwarna hitam kepada pelayan toko itu.

"Aku ambil yg ini"

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang